Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pelatih Tunggal Putri, Herli Djaenudin, Nangis Lihat Perjuangan Gregoria Tunjung
6 Agustus 2024 11:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Gregoria Tunjung sukses meraih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024. Perjuangan beratnya selama ini membuat sang pelatih, Herli Djaenudin, sempat menangis.
ADVERTISEMENT
Salah satu momen dramatis yang dihadapi Gregoria Tunjung adalah saat melawan Kim Ga-eun di 16 besar. Pebulu tangkis 24 tahun itu menang 21-4, 8-21, dan 23-21.
Herli mengaku itu adalah pertandingan yang sangat menegangkan. Ia tak kuasa menahan air mata usai Gregoria akhirnya memastikan kemenangan atas wakil Korsel itu di gim ketiga.
"Keluar air mata betulan di mana saya melihat bahwa itu [saat deuce di gim ketiga] penentuan menang dan kalah. Saya bilang ke Jorji [sapaan Gregoria], dia harus berani di poin kritis," terangnya dalam konferensi pers di KBRI Paris, Senin (5/8)) malam WIB.
"Saya hanya mengingatkan saja apa yang sudah dilakukan pas latihan. Semua tergantung ke Jorji. Ternyata dalam poin kritis, dia berani memutuskan untuk mengubah pola, dia hebat di situ," tambah Herli.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, Herli berharap Gregoria bisa lebih fokus. Sebab tak bisa dipungkiri bahwa sekarang kekuatan tunggal putri bulu tangkis sudah merata. Di sisi lain, ia tak mau banyak komentar soal hasil keseluruhan kontingen bulu tangkis di Olimpiade kali ini.
"Kalau di tunggal putri, yang saya pegang, kita masih belum bisa jadi yang terbaik tapi kami berusaha yang terbaik. Ranking Gregoria sekarang 8, jadi di atas dia yang top-top masih banyak. Tantangan buat Gregoria adalah harus lebih fokus lagi ke depannya," jelas Herli.
"Memang bulu tangkis sekarang merata, sekarang Eropa saja [ada yang bagus]. Kalau untuk masukan [buat PBSI terkait evaluasi hasil Olimpiade] itu di luar kewenangan saya," tandasnya.