Penjelasan Panitia Soal Membeludaknya Penonton di Venue Basket

15 Agustus 2018 2:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penonton di laga Timnas Basket Indonesia vs Korsel. (Foto: Aditia Rizky Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penonton di laga Timnas Basket Indonesia vs Korsel. (Foto: Aditia Rizky Nugraha/kumparan)
ADVERTISEMENT
Para penonton yang menyaksikan langsung pertandingan antara Timnas Basket Indonesia dan Korea Selatan di ajang Asian Games 2018, Selasa (14/8/2018) malam WIB, pulang dengan kekecewaan menumpuk.
ADVERTISEMENT
Pertama, mereka harus melihat Timnas yang didukung habis-habisan keok dengan skor mencolok 65-104. Kedua, banyak penonton yang tidak kebagian tempat duduk dan harus rela berdiri saat menyaksikan laga karena jumlah penonton yang hadir di Hall A Gelora Bung Karno (GBK) membeludak.
Kondisi ini seakan menjadi kulminasi dari masalah yang terjadi pada Senin (13/8) malam, ketika laman kiosTix sempat down. Menurut bendahara panitia pelaksana basket 5x5, Sofi Emillia, ada permasalahan eksekusi yang membuat penonton di Hall A GBK membeludak.
Dari penuturan Sofi, panitia pelaksana sudah mengabarkan kepada pihak penyedia tiket daring soal batas maksimal penjualan tiket untuk menyesuaikan dengan kapasitas venue. Sayangnya, komunikasi ini tidak berjalan sesuai rencana sehingga mengorbankan kenyamanan penonton.
ADVERTISEMENT
"Tempat untuk tempat duduk 'kan sudah diambil broadcast dan media, itu kewajiban semua venue. Harusnya, pihak penjual tiket sudah tahu, karena dari panpel sudah memberitahu tiket yang bisa dijual cuma kurang dari 1.500," kata Sofi kepada wartawan saat ditemui di area mixed zone Hall A GBK.
"Tapi, namanya juga hari pertama, permintaan banyak, ada chaos soal tiket. Ditambah lagi Indonesia main, jadi tiketnya dijual saja, yang penting orang-orang tidak mengamuk. Tapi, mereka (kiosTix) lupa kalau kapasitas tidak muat," lanjutnya.
Puan Maharani dan Sri Mulyani di laga Timnas Basket Indonesia. (Foto: Aditia Rizky Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Puan Maharani dan Sri Mulyani di laga Timnas Basket Indonesia. (Foto: Aditia Rizky Nugraha/kumparan)
"Akhirnya, tadi kami yang di lapangan membiarkan semua pemegang tiket masuk. Sudah beli tiket mahal, masa tidak masuk? Yang penting masuk semua. Semua yang punya ID card saja, bahkan dari INASGOC tidak duduk. Kami berdiri, yang penting (yang) beli tiket duduk."
ADVERTISEMENT
Animo masyarakat memang terbilang tinggi di hari pertama pertandingan cabang bola basket. Dari pantauan kumparanSPORT, sejak pukul 17:15 WIB tribune Hall A sudah penuh oleh penonton. Ketika pertandingan berlangsung, semakin banyak penonton yang datang dan harus rela berdiri atau duduk di tangga.
Bahkan, kursi yang seharusnya digunakan oleh para pewarta untuk meliput sampai harus diisi oleh penonton. Belum lagi, beberapa tamu penting seperti ketua INASGOC, Erick Thohir, dan para menteri macam Puan Maharani dan Sri Mulyani, juga hadir menyaksikan.
"Tadi juga banyak petinggi yang datang, jadi kami harus kasih space buat keamanan. Tapi, penonton tidak ada yang komplain, hanya soal mengantre masuk saja yang ribet."
"Nah, setelah ini kami bakal meeting sama penjual tiket supaya kami tahu, (hari pertandingan) yang ada Indonesia permintaan tiketnya banyak. Bukan dibatasi, tapi untuk kontrol keamanannya itu. Kalau seperti sistem tadi 'kan, penjualan membeludak, (kondisi) di dalamnya mirip tadi. Jadi, hal-hal seperti itu harus diantisipasi," ujar Sofi.
ADVERTISEMENT
Keluhan soal antrean masuk di Gerbang 7 sebelum masuk ke Hall A memang dirasakan oleh penonton, salah satunya Faisal. Ia datang terlambat ke pertandingan karena harus mengantre naik shuttle bus di Gerbang 7 yang mengantarkan ke venue.
Penonton di laga Timnas Basket Indonesia vs Korsel. (Foto: Aditia Rizky Nugraha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penonton di laga Timnas Basket Indonesia vs Korsel. (Foto: Aditia Rizky Nugraha/kumparan)
"Waduh, bahaya itu, ya, (penukaran tiket). Kami mau nonton disuruh mengantre dulu di Pintu 7, sampai kami telat datang ke sini. Jauh mengantrenya. Memang, dari sana (Pintu 7) ke sini pakai shuttle bus, cuma masalahnya, antrenya itu," kata Faisal yang mengaku sebagai pengawai swasta di Jakarta.
"Kalau bisa, buat penonton lebih nyamanlah. Ini jumlah penonton dibatasi, jadi bisa nyaman nontonnya. Harga tiket 100 ribu dan kami berdiri. Saya, sih, senang-senang saja. Tapi, kalau bisa, ya, duduk. Ke depan lebih diorganisir lagi. Kami bayar tiket, jadi kami juga ingin kenyamanan dalam menonton. Tapi, ke depannya kami bakal tetap datang, kok. Demi Indonesia," tutup Faisal.
ADVERTISEMENT
Laga kedua Timnas Basket Putra Indonesia di Grup A akan berlangsung pada Senin (20/8) pukul 18:30 WIB. Sementara pada Rabu (15/8) pukul 18:30 WIB, gantian Timnas Basket Putri yang akan bertanding melawan Tim Unifikasi Korea.