Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pemain NBA, Jaylen Brown, Beri Coaching Clinic untuk Pebasket SMA
26 Juli 2018 13:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Dengan karier yang tengah menanjak usai menjalani dua musim impresif di NBA , Jaylen Brown punya magnet kuat bagi para penikmat dan pegiat basket dunia. Tak terkecuali di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Membicarakan Brown tak bisa lepas dari pembicaraan tentang Boston Celtics . Sejak dipilih Celtics via NBA Draft tahun 2016 di urutan ketiga, Brown kini dikenal sebagai salah satu pebasket muda potensial di NBA.
Kendati Celtics saat ini dihuni oleh para bintang macam Kyrie Irving, Al Horford, dan Gordon Hayward, Brown mampu menembus skuat utama dan menjadi tumpuan pelatih Brad Stevens. Pada musim 2017/18, Brown jadi salah satu andalan Celtics dengan rata-rata bermain 30,7 menit per laga. Dari sana dia berhasil mengemas 14,5 poin, 4,9 rebound, dan 1,6 assist per gim.
Dalam perjalanannya, Brown berhasil mengantarkan Celtics menembus final Wilayah Timur, sebelum akhirnya keok di tangan Cleveland Cavaliers . Impresifnya penampilan Brown membuat sosok berusia 21 tahun itu terpilih menjadi salah satu pemain pada NBA Rising Stars 2018 di tim Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kamis (26/7/2018) pagi WIB, Brown hadir di Indonesia. Lewat program bernama Jr.NBA, ia memberikan coaching clinic dan sharing session untuk siswa-siswi di SMAN 82 Jakarta. Selain itu, ia pun menjalani sesi tanya jawab dengan awak media, termasuk kumparanSPORT .
Brown memulai acara tersebut sekitar pukul 09:00 pagi WIB dengan menyapa seluruh siswa SMAN 82 di lapangan basket dan mereka yang menyaksikannya di pelataran depan kelas. Setelah memberikan beberapa kata sambutan, Brown mempertontonkan kebolehannya bermain bola basket. Ia melakukan shooting, lay-up, dan tentu saja, dunk yang membikin riuh suasana.
Acara berlanjut dengan coaching clinic di mana siswa putri dan putra dipisah pada dua sisi lapangan. Brown dengan telaten coba berinteraksi dan memberikan arahan terkait teknik yang dilakukan oleh para siswa. Sekitar pukul 09:40, coaching clinic selesai dan Brown melanjutkan acara ke sharing session.
ADVERTISEMENT
Sesi tanya jawab dengan media akhirnya dilangsungkan sekitar pukul 10:30. Brown dengan antusias menjawab satu per satu pertanyaan dari wartawan, termasuk bagaimana kesannya bisa terlibat langsung dalam program Jr.NBA.
"Ini pertama kali saya datang ke Indonesia dan ketika NBA meminta saya datang ke sini saya mulai mencari tahu tentang Indonesia. Saya suka melatih, saya suka mengeksplorasi kemampuan, ini tentang generasi muda yang akan menentukan bagaimana masa depan," ucap Brown.
Kendati sudah memberi coaching clinic kepada para pebasket muda Indonesia, Brown mengaku bahwa untuk saat ini, dia belum berminat untuk menjadi pelatih. "Saya tidak bisa memastikan karena saya berharap bisa bermain untuk waktu lama," tuturnya sembari terkekeh.
Bagi Brown, basket adalah olahraga yang masuk akal baginya. Sebab, dia punya modal untuk melakukan itu. Meski demikian, dia juga mengaku menyukai olahraga lain. "Tubuh saya tinggi dan saya pikir basket adalah olahraga di mana saya bisa melakukan yang terbaik. Saya juga menyukai sepak bola dan saya biasanya menjadi pemain bertahan," kata pria asal Marietta, Georgia, itu.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Brown punya pesan bagi para pebasket muda di Indonesia. Yang menarik, pesan dari Brown ini bisa dibilang sangat cocok dengan anak-anak muda yang dekat dengan dunia digital.
"Terus berlatih dan saksikan video-video permainan di Instagram, YouTube, terus ikuti pertandingan yang ada, tambah pengetahuan Anda lewat lewat tontonan itu. Cobalah meniru gerakan-gerakan pemain, saya pun melihat gerakan Kobe Bryant dan Tracy McGrady kemudian coba menirunya," ujarnya mengakhiri.
Usai sesi tanya jawab, Brown kembali menyapa para siswa dan memberikan salam perpisahan kepada mereka. Tak lupa, Brown juga coba melontarkan beberapa kata dengan Bahasa Indonesia seperti 'selamat pagi', 'selamat siang', dan 'terima kasih'.
Pukul 11:30 Brown meninggalkan lokasi acara. Kehadiran, nama besar, dan pengalamannya bermain di NBA diharapkan bisa menjadi suatu dorongan kepada generasi muda Indonesia yang menggemari basket untuk bisa melebarkan karier ke tingkat yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT