Perbasi Berharap Stapac Tak Gegabah

19 Agustus 2019 15:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi kemenangan para pemain Stapac Jakarta usai menjuarai IBL 2018-2019. Foto: Dok. IBL Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi kemenangan para pemain Stapac Jakarta usai menjuarai IBL 2018-2019. Foto: Dok. IBL Indonesia
ADVERTISEMENT
Pemusatan latihan nasional (pelatnas) jangka panjang Timnas Basket Indonesia melahirkan polemik. Klub Stapac Jakarta memutuskan tak mengikuti kompetisi musim 2019/2020 lantaran banyak pemain pilarnya yang dipanggil timnas.
ADVERTISEMENT
Lima penggawa penting Stapac yang memperkuat timnas, yaitu Kaleb Ramot Gemilang, Abraham Damar Grahita, Widyantaputra Teja, Mei Joni, dan Vincent Rivaldi Kosasih.
"Diperkirakan bahwa pemain-pemain tersebut akan tetap berada dalam jajaran timnas untuk selama dua sampai empat tahun. Sampai saat ini kami belum berhasil mencari pengganti pemain-pemain yang dipanggil timnas," bunyi petikan surat pengunduran diri Stapac.
PP Perbasi langsung menanggapi surat pengunduran diri Stapac. Danny Kosasih sebagai Ketua Umum PP Perbasi, berharap semua pihak terkait untuk lebih bijaksana.
"Saya berharap, semua pihak dapat memikirkan kepentingan prestasi basket nasional. Mari kita diskusikan dan mencari jalan yang terbaik bagi semua pihak,” ujar Danny.
Duel Indonesia vs Mongolia di Asian Games 2018. Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Bobby Arifin
Pelatnas jangka panjang timnas basket bukan tanpa alasan. Program tersebut sengaja dirancang agar timnas layak bertarung di Kejuaraan Dunia 2023.
ADVERTISEMENT
FIBA langsung memantau kualitas timnas Indonesia agar layak di Kejuaraan Dunia 2023. Pasalnya, Indonesia bersama Filipina dan Jepang akan menjadi tuan rumah," kata Danny.
"Nah, untuk dapat berkompetisi pada 2023, FIBA memberi syarat bahwa timnas Indonesia harus lolos di Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 (Februari 2020) dan mesti menduduki posisi 10 besar Asia," ujarnya.
Syarat tersebut menjadi pekerjaan utama para pemangku kepentingan dan jajaran pelatih Timnas Basket. Artinya, butuh akselerasi kemampuan untuk penggawa Tim Merah-Putih.
Tak heran FIBA langsung meminta PP Perbasi menjalankan pelatnas jangka panjang dipimpin pelatih kaliber dunia. Rajko Toroman langsung ditunjuk sebagai pelatih kepala pada Juni lalu.
Curriculum vitae Rajko terbilang apik. Ia membawa Timnas Basket Filipina bertengger di peringkat keempat FIBA Asia Cup 2011.
ADVERTISEMENT
"Kami harus mengumpulkan pemain terbaik Indonesia dalam pelatnas jangka panjang. Alasannya, waktu persiapan sangat pendek, kurang dari 6 bulan (menuju Kualifikasi FIBA Asia Cup)," tutur Syailendra Bakrie selaku Ketua Tim Nasional PP Perbasi.
"Kami ingin membentuk tim yang benar-benar talenta terbaik, termasuk pemain naturalisasi. Kami ingin mempunyai kesempatan yang kuat untuk lolos kualifikasi," ujarnya.
Timnas Basket Indonesia di Asian Games 2018. Foto: ANTARA/INASGOC/Rocky Padila
Menilik pentingnya hajatan timnas, PP Perbasi sudah menginisasi pertemuan dengan pemilik klub IBL (Indonesia Basketball League) dan manajemen IBL agar mendukung persiapan timnas.
Bagaimanapun, hampir semua pemain nasional berasal dari klub-klub IBL. Jadi, menurut PP Perbasi, alangkah baiknya klub tidak terburu-buru mengambil keputusan (mengundurkan diri).
“Ini buat Indonesia. Kami PP Perbasi akan selalu mencoba mencari win-win solution untuk seluruh klub dan pemain,” kata Danny.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, daftar pemain final akan dirilis Rajko Toroman pada akhir Agustus. Pelatih asal Serbia itu sudah sekitar sebulan menangani Tim Merah-Putih.
Timnas Basket Indonesia sudah lebih kompetitif dari sebelumnya. Pada perhelatan Elang Cup, performa timnas mengalami peningkatan. Mereka mampu bersaing dan menempati posisi ketiga di turnamen yang mayoritas diperkuat pemain kaliber internasional.
Pekan depan, Rajko masih akan menggelar seleksi pemain. Ia bakal memanggil 19 pemain yang tidak memperkuat timnas di Elang Cup. Mereka akan bersaing dengan pemain timnas sebelumnya agar Rajko bisa menentukan daftar pemain terbaik.
"Saya akan memilih pemain terbaik Indonesia beserta kandidat pemain naturalisasi yang akan bermain sebagai satu tim. Mereka akan mengikuti pertandingan internasional, seperti SEA Games dan Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021. Lalu, saya juga bakal membuat kerangka timnas menghadapi Kejuaraan Dunia 2023," tutur Rajko.
ADVERTISEMENT