PB FORKI Jika Kecurangan di Cabor Karate Benar: Itu Kejahatan Internasional

10 Mei 2023 10:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kontingen Indonesia dari cabang olahraga karate pada SEA Games 2023 di Chroy Changvar Convention Center, Phnom Penh, Kamboja, Senin (8/5) Foto: Dok. NOC Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Kontingen Indonesia dari cabang olahraga karate pada SEA Games 2023 di Chroy Changvar Convention Center, Phnom Penh, Kamboja, Senin (8/5) Foto: Dok. NOC Indonesia
ADVERTISEMENT
Kontingen Karate Indonesia total meraih 13 medali dari SEA Games 2023 Kamboja. Dua di antaranya adalah emas yang ditorehkan Ahmad Zigi Zaresta Putra di Kelas Kata Male Individual dan Dandi Firmansyah di Kelas Men's Kumite Individual.
ADVERTISEMENT
Cabor karate menjadi salah satu kontroversi di SEA Games kali ini karena ada indikasi kecurangan. Terkait hal tersebut, PB FORKI mengaku akan mempelajari dan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk dengan Kemenpora.
"Saya mendapatkan laporan di lapangan, ini banyaknya kejanggalan-kejanggalan, hal-hal semacam ini yang akan kami tindak lanjuti secara serius, kami akan laporkan terlebih dahulu kepada Ketum PB FORKI dan kami akan berkoordinasi dengan NOC dan Kemenpora," ucap Sekjen PB FORKI, Raja Sapta Ervian, Selasa (9/5), dikutip dari situs Kemenpora.
"Kita tidak boleh menjadikan atlet-atlet dari berbagai negara mana pun yang mengorbankan latihan mereka bertahun-tahun dikorbankan hanya dalam waktu tiga menit, itu tidak boleh, itu kejahatan internasional bila ada hal-hal benar-benar demikian. Ini akan kita pelajari lebih lanjut," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Kontingen Indonesia dari cabang olahraga karate pada SEA Games 2023 di Chroy Changvar Convention Center, Phnom Penh, Kamboja, Senin (8/5) Foto: Dok. NOC Indonesia
Sebelumnya, manajer tim karate Indonesia, Yusran Arief, mengatakan ada indikasi kecurangan dari wasit. Hal ini dialami oleh para atlet di nomor kata beregu putra, kata perorangan putra, dan nomor kumite beregu putri.
Bahkan, kecurangan ini sudah dirasakan sejak hari pertama. Jadi, tim kata beregu putra Indonesia yang berisi Albiadi, Andi Tomy, Andi Dasril Dwi Dharmawan gagal mendapatkan emas karena wasit memutuskan Vietnam yang menang.
Indikasi kecurangan berlanjut di hari berikutnya. Ignatius Joshua yang turun di nomor -75kg kumite putra mendapati poinnya tidak dihitung. Terlebih, Yusran juga kecewa respons panitia penyelenggara terhadap protes dari tim karate Indonesia. Protes dari ofisial 'Merah Putih' tidak pernah dihiraukan.
Hal serupa diungkapkan Pelatih Kepala Komite Indonesia, Idrus Gusti. Ia juga menyatakan jika ada kecurangan pada nomor beregu putri Cok Istri Agung, Ceyco Georgia Zefanya, Devina Dea, dan Dessyinta.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, PB FORKI sebenarnya sudah mengajukan surat protes kepada Asian Karatedo Federation (AKF) dan WKF. Dengan diajukannya surat protes diharap adanya solusi dari masalah ini.