Pengprov Beberkan Kekurangan PBTI Era Thamrin Marzuki

24 Agustus 2023 20:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers dukungan Letjen Richard Tampubolon sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (24/8). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers dukungan Letjen Richard Tampubolon sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (24/8). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Letjen Purn. TNI Thamrin Marzuki memimpin Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) periode 2019-2023. Namun, kepemimpinannya masih banyak kekurangan.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang bersuara adalah Hengky Ricardo selaku Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Maluku. Kekurangan paling mendasar ada di manajemen organisasi.
"Sesungguhnya di kepemimpinan Pak Thamrin kami mengharapkan yang baik, namun kenyataan yang kami lihat, situasi dan kondisi internal organisasi itu sangat memprihatinkan. Ada banyak kebijakan organisasi tidak melalui jalur-jalur organisasi," terang Hengky dalam konferensi pers di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (24/8).
Hengky menerangkan beberapa masalah di antaranya adanya pemanggilan atlet tanpa melalui Pengprov. Ia mengaku pernah dihampiri orang tua atlet karena pemanggilan ke Pelatnas PBTI.
Lebih lanjut, Hengky mengatakan bahwa pengambilan keputusan di PBTI tidak berlandaskan musyawarah dan mufakat. Hal tersebut membuat PBTI terpecah.
"Realita misalnya, ada atlet-atlet yang bagus di Pengprov itu kadang kami enggak pernah tahu kalau ada surat dari PBTI, tiba-tiba sudah datang orang tuanya menanyakan, 'Pak ini bagaimana anak saya ini mau mewakili Indonesia?" cerita Hengky.
ADVERTISEMENT
Megawati Tamesti Maheswari melakukan selebrasi usai mengalahkan wakil Thailand pada nomor 53 kilogram putri SEA Games 2023, di Chory Changvar International Convention and Exibhition Center, Phnom Penh, Kamboja, Senin (15/5/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
"Asumsi kami bahwa juga di dalam organisasi ini terkesan dinamika yang terjadi di internal PBTI tidak lagi berlandaskan musyawarah dan mufakat. Apa yang terjadi? Ada faksi-faksi," tambahnya.
Lebih lanjut, Hengky mengatakan bahwa PBTI terlalu berfokus pada profit. Profit tersebut didapat dari Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Taekwondo.
Lebih lanjut, Hengky juga menyoroti kesulitan pendanaan. Tak jarang, Pengprov yang menjadi tuan rumah Kejuaraan Wilayah memiliki utang usai menggelar ajang.
"Semua UKT yang Pengprov buat dari bawah sampai atas itu semuanya harus disetor, ada persentasenya, Pengprov berapa persen, PBTI berapa persen," terang Hengky.
Hengky sendiri bersama beberapa Pengprov mengusung Letjen TNI Richard Tampubolon sebagai calon Ketum PBTI periode 2023-2027. Ia berharap calon yang diusungnya mampu membawa perubahan ke PBTI.
ADVERTISEMENT
"Dengan situasi yang kami hadapi hari ini, kami sangat berharap bahwa kepemimpinan PBTI ke depan mampu me-manage organisasi ini secara baik," pungkas Hengky.