Presiden Federasi Atletik Somalia Dihukum karena Skandal 'Atlet Titipan'

6 Agustus 2023 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan FISU World University Games 2023 di Chengdu, China, pada 28 Juli 2023. Foto: CNS/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan FISU World University Games 2023 di Chengdu, China, pada 28 Juli 2023. Foto: CNS/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Federasi Atletik Somalia, Khadija Aden Dahir, mendapatkan hukuman dari Komite Olimpiade Somalia. Hukuman tersebut tak lepas dari kontroversi yang terjadi di World University Games 2023.
ADVERTISEMENT
Jadi, Nasra Abukar Ali mewakili Somalia di cabang olahraga atletik nomor 100 meter putri di Chengdu, China, pada 1 Agustus lalu. Ia mengukir sejarah sebagai pemilik rekor terburuk.
Nasra finis di posisi paling buncit dengan catatan waktu 21,81 detik, atau 10 detik lebih lama dari pelari tercepat. Hal ini kemudian menjadi sorotan di media sosial.
Pelari 20 tahun tersebut juga menimbulkan kontroversi besar di Somalia. Dilaporkan, Nasra diduga merupakan keponakan Khadija yang berstatus sebagai Presiden Federasi Atletik Somalia.
Logo Komite Olimpiade Somalia. Foto: Facebook/Somali Olympic Comitte
Komite Olimpiade Somalia pun kemudian mengambil tindakan atas skandal tersebut. Dilaporkan Le Parisien, Komite Olimpiade Somalia telah mengumumkan penangguhan Khadija.
"Setelah kami melihat bukti bagaimana Nasra Abukar Ali terpilih untuk mewakili Somalia di Chengdu, China, menjadi jelas bagi kami bahwa Ibu Khadija Aden Dahir melakukan tindakan penyalahgunaan kekuasaan, pilih kasih, misogini dan merusak pemilihan non-atlet," tulis pernyataan Komite Olimpiade Somalia.
ADVERTISEMENT
Menteri Olahraga Somalia, Mohamed Barre Mohamud mengatakan pihaknya tidak tahu bagaimana Nasra bisa terpilih. Serikat Universitas Somalia juga mengatakan belum mengirim pelari ke ajang tersebut sebagai bagian dari tim resmi Somalia.
"Jelas bagi kementerian bahwa Nasra Abukar Ali bukan seorang atlet dan Ibu Khadija telah melakukan tindakan penyalahgunaan kekuasaan dan pencemaran nama baik bangsa," kata Kementerian Olahraga Somalia dikutip dari Le Parisien.