Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Prancis Terbuka: Unforced Error Garcia Antar Kerber ke Perempat Final
5 Juni 2018 4:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah Perang Dunia II, kata Owen A. McBall, Jerman tak lagi menaruh minat pada peperangan. Bila sekarang Jerman memindahkan prajurit-prajurit terbaiknya ke arena olahraga, maka di atas lapangan tenis, Angelique Kerber menjadi salah satunya.
ADVERTISEMENT
Yang harus ditaklukkan Kerber sekarang adalah Prancis. Negara ini menjadi tempat dihelatnya kompetisi Grand Slam seri kedua. Prancis Terbuka , kata orang-orang. Roland Garros, kata para penggilanya.
Senin (4/6/2018), Kerber menjejak ke partai perempat final. Kepastian ini didapat berkat kemenangan dua set langsung 6-2, 6-3, melawan penggawa tuan rumah Prancis, Caroline Garcia.
Roland Garros adalah pengecualian. Kompetisi ini tadinya memang dikuasai oleh para petenis lokal. Namun, seusai Perang Dunia II, petenis-petenis asing mulai menancapkan tiang pancang kekuasaannya. Coba ingat-ingat lagi mereka yang mengangkat trofi.
Siapa pun yang didaulat untuk bertanding di Court Suzanne-Lenglen boleh berbangga sejenak. Pasalnya, mereka yang diperhitungkan di ranah tenislah yang kerap diganjar kesempatan untuk bertanding di lapangan utama. Melawan Garcia, Kerber mengayun raket di atas lapangan yang mengambil nama legenda tenis putri Prancis ini.
ADVERTISEMENT
Menilik rekam jejak Kerber, Roland Garros belum pernah menjadi kompetisi yang bersahabat untuknya. Petenis yang memasuki turnamen sebagai unggulan ke-12 ini belum sekali pun melewati babak perempat final. Padahal, Prancis Terbuka menjadi kompetisi Grand Slam pertama yang diikutinya, tepatnya pada 2007.
Kala itu, ia gugur di babak pertama melawan Elena Dementieva. Babak perempat final tahun 2012 menjadi pencapaian terbaiknya di Prancis. Di tahun itu, Maria Sharapova menjadi ratu di tanah Prancis.
Berbicara unggul-unggulan, Garcia yang jadi lawannya itu menang di atas kertas. Sebabnya, ia memulai turnamen sebagai unggulan ketujuh. Namun, apa-apa yang terjadi di atas lapangan tak akan selalu sama dengan kalkulasi mesin penghitung.
Pertandingan ini terkesan berat sebelah untuk disebut sebagai laga antara dua unggulan. Di set pertama, Kerber dua kali mematahkan servis Garcia dan tak pernah ada dalam situasi single break point. Di set pertama, ia hanya kehilangan satu poin di tiga service game pertamanya. Cara terbaik untuk menekan lawan.
ADVERTISEMENT
Di set kedua, tekanan Kerber tak kunjung mengendur. Keperkasaannya dibuktikan dengan keberhasilan mencetak keunggulan 5-1. Namun, Garcia juga tak menyerah begitu saja. Walau lawannya itu sudah berhasil memenangi lima gim, di kedudukan ini, ia empat kali menahan match point yang ditorehkan Kerber. Untuk sementara, Garcia memperpanjang napas.
Langkah Garcia di Roland Garros terhenti tepat saat ia menorehkan unforced error ke-37 di laga ini. Kerber melangkah ke perempat final. Bila ia memang seorang petarung Jerman, maka raket yang menjadi senapannya.
"Hari ini dia (Kerber) bermain dengan sangat brilian. Hanya sedikit, sedikit sekali poin yang ia berikan kepada saya. Ia bermain dengan akurat dan presisi. Saya tidak ada dalam permainan. Saya tidak berhasil mengatur ritme dan fokus dalam pertandingan. Apalagi, tensi tinggi yang didapat di Roland Garros, semuanya hanya memperburuk keadaan."
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi, saya tersingkir dari perebutan gelar Grand Slam. Kecewa dan frustrasi adalah dua hal yang pasti, karena saya tahu saya dapat melakukan jauh lebih baik dari ini. Namun, saya harus belajar dan tetap melangkah," ungkap Garcia dalam wawancara seusai laga, mengutip dari The Guardian.
Dalam wawancara seusai laganya, Kerber mau tak mau mengembalikan ingatannya kepada kekalahannnya di Roland Garros enam tahun lalu. Seburuk-buruknya kekalahan, pengalaman tak sedap macam itulah yang membuatnya bertumbuh.
"Saya pikir, segalanya sudah banyak berubah. Maksud saya, tahun 2012 itu sudah lama sekali. Saya mencoba untuk keluar dari hasil buruk di tahun itu, mencoba untuk menikmati dan bermain di lapangan tanah liat," tutur Kerber.
"Yang saya sadari, di tahun-tahun sebelumnya, saya bergerak dengan begitu cepat, terburu-buru, saya jadi tidak bisa memperkuat permainan tenis saya sendiri. Sekarang saya mencoba untuk bermain dengan lebih rileks, bergerak dengan lebih baik, dan menatap pertandingan satu demi satu."
Di pertandingan lain, Garbine Muguruza juga memastikan tempatnya di babak perempat final Roland Garros. Berbeda dengan Kerber, kemenangan ini didapatnya dengan segera. Pasalnya, petenis asal Ukraina, Lesia Tsurenko, mundur karena mengalami cedera kaki saat pertandingan baru berjalan dua gim.
ADVERTISEMENT
Kemenangan ini juga membawa Muguruza pada pertandingan melawan Maria Sharapova di babak perempat final. Sharapova sendiri dinyatakan menang karena Serena Williams yang menjadi lawannya, memutuskan untuk mundur beberapa jam sebelum laga akibat cedera.
Selain kedua laga tadi, babak perempat final nomor tunggal putri akan menghadirkan laga Sloane Stephens vs Daria Kasatkina dan Yulia Putintseva vs Madison Keys.