Pesan dan Harapan Samsu Jais untuk Bola Voli Putra Indonesia

28 Agustus 2018 20:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan bola voli babak perempat final putra Asian Games 2018 antara Indonesia vs Korea Selatan di Tennis Indoor Senayan, Selasa (28/8). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan bola voli babak perempat final putra Asian Games 2018 antara Indonesia vs Korea Selatan di Tennis Indoor Senayan, Selasa (28/8). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim bola voli putra Indonesia boleh saja menderita kekalahan atas tim bola voli putra Korea Selatan. Namun, bukan berarti masa depan dari tim bola voli putra Indonesia selesai sampai di sini.
ADVERTISEMENT
Bertempat di Volly Indoor Gelora Bung Karno, tim bola voli putra Indonesia dan Korea Selatan saling bersua untuk memperebutkan satu tempat di babak semifinal pada Selasa (28/8/2018). Setelah berjuang keras, tim bola voli putra Indonesia harus mengakui keunggulan Korea Selatan lewat pertarungan tiga set, 22-25, 18-25, 18-25.
Akibat kekalahan ini, tim bola voli putra Indonesia gagal memenuhi target medali perunggu yang dibebankan kepada mereka. Menyoal target yang tidak terpenuhi ini, Samsul Jais, selaku pelatih tim bola voli putra Indonesia, menyebut bahwa ada beberapa hal yang harus diperbaiki Indonesia. Dia membandingkan kondisi perkembangan bola voli Indonesia dengan, khususnya, Asia.
"Ya, realitas saja, kita sekarang harus melihat bahwa di Asia, jangankan target perunggu. Lihat Qatar, semua pemain naturalisasi, belum lagi India dengan Jepang yahg juga tak kalah kuat. Bagusnya kita ikut Asian Games ini kita tahu posisi kita di mana. Perkembangan bola voli negara lain ternyata jauh lebih maju dibanding Indonesia," ujar Samsul.
ADVERTISEMENT
"Menurut saya Indonesia harus sering ikut kejuaraan internasional di luar, karena hal itu akan berpengaruh sama jam terbang. Jam terbang tim Indonesia ini masih cukup minim," katanya menambahkan.
Pada laga melawan Korea Selatan, memang tampak para pemain Korea mampu bermain dengan lebih rapi dan tenang. Hal ini memang tak lepas dari pengalaman yang sudah dimiliki oleh para pemain Korea Selatan, selaku peraih medali perunggu dalam ajang Asian Games 2014 silam di Incheon.
Pertandingan bola voli babak perempat final putra Asian Games 2018 antara Indonesia vs Korea Selatan di Tennis Indoor Senayan, Selasa (28/8). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan bola voli babak perempat final putra Asian Games 2018 antara Indonesia vs Korea Selatan di Tennis Indoor Senayan, Selasa (28/8). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Walau begitu, Samsul masih merasa optimis bahwa bola voli putra Indonesia akan berkembang di masa depan. Selain saran berupa tambahan pemain naturalisasi dan penambahan jam terbang dengan lebih banyak ikut kejuaraan internasional, dia juga merasa jika tim yang ada sekarang ini dididik dengan benar, maka akan menghasilkan sesuatu yang baik ke depannya.
ADVERTISEMENT
"Di materi yang ada sekarang, 2019 ini, kalau saya berpikir ini usia emasnya anak-anak, di SEA Games nanti minimal mereka harus dapat emas. Dulu kan kita dari 2009 kita tidak bisa mengalahkan Thailand, tapi tahun ini tiga kali ktemu kita bisa menang lawan Thailand. Psikologis anak-anak sudah tidak trauma lagi ketika lawan Thailand, mereka tidak takut," ujar Samsul.
"Tiga kali kita menang lawan Thailand. Mei kemarin kita ktemu di Vietnam, di babak penyisihan dan final kita menang, trus terakhir kita menang di sini. Pengaruh psikologisnya besar sekali. Timnya sama dengan di Vietnam kemarin," ucapnya.