Piala Presiden Esports 2022 Akan Digelar Offline di Istora Senayan

14 September 2022 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media Talk Piala Presiden Esports 2022 di Djakarta Theatre XXI, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Media Talk Piala Presiden Esports 2022 di Djakarta Theatre XXI, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Piala Presiden Esports 2022 akan kembali digelar. Spesialnya, turnamen tersebut akan dihelat secara offline setelah edisi sebelumnya dilaksanakan secara online karena pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Matthew Erlangga selaku Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden Esports 2022. Sejatinya, turnamen sudah dihelat sejak 10 Agustus lalu.
Akan tetapi, partai grand final baru akan dihelat pada 11-13 November mendatang. Nantinya, putaran tersebut digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Suasana Laga Final e-sport Piala Presiden di Istora Senayan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Piala Presiden Esports 2022 sendiri akan mempertandingkan empat gim. Gim-gim tersebut adalah Mobile Legends, Free Fire, Lokapala, Battle of Staria Dewa.
"Untuk penyelenggaraan Piala Presiden Esports 2022 sudah berlangsung sejak 10 Agustus saat kick off," tutur Matthew dalam konferensi pers di Djakarta Theatre, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (14/9).
"Penyelenggaraan grand final akan dilaksanakan pada 11-13 November di Istora Senayan, Jakarta. Untuk gim per hari ini ada Lokapala, Battle of Satria Dewa, Mobile Legends, serta Free Fire," sambungnya.
Media Talk Piala Presiden Esports 2022 di Djakarta Theatre XXI, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (14/9/2022). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Menurut Matthew, Piala Presiden 2022 akan memberikan sajian yang berbeda. Turnamen yang digelar secara offline akan memberikan kepuasan bagi para peserta.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti tahun ini yang berbeda adalah kami akan kembali melaksanakan Piala Presiden secara offline. Kami sudah mendapat kesempatan menyelenggarakan Piala Presiden sejak 2019, bisa dirasakan bagaimana penyelenggaraan offline itu adalah sebuah momen luar biasa," ungkap Matthew.
"Memang ketika tahun lalu dengan kondisi pandemi harus diselenggarakan secara online, ada yang hilang, tentu saja tidak ada penonton, tidak ada animo yang dirasakan, tekanannya berbeda" tambahnya.