Pemain-pemain Penting Manchester City (Selain Kevin de Bruyne)

6 November 2017 17:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi Manchester City di kandang Napoli. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Manchester City di kandang Napoli. (Foto: Reuters/Andrew Boyers)
ADVERTISEMENT
Kevin De Bruyne, pujian tak henti-henti ditujukan kepadanya. Wajar. Pasalnya, lulusan akademi Genk itu menjadi nyawa dari keberhasilan Manchester City sejauh ini.
ADVERTISEMENT
Total sembilan assist yang sudah dibukukannya di Premier League dan Liga Champions cukup merepresentasikan kapasitasnya sebagai kreator serangan. Belum lagi dengan tiga gol yang juga berhasil disarangkannya dalam dua ajang tersebut.
Tanpa mengesampingkan Sergio Aguero sebagai mesin gol The Citizens sejak edisi 2011/2012, apakah benar nyawa City hanya berada di tangan De Bruyne seorang? Kami rasa, sih, tidak begitu. Dan kenyataannya memang demikian.
Mengingat Pep Guardiola adalah manajer yang mementingkan sistem dan kohesivitas dari pemain-pemain yang dibesutnya, dibutuhkan lebih dari seorang De Bruyne --atau Aguero-- untuk menopang performa tim.
Leroy Sane
Bisa bermain multiposisi, kreator peluang, dan tajam di lini depan adalah beberapa aspek yang membuatnya masuk dalam daftar ini. Sane merupakan seorang winger modern yang tak cuma mahir meyisir lapangan, tapi juga jeli dalam memanfaatkan ruang kosong di jantung pertahanan lawan.
ADVERTISEMENT
Enam gol telah dibukukannya di ajang Premier League bisa dijadikan acuan. Memang, tak lebih banyak dibanding Sergio Aguero, Gabriel Jesus, dan Raheem Sterling. Namun, satu hal yang perlu digarisbawahi, Sane telah menyumbangkan 5 assist di ajang yang sama, hanya kalah dari De Bruyne dan David Silva yang merupakan kreator murni.
Pendek kata, Sane adalah representasi dari kekuatan sayap yang jadi andalan City musim ini. Bila Jesus tak cukup maksimal sebagai pendulang assist dan Sterling minim dari segi kreativitas, maka Sane adalah bentuk sempurna dari winger modern, yang tak cuma jadi pencipta assist, tapi juga seorang algojo yang mumpuni.
Fernandinho
Seperti yang ditulis dalam artikel sebelumnya, bersama De Bruyne, Fernandinho adalah salah satu pemain yang selalu dipasang sebagai starter hingga pekan ke-11 Premier League.
ADVERTISEMENT
Setelah laga melawan Arsenal, Guardiola sendiri mengatakan jika Fernandinho adalah salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia.
Dia menjadi pemain yang paling aktif melancarkan tekel dengan rata-rata 2 tekel per laga. Tentu, aksi bertahan saja tak akan membuat Guardiola memuji Fernandinho. Sebab, pelatih yang sukses membawa Barcelona meraih sepasang gelar Liga Champions itu juga butuh pemain yang tak cuma memiliki satu fungsi saja.
Nah, Fernandinho juga memiliki visi dan insting mencetak gol yang oke. Dalam tiga laga terakhir yang dilakoninya, eks-pemain Shakhtar Donetsk itu berhasil mendulang sepasang assist dan satu gol.
Gamblangnya, di satu sisi Fernandinho bisa melindungi lini belakang City, sedangkan di sisi lainnya dia mampu muncul dari lini kedua untuk membantu serangan.
ADVERTISEMENT
Kyle Walker
Tak dipungkiri, Kyle Walker adalah salah satu pemain yang kerap menampilkan emosi yang meluap-luap di lapangan. Namun, justru hasrat semacam itu yang dicari Guardiola, atau dengan kata lainnya agresivitas yang tertuang dalam permainan dan aktif dalam membantu serangan.
Pemain yang pernah berseragam Queens Park Rangers ini memang tak jarang bersikap ceroboh yang kemudian merugikan timnya sendiri. Kartu merah, pelanggaran yang berbuah penalti, hingga gol bunuh diri sudah dicatatkan olehnya. Namun, bukan berarti ia tidak punya sisi positif.
Bukan rahasia lagi jika Guardiola selalu membutuhkan seorang full-back komplet; ciamik dalam bertahan dan oke dalam menyerang. Lihat saja tipikal pemain macam Dani Alves atau David Alaba yang jadi andalan suami dari Cristina Serra itu.
ADVERTISEMENT
Kehadiran full-back atraktif akan memperkaya opsi di lini depan. Dengan begitu, makin sempurna pula skema umpan pendek plus pemanfaatan ruang kosong yang jadi jurus andalan Guardiola untuk membongkar pertahanan lawan.
Walker adalah sosok paling ideal, setidaknya di Inggris, saat ini. Buktinya, dia sudah menyumbangkan empat assist di Premier League, lebih banyak ketimbang Sergio Aguero dan Raheem Sterling yang berposisi lebih ofensif.
Ederson
Kita tahu, salah satu titik lemah City di musim lalu adalah sektor penjaga gawang. Claudio Bravo yang didatangkan dari Barcelona tak cukup memberikan pengaruh signifikan musim lalu.
Oke, perannya sebagai sweeper-keeper mungkin sudah dilakukan dengan baik; ia mampu mendistribusikan bola dengan apik dari lini belakang. Namun, penjaga gawang asal Chile itu justru buruk dalam melaksanakan tugas mendasar seorang kiper, yakni menjaga gawangnya dari kebobolan.
ADVERTISEMENT
Dari 22 laga yang dilakoninya di ajang Premier League, Bravo rata-rata kebobolan 1,18 kali di tiap pertandingan. Tentu bukan catatan yang apik dari palang pintu terakhir klub sekaliber City.
Ederson jadi figur penting di lini belakang. (Foto: Manchester City FC)
zoom-in-whitePerbesar
Ederson jadi figur penting di lini belakang. (Foto: Manchester City FC)
Nah, kini posisi penjaga gawang telah beralih ke Ederson. Dibanding Bravo, kehadirannya lebih signifikan untuk meminimalisir jumlah bola yang masuk gawang City.
Menurut Squawka, Ederson mencatatkan saves per goal di angka dua, hampir dua kali lipat dari torehan Bravo yang cuma menyentuh 1,08. Pun demikian dengan rata-rata kebobolan hanya sebesar 0,64 per laga.
Bukan cuma dari aksinya menjaga gawang City, tapi juga dari segi distribusi bola. Kiper berusia 24 tahun itu mencatatkan akurasi umpan sebesar 88%, lebih baik ketimbang Bravo yang cuma mencatatkan persentase 78%.
ADVERTISEMENT
Ederson tak hanya menyempurnakan build-up serangan dari lini belakang saja, tapi juga sebagai palang pintu kokoh City.