Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PB Djarum Mencari Juara Masa Depan, Gelar Audisi Umum 2022
12 Oktober 2022 17:26 WIB
·
waktu baca 5 menitMengibarkan bendera Merah Putih di tiang tertinggi di negara lain dan berdiri sejajar di antara legenda dunia merupakan mimpi bagi setiap atlet muda bulu tangkis yang tersebar di pelosok negeri ini.
Sayangnya, prestasi Indonesia tak akan terus harum jika tidak ada pembinaan yang berkelanjutan dan berhentinya regenerasi. Regenerasi juara bulu tangkis Indonesia harus terus bergulir. Legenda besar seperti Liem Swie King , Christian Hadinata, Ivana Lie, Alan Budikusuma, Ardy B. Wiranata, Hariyanto Arbi, Sigit Budiarto, Tontowi Ahmad, dan Liliyana Natsir butuh penerus untuk masa depan.
Hal ini lah yang membuat Audisi Umum PB Djarum kembali digelar pada 2022 ini. Setelah vakum dua tahun karena pandemi Covid-19, pencarian bakat bulu tangkis muda Indonesia kembali dihelat.
Diresmikan sejak tahun 1969 PB Djarum adalah salah satu klub bulu tangkis besar di Indonesia dan rutin menggelar ajang pencarian calon juara melalui Audisi Umum.
PB Djarum konsisten melahirkan nama-nama pemain kelas dunia yang dikenal luas dan masih aktif saat ini, termasuk Mohammad Ahsan, Kevin Sanjaya, Bagas Maulana, dan Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Audisi Umum 2022 Fokus ke Kelompok U-11 dan U-13
Seleksi Audisi Umum PB Djarum 2022 akan digelar selama empat hari, mulai Rabu, 19 Oktober hingga Minggu 23 Oktober 2022. Audisi tahun ini dihadirkan khusus untuk bibit muda kelompok U-11 dan U-13.
Yoppy Rosimin selaku Ketua PB Djarum sekaligus Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation mengungkapkan pentingnya mencari bibit muda di dua kelompok usia tersebut untuk perkembangan bulu tangkis Indonesia.
Menurutnya, tradisi untuk menyelenggarakan Audisi Umum ini dipertahankan agar atlet yang kini masih di usia U-11 dan U-13 tersebut siap membela Indonesia di kancah dunia dalam waktu 10 tahun ke depan.
"Dengan berfokus pada dua kategori ini, kami berharap bisa secara maksimal membina para atlet sejak usia dini dan meneruskan semangat juara yang sudah terbentuk sejak lama. Karena menempa talenta serta mental atlet setidaknya butuh waktu 10 tahun sampai mereka siap membela nama bangsa di panggung bulu tangkis dunia," ucap Yoppy pada Rabu, (10/8).
Dengan kata lain, proses pembinaan tersebut tidak bisa dilakukan secara instan. Para atlet pun harus melalui berbagai ujian dan memperkaya jam terbang agar benar-benar siap untuk bersaing ketat di kancah dunia saat usia dewasa.
PB Djarum pun memiliki strategi untuk mengasah kemampuan para atlet muda tersebut, termasuk mengirim ke berbagai turnamen lokal, regional, nasional, hingga internasional.
"PB Djarum memiliki agenda rutin mengirimkan atlet-atlet usia dini memperkaya jam terbang mereka dengan bertanding di level nasional hingga internasional. Salah satu yang sering kami lakukan adalah mengirimkan atlet ke berbagai kejuaraan Eropa seperti Slovenia, Denmark dan juga Jerman agar mereka mengetahui kerasnya persaingan bulu tangkis di level dunia," kata Yoppy memaparkan.
Kriteria Calon Atlet PB Djarum
Sigit Budiarto, mantan atlet nasional yang menjadi Ketua Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum pun mengungkapkan kriteria yang diinginkan pada atlet muda dari dua kelompok tersebut.
Pelatih Kevin Sanjaya di PB Djarum ini mengungkapkan bahwa Audisi Umum tahun ini akan mencari bibit pebulu tangkis berkarakter. Mereka diharapkan memiliki bakat dan teknik mumpuni, semangat juang yang tinggi, serta mental yang kokoh.
Tak heran, Juara Dunia tahun 1997 bersama Chandra Wijaya ini menyebut Audisi Umum 2022 ini akan digelar lebih ketat dari sebelumnya.
Sebagai contoh, Audisi Umum 2022 ini akan melakukan karantina selama 3 minggu yang semula hanya satu minggu. Selain fisik, klub ini pun akan mengukur aspek psikis seperti kemampuan emosional, motivasi, dan tingkat kematangan calon atlet PB Djarum.
"Tahun ini kami menerapkan proses screening dua kali, yaitu main 5 menit dan main 10 menit dengan tujuan agar bisa lebih mengetahui kualitas si atlet. Setelah itu, proses seleksi berlanjut ke tahap turnamen. Mereka yang menjadi finalis di babak turnamen akan lanjut ke fase karantina,” ungkapnya.
Siti Fadia: Tempaan PB Djarum dari Level Junior
Tempaan dari para pelatih PB Djarum sendiri telah terbukti mampu mengantar para atletnya menuju turnamen elite kelas dunia. Hal ini baru saja dirasakan oleh Siti Fadia Silva Ramadhanti yang menjadi salah satu pemain ganda putri paling bersinar tahun ini.
Setelah tahun lalu naik daun bersama Ribka Sugiarto, kini Fadia mampu menjadi ancaman serius ganda putri papan atas dunia bersama Apriyani Rahayu. Meskipun banyak jebolan atlet PB Djarum dari sektor putra, atlet berusia 21 tahun ini mengaku ‘kenyang’ dengan tempaan para pelatih PB Djarum di level junior.
Setelah bergabung dengan PB Djarum pada 2014, Fadia muda sempat diasah dan diterjunkan ke berbagai turnamen regional, nasional, bahkan internasional untuk mengasah kemampuan.
Karenanya, Peraih medali emas Sea Games 2022 dan Juara Malaysia Open 2022 ini berharap bahwa Audisi Umum tetap dilestarikan demi regenerasi bulu tangkis Indonesia di masa depan.
"Selain bakat dan kemampuan yang benar-benar diasah, saya juga diberikan banyak kesempatan mengikuti berbagai turnamen selama di PB Djarum. Hal ini sangat berguna untuk pengembangan kemampuan dan juga jam terbang saya sebagai atlet. Saya berharap pembinaan seperti ini khususnya di usia dini terus berjalan," tutur Fadia.
Besarnya peluang atlet Indonesia untuk mengharumkan cabang olahraga bulu tangkis inilah yang jadi alasan PB Djarum kembali membuka kesempatan untuk para bibit muda bulu tangkis Indonesia.
Ayo, #teruskansemangatjuara! Daftarkan diri Anda atau ajak orang sekitar Anda untuk bergabung dan mendaftar di Audisi Umum PB Djarum 2022 . Kini prosesnya bisa dilakukan secara daring melalui www.pbdjarum.org. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi Instagram @pbdjarumofficial .
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Djarum Foundation