Prancis Terbuka: Djokovic ke Perempat Final, Goffin Tersingkir

4 Juni 2018 9:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Djokovic di babak keempat Roland Garros 2018. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
zoom-in-whitePerbesar
Djokovic di babak keempat Roland Garros 2018. (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
ADVERTISEMENT
Novak Djokovic membuktikan tajinya di hari pertama babak 16 besar nomor tunggal putra Prancis Terbuka 2018, Minggu (3/6/2018) waktu Prancis. Ia membungkus kemenangan dalam tiga set langsung 6-3, 6-4, 6-2 atas Fernando Verdasco. Ini menjadi kesembilan kalinya Djokovic melangkah ke babak perempat final di sepanjang keikutsertaannya di Roland Garros.
ADVERTISEMENT
Walau set pertama memang menjadi milik Djokovic, kemenangan itu tidak didapatnya dengan mudah. Hanya untuk memenangi gim pertama, Djokovic harus melakoni tiga reli panjang. Keberhasilannya merebut gim pertama ditandai dengan kegagalan Verdasco mengembalikan dropshot yang ia lepaskan.
Laga panjang tak hanya berlangsung di gim pertama. Saat service gim menjadi milik Verdasco, Djokovic mendapat three break points (skor 0-40). Namun kegigihan Verdasco menarik keduanya pada deuce. Apa boleh buat, pertandingan berjalan lebih panjang.
Setelah menahan 22 point, Verdasco pada akhirnya berhasil mengunci kemenangan gim pertamanya. Kedudukan imbang 1-1. Untuk bisa membalikkan kedudukan menjadi 2-1, Djokovic membutuhkan waktu setidaknya 11 menit.
Walaupun lawannya memenangi dua gim lagi, Djokovic pada akhirnya tetap sanggup menyegel kemenangan di set pertama. Pertarungan di set pertama kali ini tidak mudah, bahkan bagi petenis sekelas Djokovic. Total, petenis asa Serbia ini menghabiskan waktu sekitar 55 menit untuk mengamankan keunggulan 6-3.
ADVERTISEMENT
Laga set kedua berlangsung lebih sengit ketimbang set pertama. Kedua petenis saling kejar-mengejar perebutan gim. Satu gim dimenangi Djokovic, satu gim juga direbut Verdasco. Situasi sengit ini bertahan sampai kedudukan 4-3 untuk keunggulan tipis Djokovic. Setelahnya, Djokovic mulai terlihat kembali menguasai permainan dan menaklukkan permainan set kedua 6-4.
Beruntung, jalannya set ketiga jauh lebih adem-ayem dibandinkan set kedua. Agaknya, Verdasco mulai kehilangan konsistensi. Lantas, set ketiga pun berhasil dimenangi oleh Djokovic, 6-2. Dari 195 point yang lahir di laga ini, Djokovic berhasil memenangi 106 point, sedangkan 89 lagi menjadi bagian Verdasco.
"Babak perempat final ini saya hitung sebagai pencapaian bagi saya, terlebih dengan mempertimbangkan cedera panjang yang saya alami selama 15 bulan terakhir. Saya selalu mencoba untuk membangun performa saya demi gelar Grand Slam. Roma Terbuka menjadi kompetisi terbaik saya tahun ini. Namun, Roland Garros mungkin bisa jauh lebih baik.
ADVERTISEMENT
"Saya harap, saya bisa menjadi lebih di sini. Saya sudah berkali-kali menjejaki perempat final Roland Garros, dan tidak hanya Prancis Terbuka, seluruh Grand Slam. Tentu saya menghargai segala hal tentang pencapaian ini. Tapi, saya tidak mau berhenti sampai di sini," ungkap Djokovic dalam wawancara seusai laga.
Cecchinato ke perempat final Roland Garros 2018. (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
zoom-in-whitePerbesar
Cecchinato ke perempat final Roland Garros 2018. (Foto: REUTERS/Christian Hartmann)
Secara mengejutkan, David Goffin tidak berhasil melangkah lebih jauh di Roland Garros tahun ini. Yang menjadi pangkal kejutan ini adalah, lawan yang mengalahkan Goffin dalam pertandingan babak keempat ini adalah petenis non-unggulan, Marco Cecchinato. Kejutan ini menjadi lanjutan dari keberhasilannya yang mengalahkan petenis unggulan ke-10 di babak ketiga, Pablo Carreno Busta.
Kemenangan ini diraihnya dalam pertandingan empat set. Kekalahan Goffin 5-7 di set pertama sempat dibungkam dengan kemenangan 6-4 di set kedua. Namun, kondisi itu benar-benar sesaat. Di set ketiga, Cecchinato menggila. Ia bahkan tak mengizinkan Goffin yang memang didera cedera bahu untuk memenangi satu gim pun di set ketiga.
ADVERTISEMENT
Bagi petenis papan atas, bagel adalah perkara lumrah. Namun, bagi petenis yang secara hitung-hitungan hanya tercatat sebagai peringkat ke-72 dunia, raihan bagel atas petenis peringkat kedelapan dunia adalah pencapaian akbar. Terlebih, bila melihat rekam jejak Cecchinato, ia belum pernah sekali pun lolos dari babak pertama setiap kompetisi Grand Slam yang diikutinya.
Karier petenis berusia 25 tahun asal Italia yang juga menggilai AC Milan ini belum lama. Ia baru terjun ke dunia tenis profesional pada 2010. Gebrakannya di ranah tenis dimulai tahun ini, tepatnya di gelaran Gazprom Hungarian Open, pada April 2018 lalu. Ini menjadi gelar juara ATP Tour pertamanya.
Di kompetisi yang digelar di Kota Budapest ini, Cecchinato bahkan digelar the lucky loser. Artinya, ia masih dipandang sebagai petenis yang belum punya pencapaian apa pun, tapi cukup beruntung di sepanjang kompetisi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, nama Cecchinato juga sempat tercoreng di ranah tenis. Sebabnya, pada 2005 ia diskors oleh Asosiasi Tenis Profesional (ATP) karena terlibat skandal pengaturan skor di gelaran ATP Challenger di Maroko pada Oktober 2015.
"Sekarang, saya memulai pertandingan dengan fokus, dan melakoni pertandingan sampai selesai dengan fokus. Saya pikir, ini yang menjadi perbedaan antara saya yang sekarang dengan saya yang dulu."
"Segala yang bisa saya raih di musim ini tentu berawal dari pramusim. Setiap hari saya fokus pada latihan di lapangan dan pusat kebugaran. Inilah yang menjadi perbedaan mendasar," ungkap Cecchinato dalam wawancara seusai laga, dilansir BBC.
Dua pertandingan babak keempat lainnya yang digelar pada Minggu (3/6) juga memunculkan Dominic Thiem dan Alexander Zverev. Thiem yang asal Austria itu berhasil mengalahkan petenis asal Jepang yang memasuki turnamen sebagai unggulan ke-19, Kei Nishikori, dalam empat set 6-2, 6-0, 5-7, 6-4.
ADVERTISEMENT
Perjuangan Zverev merebut tiket perempat final sama sekali tidak mudah. Serupa pertandingan babak ketiga, ia kembali harus menghadapi thriller lima set dalam pertemuannya dengan petenis yang juga memasuki turnamen sebagai non-unggulan, Karen Khachanov.
"Di awal set pertama, saya pikir, OK, saya dapat menguasai pertandingan ini, terlebih saat saya mencapai beberapa break point. Ia (Khachanov) adalah petenis yang sangat fit, jadi saya juga berpikir, membuatnya kelelahan tidak akan jadi pekerjaan yang mudah. Namun, siapa pun yang bertanding dalam lima set pasti akan cukup kelelahan."
"Saya tahu siapa saya. Yang saya lakukan tadi bukan lagi belajar, tapi mencari jalan keluar dan mencoba untuk menang. Saya memiliki kemampuan seperti ini dalam beberapa pertandingan terakhir. Saya benar-benar senang karena dapat mencapai perempat final. "Saya menempuh jalan yang sulit, bergerak semakin jauh setiap waktu dan menunjukkan pada diri sendiri dan setiap orang bahwa saya dapat bermain tenis selama apa pun waktu yang saya butuhkan. Kalau secara mental Anda sudah lelah, maka ada yang salah dengan Anda."
ADVERTISEMENT
"Secara fisik, bolak-balik bertanding lima set bukan perkara mudah, tapi bagaimanapun, saya akan mengaturnya," ungkap Zverev dalam wawancara seusai laga, mengutip The Guardian.
Empat pertandingan babak 16 besar untuk nomor tunggal putra lainnya akan digelar pada Senin (4/6/2018), di Roland Garros Stadium, Prancis. Keempat laga itu adalah: Rafael Nadal vs Maximilian Marterer, Diego Schwartzman vs Kevin Anderson, Marin Cilic vs Fabio Fognini, dan John Isner vs Juan Martín del Potro.