Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pelatih Ungkap Tantangan Melatih Kholidin, sang Peraih Emas ASEAN Para Games
16 Agustus 2022 21:29 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Memiliki dua tangan yang kokoh adalah kunci keberhasilan seorang atlet panahan. Namun, Kholidin adalah atlet spesial yang hanya memiliki tangan kiri, karena tangan kanannya harus diamputasi akibat kecelakaan pada 2017.
Alhasil, Kholidin mengakali kekurangannya dengan menggunakan kombinasi tangan kiri dan gigi. Ya, ia menarik anak panahnya dengan gigi. Inilah tantangan bagi si atlet maupun pelatih.
"Tentunya yang pertama mempersiapkan busurnya, lalu tuning busurnya yang cocok dengan tarikan beliau. Kami juga harus memperhatikan durability atau keawetan busur yang dipakai, jangan sampai tahu-tahu rusak saat mau dipakai bertanding," ujarnya saat ditemui kumparan di tempat berlatih panahan Felfest Universitas Indonesia, Depok.
"Tentunya banyak sekali tantangan dalam mendukung Kholidin, dengan mempelajari dari segi tarikannya, di mana letak tarikannya, safety tarikannya, kecocokan antara busur dan anak panah, terus kondisi fisik, rahang atau giginya dia bagaimana, dan lain-lain."
ADVERTISEMENT
Pelatih kelahiran Jakarta, 27 Desember 1989, tersebut mengakui bahwa ada kalanya Kholidin mengalami cedera. Itu merupakan konsekuensi menarik anak panah dengan gigi.
"Pernah, salah satunya adalah bibir pecah-pecah, gigi berdarah, tegang di otot-otot leher karena dia menarik pakai gigi," jelas Denny.
Selain cedera, ada hal lain yang memengaruhi semangat Kholidin saat berlatih. Sebab pada akhirnya, atlet kelahiran Pekalongan, 17 Agustus 1977, tersebut juga hanya manusia biasa. Di sinilah, krusialnya peran pelatih untuk menyemangati atletnya lagi.
"Layaknya manusia, atlet-atlet yang lainnya juga sama. Kadang motivasi latihannya hilang atau turun mood berlatihnya dan lain-lain karena panahan ini merupakan tantangannya boring, membosankan latihannya. Itulah tantangan saya sebagai pelatih untuk membuat variasi latihan," terang Denny.
ADVERTISEMENT
Pastinya, Kholidin dan Denny tidak cuma mau berhenti di ASEAN Para Games. Berikutnya, mereka menatap emas Asian Para Games Hangzhou 2023 dan lolos ke Paralimpik Paris 2024.
"Di Asian Para Games Hangzhou, tentunya kami bidik target emas untuk Kholidin, untuk dalam rangka persiapan tiket Paralimpik. Mudah-mudahan di Asian Para Games Hangzhou besok [2023] juga termasuk dalam perebutan tiket Paralimpik, sehingga yang mendapatkan medali di Asian Para Games bisa mendapatkan tiket bertanding di Paralimpik Paris 2024, InsyaAllah," ujarnya.
Kholidin sempat mencoba tembus Parilimpik Tokyo 2020. Saat ikut kualifikasi di Ceko tahun lalu, ia mengakhiri di peringkat 7, sedangkan yang bisa lolos adalah peringkat 1-3.
Untuk Parilimpik Paris 2024, Denny Decko meyakini Kholidin bisa lolos. Ia percaya dengan program yang telah disusun sejauh ini.
ADVERTISEMENT
"Semua dalam program, on process, ini pun pasca-ASEAN Para Games saya instruksikan untuk langsung berlatih, jangan terlalu lama beristirahat," papar Denny.
Faktor lain yang menbuat Denny yakin Kholidin akan lolos ke Paralimpik adalah terkait status Kholidin yang kini sudah menjadi atlet pelatnas. Pada waktu percobaan ke Paralimpik 2020, ia masih belum masuk pelatnas.
"Kemarin ke Ceko untuk perebutan tiket Paralimpik [2020] itu kami belum di pelatnas. Jadi, dana dari Provinsi DKI yang membiayai untuk jam terbang Kholidin dan memang pada saat itu baru dan Peparnas saja kami belum ikut, itu menjadi tantangan tersendiri karena terkait jam terbangnya," ujarnya.
"Tentunya dari ASEAN Para Games kemarin, ini akan ada rapot bagus untuk NPC mempresentasikan ke Menpora guna mempersiapkan event yang lebih tinggi. Nah harapannya, anggaran yang nanti diajukan NPC pusat kepada Menpora bisa dialokasikan untuk menunjang cita-cita atlet-atlet disabilitas ini agar bisa bersaing di Asian Para Games dan Paralimpik Paris," pungkasnya.
ADVERTISEMENT