Poster Asian Games: Kekayaan Budaya Asia Melebur di Balik Busana

7 Agustus 2018 18:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas pedagang atau pembuat bendera peserta Asian games 2018 di Pasar Senen. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pedagang atau pembuat bendera peserta Asian games 2018 di Pasar Senen. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dramatis, tapi tak melankolis. Masif, sekaligus menghipnotis. Itulah enam poster Asian Games 2018 yang menyedot atensi tiap pasang mata yang melihatnya. Tak hanya sebagai poster promosi multievent olahraga, enam poster itu juga mengedepankan nilai artistik.
ADVERTISEMENT
Tunggu dulu, sudah tahu 'kan poster mana yang dimaksud? Apa lagi kalau bukan poster resmi promosi Asian Games 2018 buatan tim dari Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) dengan background Candi Borobudur, Pantai Gigi Hiu, Tana Toraja, Pulau Padar, Gunung Rinjani, dan Pura Ulun Danu Beratan.
Sebagian dari Anda mungkin sudah melihatnya di media sosial. Indah bukan? Dan, tak ada salahnya membedah ide kreatif di balik pemilihan wardrobe alias pakaian yang digunakan para model di poster tersebut. Salah satu tim kreatif di Departemen Komunikasi INASGOC, Ade Irawan, coba mengungkapnya.
Berawal dari keinginan untuk menunjukkan keindahan Tanah Air kepada bangsa Asia, destinasi wisata dipilih sebagai latar. Lantas, sportivitas kembali diracik bersama gaya busana sehingga melahirkan semangat olahraga yang tak hanya kuat, tapi juga cantik.
ADVERTISEMENT
Untuk merepresentasikan seluruh Asia, Teple --begitu Ade akrab disapa-- dan tim membagi ke dalam enam regional: Asia bagian utara, timur, barat, pusat, selatan, dan tenggara. Setelah membagi fokus, barulah wardrobe yang dipikirkan.
Teple pun mengajak Anda membedah konsep pakaian di enam poster tersebut. Sebagai contoh, untuk tema Asia Timur, nilai budaya Korea, China, dan Jepang melebur jadi satu.
"Kalau orang yang mengerti, pasti melihat kejanggalan. Itu penutup kepala dari Korea, tetapi baju bisa saja China. Tapi, muka sama alisnya ternyata (gaya) Jepang," tutur Teple saat dihubungi kumparanSPORT.
Menjadi wakil Asia Tenggara, ada model dengan background Candi Borobudur yang mengenakan kain sarung warna biru dan membawa alat memanah. Nilai Asia Barat ditonjolkan lewat model yang mengenakan baju khas Timur Tengah dan gagah berdiri dengan memanggul sepeda.
ADVERTISEMENT
Ciri khas Asia Selatan lain lagi, ada model dengan mengenakan pakaian merah dan aksesori dominasi warna emas ala aktris Bollywood. Dari Uzbekistan, warna-warni pom-pom serta kain sutra mewakili budaya Asia Tengah.
Hal itu pun tercetus agar ketika melihat poster, publik tidak bosan melihat atlet dengan seragam bertanding atau berlatih --yang tentunya sudah menjadi bagian dari olahraga. Di tim kreatif Departemen Komunikasi INASGOC, ahli pun berbagai macam.
Utamanya, ada fashion director, Erlangga S. Negoro, dan photographer, Nurulita Adriani. Dari tangan dingin Teple, Erlangga, dan Nurulita, lahirlah enam poster memikat yang mendapat puja-puji dari publik lokal maupun mancanegara.
"Untuk fotografer juga harus tepat, harus bisa memunculkan jiwanya dalam gambar, objek diam tapi ada dinamisnya. Dengan busana yang ditonjolkan, kelihatan seperti ada magis, ada jiwanya gitu. Mistis juga, tapi disukai rakyat dan dikasih alat olahraga, jadi deh (poster)," selorohnya.
ADVERTISEMENT
Poster Asian Games 2018. (Foto: INASGOC)
zoom-in-whitePerbesar
Poster Asian Games 2018. (Foto: INASGOC)
Asian Games sendiri dibuka pada 18 Agustus 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Nantinya, sekitar 12.000 atlet dari 45 negara Asia, termasuk tuan rumah Indonesia, bakal berpesta di multievent 40 cabor dengan 465 nomor event ini.
Bagi Indonesia, Asian Games 2018 merupakan kali kedua Tanah Air ditunjuk sebagai tuan rumah. Venue kelas dunia, promosi gencar hingga pelosok desa, ditambah enam poster luar biasa, tinggal partisipasi masyarakat untuk datang langsung dan menonton aksi para atlet yang bisa merangkum sukses penyelenggaraan.