Pelari Australia Siapkan Langkah Hukum Jika Hadiah Marathon Masih Ditunggak

30 Agustus 2022 13:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
Jack Ahearn, juara Indonesia International Marathon 2022. Foto: Dok Jack Ahearn
zoom-in-whitePerbesar
Jack Ahearn, juara Indonesia International Marathon 2022. Foto: Dok Jack Ahearn
ADVERTISEMENT
Salah seorang juara Indonesia International Marathon 2022, Jack Ahearn, geram karena hadiah juaranya tak kunjung cair secara penuh. Pelari Australia itu mengaku akan memikirkan langkah hukum jika belum juga ada iktikad baik dari panitia dalam pekan ini.
ADVERTISEMENT
Indonesia International Marathon dilangsungkan pada 26 Juni lalu di Sanur, Bali. Jack menjadi juara pertama di kategori Male Marathon Foreigner/International. Ia mencatatkan waktu 03:30:48 dan semestinya berhak menerima hadiah uang Rp 150 juta.
Namun, Jack mengaku bahwa dirinya sejauh ini baru menerima Rp 50 juta. Ia mengatakan bahwa bisa saja melayangkan gugatan hukum jika tak kunjung mendapatkan haknya secara penuh. Apalagi, pihak panitia kini memblokir nomor WhatsApp-nya.
Jack Ahearn, juara Indonesia International Marathon 2022. Foto: Dok Jack Ahearn
"Lihat saja nanti, tergantung pada bagaimana pekan ini," lanjut Jack yang masih mengharapkan ada niat baik dari panitia Indonesia International Marathon.
Menurutnya, untuk kategori Foreigner/International, pria atau wanita, bagi juara pertama berhak menerima Rp 150 juta, Rp 100 juta (runner-up), dan Rp 75 juta (tempat ketiga). Namun, sejauh ini, setiap juara baru menerima sepertiga dari uang hadiah yang semestinya itu.
ADVERTISEMENT
Jack mengaku bukan satu-satunya yang bernasib begini. Tiga rekannya, yakni Mike Akerman asal Australia (juara dua Male Foreigner/International), Nisha asal India (juara pertama Female Foreigner/International), dan Henrietta Brouwer asal Belanda (juara ketiga Female Foreigner/International) pun baru menerima sepertiga dari uang hadiah.
Ilustrasi lari marathon. Foto: AFP PHOTO / John MACDOUGALL
Jack Ahearn kini berdomisili di Bali. Sebelumnya, ia juga telah mengikuti beberapa lomba lari balapan trail dan tidak pernah merasakan hal buruk seperti ini.
"Kalau marathon, ini adalah pertama kalinya saya [ikutan], tetapi saya melakukan balapan trail. Saya berlari di beberapa balapan trail dan tidak pernah mengalami hal buruk seperti ini sebelumnya," ungkapnya.
Menurut situs resmi event, Indonesia International Marathon diklaim sebagai lomba marathon yang pelaksanaannya menerapkan standar World Athletics-AIMS, yang diinisiasi oleh KONI dan melibatkan Race Director dan Race Measurer terbaik. Polemik ini bisa mencoreng nama baik event.
ADVERTISEMENT