Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Prancis Terbuka: Dominic Thiem dan Kyle Edmund Capai Babak Ketiga
1 Juni 2018 5:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Dominic Thiem berhasil memperpanjang napas di gelaran Prancis Terbuka 2018 lewat kemenangan atas Stefanos Tsitsipas. Kemenangan dalam pertandingan empat set ini direbut dengan skor 6-2, 2-6, 6-4, 6-4.
ADVERTISEMENT
Secara peringkat, laga ini seharusnya tidak akan menyulitkan Thiem. Petenis asal Austria tersebut memasuki turnamen sebagai unggulan ketujuh, sementara Tsitsipas yang menjadi lawan tercatat sebagai unggulan 33.
Namun, pengalaman di atas lapangan tak selalu berjalan sesuai hitung-hitungan di atas kertas. Sempat ketinggalan 2-6 di set pertama, comeback Tsitsipas memberikan kekalahan 2-6 bagi Thiem di set kedua.
Walaupun gagal melaju ke babak ketiga, permainan Tsitsipas bukannya tak menarik sama sekali. Bila diperhatikan, petenis yang juga dikenal sebagai mantan petenis nomor satu di kelas junior ini bermain dengan cantik.
Berlaga di kompetisi Grand Slam pertamanya, Tsitsipas yang seorang petenis one-hander, sering melepaskan bola-bola loop yang tinggi ketika mencoba membangun permainan ofensif. Sayangnya, permainan cantik kadang kalah bila dihadapkan dengan permainan efektif. Misalnya, sewaktu kedudukan 2-2 di set keempat.
ADVERTISEMENT
Saat berusaha untuk mencapai break point, Tsitsipas justru melakukan kesalahan, bola yang dikirim lewat pukulan backhand-nya justru membentur net. Kesalahan-kesalahan macam inilah yang membantu Thiem menyerang balik.
Serangan balik Thiem yang disusun dengan reli-reli panjang pada akhirnya memaksa Tsitsipas mundur hingga ke garis tepi. Celakanya, permainan one-hander Tsitsipas juga membuatnya kesulitan untuk mematahkan servis Thiem.
Yang berhasil menjejaki babak ketiga bukan hanya Thiem, tapi juga Kyle Edmund. Sebagai satu-satunya petenis Inggris yang tersisa, Edmund bertanding dengan beban tak ringan. Pertandingan melawan petenis asal Hungaria, Marton Fuscovics, yang berlangsung selama empat set itu berakhir dengan skor 6-0, 1-6, 6-2, 6-3.
Melawan Fuscovics sendiri, Edmund tidak unggul-unggul amat secara hitung-hitungan statistik. Bila ditotal, petenis asal Inggris ini membukukan 2 ace dan 24 winner. Sementara, lawannya berhasil mencetak 5 ace dan 29 winner.
ADVERTISEMENT
Lantas, yang menjadi lawan Edmund di babak ketiga adalah petenis asal Negeri Pizza, Fabio Fognini. Di babak kedua, Fognini berhasil mengganjar lawannya, Elias Ymer.
Menyoal lawan yang akan dihadapinya itu Edmund menerka bahwa lapangan tanah liat juga menjadi arena terbaik bagi Fognini, “Saya sudah lama tidak bertanding melawan Fognini. Namun, setahu saya dia adalah petenis yang sering mengeluarkan kemampuan terbaiknya di atas lapangan tanah liat."
"Saya juga ingat, Fognini pernah menang melawan Rafa (Nadal -red). Dia tidak hanya kuat, tapi juga cerdas,” ungkap Edmund dilansir The Guardian.
Edmund tidak asal bicara. Dalam 14 kali pertemuan melawan Nadal, Fognini berhasil menang tiga kali. Bahkan, dua kemenangan diraihnya di lapangan tanah liat yang menjadi arena terbaik Nadal.
ADVERTISEMENT
"Saya berusaha untuk tetap fokus untuk memenangi pertandingan di set pertama. Bagi saya, kemenangan di set pertama selalu memberikan peluang yang baik. Itu yang saya kejar di setiap pertandingan," tutur Edmund dalam wawancara seusai pertandingan.