Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
ADVERTISEMENT

Sebagai seorang pebalap, Valentino Rossi memang sudah tua. Usia pebalap Movistar Yamaha itu sudah 38 tahun. Kendati demikian, ia mampu terus membuktikan diri jika kemampuannya belumlah habis. Balapan pertama musim 2017 ini adalah buktinya.
ADVERTISEMENT
Pada malam yang dingin di Sirkuit Internasional Losail dalam balapan Grand Prix Qatar yang digelar Senin (27/3) dini hari WIB, Rossi berhasil menuntaskan balapan sebagai pebalap tercepat ketiga. Jelas hasil tersebut adalah prestasi yang manis untuk pebalap berjuluk The Doctor itu.
Bukan tanpa alasan, pasalnya Rossi memulai balapan dari urutan yang cukup jauh, yakni urutan kesepuluh. Ya, posisi start itu didapat pria Italia setelah menjalani sesi latihan bebas yang tidak terlalu baik (perlu diketahui, tidak ada babak kualifikasi pada GP Qatar akibat cuaca buruk).
Pada sesi latihan bebas pertama, Rossi hanya keluar sebagai pebalap tercepat kesembilan. Pada sesi latihan bebas berikutnya, urutannya naik menjadi tercepat keenam. Namun justru pada sesi latihan bebas terakhir atau ketiga, Rossi merosot menjadi pebalap tercepat ke-13.
ADVERTISEMENT
Karena itulah, sebelum balapan dimulai, tak banyak yang menyangka jika Rossi akan masuk podium. Bukan karena meremehkan kemampuannya, namun anggapan itu dikarenakan pebalap-pebalap yang start di depannya sedang dalam performa yang cukup impresif pada sesi latihan bebas ataupun tes pramusim sebelumnya.
Menariknya, Rossi sendiri pun mengaku ia tak menyangka jika bisa finis pada posisi tiga dan berdiri di podium. Bukan hanya karena ia memulai balapan dari peringkat kesepuluh, tapi karena ia juga mengaku belum terlalu nyetel dengan motor anyarnya, YZR-M1. Bahkan sebelum balapan pun ia dan tim masih menyetel motornya tersebut.
"Jika saya harus bertaruh untuk meraih podium, maka pasti saya tidak mau. Kami mencoba tiga sampai empat pengaturan tadi pagi (waktu Qatar, sebelum balapan -red)," ujar Rossi pasca-balapan seperti dilansir Crash.net.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak tahu apa yang terjadi, tapi saya merasa baik. Saya merasa baik dalam soal pengereman. Saya harap kami memahami betul keadaan dalam balapan ini untuk melaju di jalur yang benar," pungkasnya.
Rossi memang benar, siapa yang menyangka ia bakal mencuat dari posisi kesepuluh kemudian ketujuh, kemudian ke tiga besar setelah mampu menyusul salah satu rival terberatnya, Marc Marquez, yang sejak awal selalu di urutan lima besar. Bahkan ia sempat mengancam dua pebalap yang finis di depannya, Andrea Dovizioso dan Maverick Vinales.