Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pebalap Sepeda M Fadli Ajak Disabilitas Ubah Kekurangan Jadi Kelebihan
1 Oktober 2018 16:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Menyandang disabilitas tentu bukanlah pilihan yang diinginkan bagi setiap manusia. Namun, ketika takdir berkehendak, tak satu pun bisa mengelak. Salah satu contohnya adalah M Fadli Imammudin.
ADVERTISEMENT
Tahun 2015 lalu, pria asal Bogor itu mengalami kecelakaan. Dia ditabrak oleh pebalap Thailand kala dirinya tengah merayakan kemenangan perlombaan balap motor. Fadli kala itu memang seorang pebalap motor yang tengah naik daun.
Kecelakaan itu membuat kaki Fadli harus diamputasi. Dia terpaksa harus menggunakan bantuan kaki palsu untuk kembali bisa berjalan.
Kondisi itu sempat membuat Fadli terpuruk dan putus asa. Namun hal itu tak berlangsung lama. Fadli berhasil bangkit dan bertekad tak mau dikasihani. Dikasihani adalah hal yang paling dibenci Fadli. Menurutnya dia justri minder bukan main bila diperlakukan seperti itu.
“Saya ingin menunjukkan tidak ingin dikasihani dengan prestasi sih. Saya benar-benar berusaha semaksimal mungkin agar bisa berprestasi dan enggak ada yang mengasihani saya lagi,” cerita Fadli saat bersua kumparan, Sabtu (29/9).
ADVERTISEMENT
Tak pelak, tekad kuat Fadli itu berbuah manis. Dia berhasil menjadi pebalap sepeda kategori disabilitas. Ratusan kilo, ribuan jam dia lalui untuk menggapai banyak prestasi.
Kini, dia menjadi andalan Indonesia untuk mendulang medali di banyak kejuaraan internasional. Yang terdekat, dia akan berlaga di Asian Para Games Jakarta dari tanggal 6-13 Oktober mendatang.
“Satu sisi memang kelihatan disable, tapi saya yakin dengan kemampuan yang lain itu menjadi suatu kelebihan. Kayak saya kekurangan saya, saya ubah bagaimana bisa jadi kelebihan saya. Mungkin dengan teman-teman difabel yang lainnya,” tambah Fadli.
Fadli mengajak mereka yang menyandang disabilitas seperti dirinya untuk terus bangkit dan tidak menutup diri. Menurutnya mengurung diri dan lepas dari lingkungan masyarakat bukanlah hal yang benar.
Justru, hal tersebut akan menumpuk luka yang sebelumnya didera. Sudah banyak kesempatan yang terbuka lebar bagi para penyandang disabilitas di Indonesia. Sebagai contoh, ada National Paralympic Committee (NPC) sebagai wadah bagi para penyandang disabilitas yang menaruh minat pada bidang olahraga.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin mengajak teman-teman yang disabilitas yang lain, ayo apa minat kalian di apa, setiap individu pasti punya minat punya hobi apa pun segala macem pasti bisa dikembangkan,” kata Fadli.
Fadli mencotohkan cara dirinya untuk bangkit. Butuh usaha yang tak sedikit sebelum sebuah prestasi digapai.
Di kala dia berlatih balap sepeda, Fadli beberapa kali jatuh dari sepeda. Namun, dia terus bangkit hingga dirinya tak mampu lagi.
“Beberapa kali jatuh tapi enggak sering. Karena rodanya dua untuk kemungkinan jatuh itu besar ya. Ya tergantung keseimbangan kita sih,” ungkap Fadli.
Meski kerap jatuh dan dilanda rasa sakit, Fadli tetap berjuang. Kondisi yang diberikan kepadanya saat ini adalah hal yang terus dia syukuri. Apalagi dia bisa terpilih menjadi atlet untuk pertandingan Asian Para Games. Menurutnya, kapan lagi bisa mewakili Indonesia kala kondisi fisiknya sudah tak lagi sempurna.
ADVERTISEMENT
“Saya bersyukur sekali dan kesempatan ternyata enggak datang sekali, tapi beberapa kali tergantung seberapa serius kita mencapainya,” tutup Fadli.