Profil Fitriani, Tunggal Putri yang Terdegradasi dari Pelatnas PBSI

29 Maret 2021 20:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tunggal putri Indonesia Fitriani berusaha membalikkan kok pada pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta.
 Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tunggal putri Indonesia Fitriani berusaha membalikkan kok pada pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Fitriani tak lagi menjadi atlet pelatnas PBSI. Nama pebulu tangkis berusia 22 tahun itu tidak ada dalam daftar 87 atlet yang dipanggil PBSI ke Pelatnas Cipayung.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, Fitriani memang tidak tampil dalam sejumlah kompetisi bergengsi. Atlet tunggal putri yang lahir pada 27 Desember 1998 silam itu tidak bermain di ajang Thailand Master 2021.
Ia juga tak berangkat saat tim Indonesia mengirim wakil untuk All England atau Orleans Masters di Prancis. Cedera menjadi alasan Fitriani tidak berangkat ke gelaran tersebut. Dia mengalami masalah di telapak tangan kirinya.
Cedera itu terjadi pada Mei 2020. Dalam sebuah sesi latihan, Fitriani melakukan smes yang membuat bagian di jari manisnya mengalami patah tulang.
Tunggal putri Indonesia Fitriani berusaha membalikkan kok pada pertandingan Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Meski begitu, Fitriani sempat tampil di ajang PBSI Home Tournament pada Juli 2020 dan PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 pada September lalu.
Absennya Fitriani di sejumlah kompetisi besar bulu tangkis berpengaruh pada peringkatnya di dunia. Atlet kelahiran Garut itu kini ada di peringkat 37 dunia tunggal putri.
ADVERTISEMENT
Fitriani sendiri sempat mengisi posisi 25 BWF. Sederet prestasi cukup mentereng juga mewarnai kariernya di dunia bulu tangkis.
Gelar juara Thailand Masters 2019 berhasil ia sabet. Ia juga sukses meraih perak dalam ajang SEA Games 2019. Fitriani pernah mendapat medali perak dan perunggu dalam World Junior Championships pada 2013 dan 2014.
Foto multieksposur pebulu tangkis Indonesia Fitriani melakukan servis kearah pebulu tangkis Jerman Yvonne Li pada babak pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Dia juga menjadi runner-up BWF Grand Prix Vietnam Open, Juara BWF International Series - Indonesia International pada 2015.
Pada 2016, Fitriani menjuarai BWF International Challenge - Indonesia International dan menjadi Runner-up BWF International Challange - Orleans International.
Fitriani lalu meraih medali perunggu di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Setahun kemudian, ia meraih medali perunggu untuk Asia Team Championship.
ADVERTISEMENT
Namun, pada 2018 Fitriani juga banyak tersingkir dari kompetisi penting. Dia kandas di babak kedua All England dan banyak kalah di Piala Uber 2018.
Nasibnya tak lebih baik di Indonesia Open 2018 setelah tersingkir di babak pertama.
***