Pesan Yeremia untuk Pramudya yang Gantung Raket: Sering Latihan Biar Gak Gendut

19 Desember 2023 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan berpose pada ajang Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan berpose pada ajang Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pramudya Kusumawardana memutuskan untuk berhenti berkarier sebagai pebulu tangkis di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, terhitung sejak Senin (18/12). Ini membuat mitra ganda putranya selama ini, Yeremia Rambitan, merasa kehilangan, tetapi juga masih menunjukkan kepedulian.
ADVERTISEMENT
Ada banyak alasan yang membuat Pramudya cabut dari pelatnas, mulai dari keinginan kuliah di Australia, masalah mental, kesulitan memaksakan tembus Olimpiade 2024 Paris, hingga target pribadi. Yeremia berpesan agar Pramudya tetap sering berolahraga agar bentuk fisik dan kesehatannya tetap terjaga.
"Pram mau kuliah di Sydney, jurusan psikolog, ya. Semoga sekolahnya lulus dan dapat pekerjaan bagus, sering-sering latihan [olahraga] biar badannya tetap sehat, biar enggak gendut," terangnya dalam 'Intimate Talk With Pramudya Kusumawardana' di YouTube PBSI.
"Pram punya tujuan masa depan sendiri. Pokoknya, terima kasih sudah berpartner sama gua, sudah nemenin gua waktu cedera, sabar, terima kasih sudah sabar. Maaf kalau ada salah perilaku yang tanpa gua sadari," lanjut Yeremia.
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Pramudya Kusumawardana Riyanto (kanan) dan Yeremia Erich Yoche Yacob (kiri) mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Thailand pada pertandingan final bulu tangkis ganda putra SEA Games 2023, Selasa (16/5/2023). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA
Lebih tepatnya, Pramudya akan berkuliah di jurusan Sports Science dan Sports Psychology di salah satu kampus di Sydney. Setelah lulus, ia berharap bisa membantu olahraga, khususnya bulu tangkis Indonesia lebih berkembang.
ADVERTISEMENT
"Saya masih mementingkan pendidikan. Sebagian orang sudah tahu saya akan menekuni pendidikan Sports Science dan Sport Psychology. Saya ambil studi di luar karena merasa sistem di Indonesia belum mendukung untuk atlet profesional,” jelas Pramudya dalam video yang sama.
Pramudya tercatat menjadi bagian dari PBSI sejak 2018 dengan pernah bermain di sektor ganda campuran. Saat berpasangan dengan Ribka Sugiarto, ia menjadi juara India Junior International 2018 seusai mengatasi perlawanan rekan satu negaranya, Leo Rolly Carnando/Metya Inayah Cindiani, dengan skor 21-16, 21-12.
Saat bermain di sektor ganda putra, Pramudya pernah berpasangan dengan Rehan Naufal Kusharjanto, Ghifari Anandaffa Prihardika, dan Yeremia Rambitan.
Tercatat pemain asal Sukabumi itu moncer saat berpasangan dengan Yeremia ketika meraih beberapa gelar seperti Spain Masters 2021, Belgian International 2021, hingga Badminton Asia Championships 2022.
Aksi Ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan pada ajang Indonesia Open 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (16/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pasangan Pramudya/Yeremia yang memulai debut di The 28th Iran Fajr International Challenge 2019 itu bahkan mengoleksi dua medali SEA Games dengan perincian satu emas dan satu perak.
ADVERTISEMENT
Pada edisi 2021 di Vietnam, pasangan berjuluk 'The Prayer' itu harus puas dengan raihan perak seusai pada partai final kalah dari Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dengan skor 17-21, 19-21.
Adapun pada tahun berikutnya di edisi SEA Games 2023, Pramudya/Yeremia meraih medali emas seusai menumbangkan ganda putra Thailand, Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul dengan skor 21-17, 21-19.