Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Perbedaan & Cara Penilaian Lomba Panjat Tebing Speed, Boulder, & Lead
31 Oktober 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, bukan baru-baru ini saja atlet-atlet Indonesia mengharumkan nama negara di pentas dunia. Sebelumnya, sejumlah prestasi telah mereka torehkan di ajang selain Olimpiade seperti Asian Games dan beberapa turnamen yang diadakan Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC).
Namun, selama ini sebenarnya Indonesia lebih berprestasi di panjat tebing nomor speed. Lantas, apa bedanya dengan boulder dan lead? Dan bagaimana cara penilaiannya dalam perlombaan? Berikut penjelasannya.
Panjat Tebing Speed
Mengutip dari situs web resmi Olimpiade, desain jalur untuk lomba panjat tebing speed memiliki ukuran dan bentuk yang sama persis di semua kompetisi dan disetujui oleh IFSC. Desainnya dirancang oleh route setter asal Prancis, Jacky Godoffe, pada awal tahun 2000-an.
Jadi, jalurnya memiliki 20 pegangan tangan dan 11 pegangan kaki. Panjangnya 15 meter dengan kemiringan lima derajat.
ADVERTISEMENT
Cara penilaian lomba panjat tebing speed berdasarkan raihan waktu yang diraih atlet saat memanjat. Jadi, dua atlet ditempatkan di jalur berbeda dengan tubuh mereka dilengkapi tali pengaman.
Mereka mulai memanjat usai bunyi bip ketiga dari sistem pengukur waktu otomatis. Mereka harus memanjat secepat mungkin lalu memencet bel, yang tercepat adalah pemenang.
Panjat Tebing Boulder
Mengutip dari NBC Olympics, inti dari lomba panjat tebing boulder adalah atlet memanjat rute yang menantang dengan upaya paling sedikit dalam jangka waktu tertentu. Dinding setinggi 4,5 meter dan setiap rute (boulder problems)-nya harus dijajal tanpa bantuan tali, tetapi lantai di bawah dinding dilapisi bantalan tebal.
Penilaian lombanya berdasarkan berapa banyak rute yang berhasil atlet selesaikan dan berapa kali upaya yang diperlukan untuk mencapainya. Nilai tertinggi diberikan pada atlet yang bisa menyelesaikan rute dengan upaya paling sedikit.
ADVERTISEMENT
Seorang atlet dinyatakan telah mencapai puncak boulder ketika meletakkan kedua tangannya di pegangan atas dan mempertahankan kendali cukup lama hingga juri memberi tanda bahwa pendakian berhasil. Atlet dapat melakukan upaya sebanyak yang diperlukan dalam waktu yang diberikan.
Titik yang harus diperhatikan atlet adalah Start untuk pijakan pertama, Zone (checkpoint) untuk bonus di tengah, dan puncak jalur yang disebut Top. Checkpoint ada dua, yakni antara posisi awal dan puncak setiap boulder. Atlet dapat memperoleh poin maksimal 100 di setiap ronde. Rincian skornya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Panjat Tebing Lead
Inti dari panjat tebing lead adalah atlet memanjat setinggi mungkin di dinding setinggi 15 meter dalam waktu yang ditentukan. Untuk penilaian, para atlet diberi waktu maksimal 6 menit untuk mencapai puncak. Setiap atlet hanya mendapatkan sekali kesempatan.
ADVERTISEMENT
Skor dilihat berdasarkan jarak tertinggi yang dicapai atlet sebelum jatuh atau kehabisan waktu. Atlet dengan skor tertinggi menjadi pemenang.
Selain mendaki jalur yang telah ditentukan, atlet harus secara berkala menjepit tali belay mereka ke beberapa karabiner quickdraw yang dipasang di sepanjang rute demi keselamatan. Jika gagal menjepit tali ke quickdraw, progres atlet dianggap batal.
Pada dindingnya terdapat sedikitnya 40 pegangan dan hanya 40 pegangan tertinggi yang diberi nilai poin. Mencapai pegangan teratas akan memberi pendaki 100 poin penuh. Rincian penilaiannya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Panjat Tebing Combined Boulder & Lead
Di setiap babak, skor dari bagian boulder dan lead dari kompetisi akan dijumlahkan untuk mendapatkan skor keseluruhan setiap atlet. Karena 100 poin tersedia di boulder dan lead, 200 poin adalah skor gabungan maksimum yang dapat diperoleh seorang atlet. Para pendaki akan diurutkan berdasarkan skor total.