Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika Timbulkan Pro Kontra, Ini Tanggapan MGPA

21 Maret 2022 14:37 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pawang hujan saat melakukan ritual tradisionalsaat sesi latihan untuk MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika di Kuta Mandalika di Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). Foto: Sony Tumbelaka/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pawang hujan saat melakukan ritual tradisionalsaat sesi latihan untuk MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika di Kuta Mandalika di Lombok Tengah, Jumat (18/3/2022). Foto: Sony Tumbelaka/AFP
ADVERTISEMENT
MotoGP Mandalika telah dihelat selama 18-20 Maret 2022. Selain keseruan balapannya, ada hal lain yang menyita perhatian, yakni hadirnya pawang hujan di sirkuit. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor lokal memberikan tanggapannya.
ADVERTISEMENT
Hujan deras dan petir sempat melanda Sirkuit Mandalika jelang balapan kelas utama. Ofisial MotoGP sempat memutuskan untuk menunda balapan dari jadwal aslinya pukul 14:00 WIB. Safety Car terus berkeliling untuk mengecek kondisi trek Mandalika.
Bersamaan dengan itu, muncul sosok pawang hujan bernama Raden Rara Istiati Wulandari di area pit lane, tepat di depan paddock tim-tim MotoGP. Ia berjalan di sana sambil membawa alat khusus, sehingga menjadi tontonan tersendiri.
Kehadirannya kemudian menimbulkan pro dan kontra di media sosial. Ada sebagian netizen yang setuju dengan hadirnya pawang hujan di MotoGP Mandalika. Di sisi lain, ada yang menganggap kehadiran Mbak Rara dengan sinis, terlebih meredanya hujan tak bisa dibuktikan bahwa itu memang karena aksinya.
Suasana saat start MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika, Minggu (20/3/2022). Foto: Sonny Tumbelaka/AFP
Koordinator Sirkuit Mandalika dari pihak MGPA, Denny Pribadi, menjelaskan soal kehadiran pawang hujan. Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP juga disebutnya pesimistis dengan Mbak Rara.
ADVERTISEMENT
Namun anehnya, sekitar 15 menit setelah pawang hujan beraksi, hujan mereda. Akhirnya, balapan kelas utama MotoGP bisa start pada pukul 15:15 WIB.
"Dari Dorna sempat pesimistis, 'Memangnya bisa menghentikan hujan yang masih sangat deras?', netizen juga ada yang meremehkan, tetapi percaya atau enggak percaya, kejadian," kata Denny ketika dihubungi kumparan, Senin (21/3).
"Setelah dia selesai, 15 menit kemudian, hujan itu benar-benar berhenti. Dari situ, Race Director memerintahkan bahwa balapan bisa dimulai," ujarnya.
Ritual Mbak Rara si Pawang Hujan di luar Sirkuit Mandalika. Foto: Aditya Panji/kumparan
Pada Minggu (20/3), Mbak Rara beraksi di pit lane atau area depan paddock. Jika Mbak Rara bisa masuk ke sana, berarti bisa dikatakan ia telah mendapat izin juga dari Race Director MotoGP.
"Saya kurang tahu pastinya [apakah benar Pawang Hujan diizinkan ke pit lane], soalnya saya posisinya enggak ada dekat di situ. Posisi saya ada di Pit 50, kalau dia masuk, berarti mungkin dia sudah dapat izin dari Race Director untuk masuk," ujar Denny.
Suasana balap MotoGP di Sirkuit Internasional Mandalika, Minggu (20/3/2022). Foto: Willy Kurniawan/Reuters
Dikonfirmasi secara terpisah, Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, meluruskan informasi terkait pawang hujan di Sirkuit Mandalika. Yang pasti, kehadirannya juga tak lepas dari izin Dorna dan FIM selaku Federasi Olahraga Sepeda Motor Dunia.
ADVERTISEMENT
"Pawang hujan ini bukan milik MGPA. Pawang hujan ini memang sering membantu kegiatan di daerah sekitar, cuma enggak pernah mengikuti sampai ajang dalamnya MotoGP. Jadi, MotoGP kan diurus oleh Dorna dan FIM. Ada area kekuasaan Dorna dan FIM, bahkan seorang presiden tak bisa masuk ke area-area itu kalau tak ada izin dari Dorna dan FIM," kata Priandhi.
"Pada Kamis (17/3), area-area yang meliputi meliputi paddock, pit lane, lintasan, dan lain-lain sudah diserahterimakan oleh MGPA ke pihak FIM dan Dorna. Jadi, siapa pun tak boleh melintas, kecuali dapat ID khusus dari Dorna. Tanpa ID, seorang petinggi pun, tak bisa memasuki area Dorna dan FIM karena melihat faktor keselamatan."
"Coba lihat lagi tayangan televisinya, dia bisa jalan-jalan di situ lama, pakai disorot kamera segala, artinya Dorna dan FIM tidak mengusir. Jadi, ketika ada orang masuk dan bisa melakukan sesuatu, menurut saya sudah disetujui oleh Dorna dan FIM," lanjut Priandhi.
Safety Car melintas saat hujan deras sebelum dimulainya balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (20/3/2022) Foto: Bay Ismoyo/AFP
Di sisi lain, Mbak Rara sendiri mengaku bahwa ia dipekerjakan selama 21 hari untuk perhelatan MotoGP Mandalika. Bayarannya sebesar Rp 5 juta dalam satu hari.
ADVERTISEMENT
"Di sini [bayaran] saya tiga digit, satu hari saya dikasih Rp 5 juta. Tapi, di sini saya kerja dari pagi karena sama teman-teman PP itu pengaspalan 24 jam. Terus saya di sini tuh kayak melayani, jadi taman depan kan ada tukang taman, tukang ngecor, tukang lampu, tukang parkir, nah itu jamnya berbeda," kata Mbak Rara kepada kumparan, Minggu (20/3).
"Setiap hari saya berdoa dari jam 04.00 WITA, harusnya tidur jam 22.00-23.00, tapi di sini saya tidurnya jam 01.00, bangunnya itu 03.30 dan jam 04.00 itu sudah mulai berdoa," tandasnya.