Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
PB Djarum Gelar 'Reuni Super' di Ulang Tahun ke-54, Undang Legenda Bulu Tangkis
30 April 2023 20:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Klub bulu tangkis PB Djarum merayakan ulang tahunnya yang ke-54. Klub asal Kudus, Jawa Tengah, tersebut menggelar acara 'Reuni Super PB Djarum' pada Jumat (28/4) dan Sabtu (29/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut mengundang 153 mantan atlet dan pelatih PB Djarum. Perayaan yang terpusat di GOR Djarum Kudus itu tak hanya didatangi legenda-legenda dari Indonesia saja, melainkan juga dari luar negeri seperti Singapura dan Prancis.
Beberapa mantan atlet yang pernah berlatih di PB Djarum dan meramaikan acara tersebut adalah Jean Pattikawa (PB Djarum Jakarta), Andri Young (PB Djarum Surabaya), Titik ES (PB Djarum Semarang), Hariyanto Arbi (PB Djarum Kudus), serta Ketua PB Djarum Jakarta (1981-1991) Yan Haryadi Susanto.
Arbi mengatakan, Kota Kudus, PB Djarum, serta Arbi bersaudara, merupakan tiga hal yang sulit dipisahkan untuk dirinya. Sejak kecil, ia sudah diasuh oleh PB Djarum. Ia pernah merasakan kerasnya latihan fisik di PB Djarum, satu di antaranya adalah lari di Colo hingga Gunung Muria.
"PB Djarum adalah tempat yang mengangkat nama saya dan keluarga. Dari kecil sudah dibesarkan di sini, dan sampai sekarang pun sudah tidak menjadi atlet, saya masih diberi kesempatan untuk bermain dan berlatih di fasilitas PB Djarum," tutur Hariyanto, yang bergabung PB Djarum pada 1982, dalam keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
Perayaan ulang tahun ke-54 PB Djarum tak hanya diisi acara seremonial seperti potong tumpeng dan meniup lilin, melainkan juga bermain bulu tangkis bersama untuk para mantan atlet.
Di balik kemeriahan perayaan, Yoppy Rosimin selaku Ketua PB Djarum juga mengenang berbagai situasi sulit yang sempat dilalui klub di masa lalu.
Namun, berbagai kondisi sulit justru memompa semangat PB Djarum untuk terus memaksimalkan regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia hingga saat ini.
"Kami bangkit lagi di 2000-an. Kekalahan Tim Thomas Cup pada 2004 di Istora menjadi momentum untuk membangun kembali bulu tangkis Indonesia. Kami berkomitmen untuk kaderisasi, harus ada regenerasi agar mata rantai atau ekosistem bulu tangkis itu tetap terjaga," papar Yoppy.
"Kami mau kaderisasi itu tetap solid, agar terus muncul generasi baru. Pemain-pemain muda harus muncul dengan prestasinya, menjuarai turnamen nasional dan juga internasional. Indonesia tidak boleh kekurangan pemain, harus komplet di semua nomor," tandasnya.
ADVERTISEMENT