Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Prancis Terbuka: Rafael Nadal Sempurna, Kyle Edmund Gugur
3 Juni 2018 10:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Nama besar Rafael Nadal dibangun di atas lapangan tanah liat. Permainannya di Prancis Terbuka 2018 membuktikan bahwa ekspansi petenis Spanyol di Roland Garros sejak awal tahun 2000 bukan isapan jempol belaka.
ADVERTISEMENT
Nadal menutup pertandingan babak ketiganya dengan sempurna. Skor 6-3, 6-2, 6-2 mengamankan satu tempat untuknya di babak 16 besar. Laga ini tak berjalan seimbang. Bila Nadal sanggup memenangi 93 poin, maka Richard Gasquet yang menjadi lawan hanya sanggup mengamankan 57 poin.
Peraih 10 gelar juara Roland Garros itu memulai laga dengan gila. Ia hanya membutuhkan waktu 14 menit untuk mengunci keunggulan 4-0 atas petenis asal Prancis yang menjadi lawannya itu.
Gasquet pada akhirnya bisa mencuri satu gim saat kedudukan 5-0 untuk keunggulan sementara Nadal. Di laga ini, ace menjadi cara paling masuk akal bagi Gasquet untuk sedikit demi sedikit mencuri poin. Permainan macam ini terbilang efektif. Sebabnya, Gasquet berhasil memperkecil jarak dengan Nadal hingga kedudukan menjadi 3-5.
ADVERTISEMENT
Saat Nadal hanya membutuhkan satu poin untuk menyegel kemenangan di set pertama, Gasquet meladeni serangan Nadal dengan memancingnya ke dalam reli panjang. Di gim ini, dua kesalahan Nadal memberikan dua poin cuma-cuma untuk Gasquet.
Efektivitas serangan Nadal di gim ini diawali dengan backhand pendek yang mengubah kedudukan menjadi 15-30 (dalam 5-3). Nadal setidaknya membutuhkan 32 menit untuk mencapai set poin. Pukulan forehand Gasquet yang membentur menjadi penanda bahwa kemenangan 6-3 di set pertama menjadi milik Nadal.
Serupa situasi awal set pertama, Nadal menggila di awal set kedua. Pukulan backhand Nadal memberikannya keunggulan 4-0 di set kedua. Hanya karena Gasquet berhasil mencuri satu gim dan mengubah kedudukan menjadi 4-1, bukan berarti permainan Nadal tak lagi letal. Pukulan-pukulan forehandnya yang begitu bertenaga mematikan langkah Gasquet dan menggiring skor pada kedudukan 5-1.
ADVERTISEMENT
Usai sedikit mengacaukan permainan Nadal lewat pukulan backhand dan mengubah skor menjadi 5-2, Gasquet tetap gagal mencegah lawannya itu merebut kemenangan 6-2 di set kedua. Bila Nadal memang ingin memenangi laga dengan cepat, kemenangan di set ketiga menjadi harga mati.
Lagi-lagi Nadal berhasil mengunci keunggulan 4-0. Entah apa sebabnya, Gasquet selalu berhasil mencuri satu gim dan mengubah kedudukan sementara menjadi 4-1. Petenis asal Spanyol ini membukukan keunggulan 5-1 dengan cara yang ajaib.
Dalam situasi two break point (Gasquet 15, Nadal 40), Gasquet dan Nadal ada dalam satu reli panjang. Tembakan ke-27 diladeni Nadal dengan pukulan backhand, lantas, satu winner yang lahir dari pukulan forehand-nya menutup reli yang bila ditotal terdiri dari 29 tembakan itu.
ADVERTISEMENT
Menghadapi dominasi Nadal, Gasquet tak menyerah begitu saja. Nadal kehilangan satu gim lagi akibat keterlambatannya membaca arah pukulan backhand Gasquet. Namun, Nadal adalah Nadal. Lapangan tanah liat menjadi singgasananya. Kemenangan 6-2 di set ketiga membukakan pintu baginya untuk masuk ke babak 16 besar.
Keajaiban Roland Garros berpihak pada Fabio Fognini. Capaian terbaiknya di Prancis Terbuka muncul di tahun 2011. Kala itu, petenis asal Italia ini berhasil menggapai babak perempat final. Setelahnya, cerita Roland Garros ala Fognini hanya tentang kepulangan dini.
Andalan Inggris, Kyle Edmund , menjadi lawan Fognini di babak ketiga. Kemenangan Fognini tidak didapat dengan mudah. Ia membutuhkan lima set yang berjalan selama tiga jam 34 menit untuk menutup laga dengan skor 6-3, 4-6, 3-6, 6-4, 6-4.
ADVERTISEMENT
"Barangkali pengalaman saya juga menjadi faktor kunci. Kyle (Edmund) mengawali musim ini dengan sangat baik. Permainannya meningkat. Servis dan pukulan forehand-nya mematikan. Jadi, saya bahagia karena ini pertandingan yang sulit. Apalagi, secara peringkat, jarak kami tidak jauh. Ini menyenangkan," ungkap Fognini dalam wawancara seusai pertandingan.
Edmund sendiri diperhitungkan sebagai unggulan ke-16 di kompetisi ini. Sementara, Fognini ada dua setrip di bawahnya. Bila Fognini menyebut bahwa laga ini tak berjalan mudah, maka ia tidak sedang mendramatisir keadaan.
Baik Fognini maupun Edmund, keduanya sama-sama meminta time out untuk mengurus masalah fisik di tengah laga. Fognini mengalami masalah dengan pergelangan kaki kirinya, sementara, Edmund sempat terganggu dengan sakit di pinggul kirinya.
ADVERTISEMENT
Selain kemenangan Nadal dan Fognini, pertandingan babak ketiga yang digelar pada Sabtu (1/6/2018) ini juga berhasil ditaklukkan oleh Maximilian Marterer, Diego Schwartzman, Kevin Anderson, Marin Cilic, Juan Martin Del Potro, dan John Isner. Sementara, David Goffin juga berhasil mengamankan tempat di babak 16 besar berkat kemenangan di laga tunda melawan Gael Monfils.