Pemilik LCR Honda Bicara soal Kans Pebalap Indonesia Tembus MotoGP

5 November 2018 7:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemilik LCR Honda, Lucio Cecchinello. (Foto: Anju Christian Silaban/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemilik LCR Honda, Lucio Cecchinello. (Foto: Anju Christian Silaban/kumparan)
ADVERTISEMENT
Malaysia telah mengirimkan wakil untuk mengarungi MotoGP melalui Hafizh Syahrin di Yamaha Tech3. Jadi, kapan giliran wakil Indonesia?
ADVERTISEMENT
Topik tersebut sempat disinggung oleh pemilik LCR Honda, Lucio Cecchinello, di sela-sela penyelenggaraan GP Malaysia 2018. Dia pun menyadari bahwa dua pebalap 'Merah-Putih', Dimas Ekky Pratama dan Rafid Topan Sucipto, turut mengaspal Sirkuit Internasional Sepang di seri serupa.
Untuk Rafid yang sudah menginjak 24 tahun, Moto2 bukanlah ajang asing karena ia sempat menjalani sejumlah balapan sejak 2012. Di GP Malaysia kali ini, dia berstatus sebagai pebalap pengganti di Tim Suter.
Sementara itu, Dimas melalui balapan GP Malaysia dengan bendera Tech3. Dia juga menyandang predikat pengganti, tetapi ada kesempatan mengarungi Moto2 secara penuh karena direkrut Honda Team Asia per musim 2019.
Dari kacamata Cechinello, masih terbuka peluang Dimas dan Rafid untuk naik kelas ke MotoGP, berada satu lintasan dengan para pebalap top macam Marc Marquez dan Valentino Rossi. Namun, sang patron meminta agar dua pebalap Tanah Air unjuk gigi terlebih dahulu di kelas yang diarunginya sekarang.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja. Di Asia Tenggara, kultur balap motor berkembang pesat. Kami senang bisa melihatnya karena di negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand, ada banyak kompetisi lokal yang telah dimulai dan begitu besar investasi dari manufaktur terhadap balapan dan pebalap muda demi mentas di MotoGP pada masa mendatang," tutur Cechinello di Hotel Sama-sama, Sepang, Sabtu (3/11).
Dimas (kiri) bersama Marc Marquez (kanan). (Foto: Adek Berry/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Dimas (kiri) bersama Marc Marquez (kanan). (Foto: Adek Berry/AFP)
"Mengenai dua pebalap Indonesia di Moto2, saya berharap yang terbaik untuk mereka. Namun, tidaklah mudah untuk naik ke MotoGP karena mereka harus menunjukkan performa terbaik di Moto2. Jadi, menurut saya, sekitar satu atau dua tahun yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan di Moto2," katanya menambahkan.
Ya, memang begitulah syarat untuk naik ke kelas tertinggi. Sudah banyak bukti, salah satunya yakni Johann Zarco dari Yamaha Tech3. Setelah menjuarai Moto2 bersama Kalex dua musim beruntun, dia langsung dipromosikan untuk mentas di MotoGP pada musim 2017.
ADVERTISEMENT
Begitu juga Stefan Bradl yang menjalani MotoGP Sepang selaku pengganti Cal Crutchlow di LCR. Pebalap Jerman ini sempat keluar sebagai kampiun Moto2 2011, lalu mentas secara reguler di MotoGP pada musim berikutnya.