news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Profil Perbakin, Organisasi Menembak yang Terseret Kasus Serangan di Mabes Polri

1 April 2021 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cabor menembak di Asian Games 2018. Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Sutanta Aditya
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cabor menembak di Asian Games 2018. Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Sutanta Aditya
ADVERTISEMENT
Nama Perbakin atau Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia seketika mencuat dalam dua hari belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Kasus penyerangan Mabes Polri pada Rabu (31/3) oleh sosok bernama Zakiah Aini, ikut menyeret organisasi yang berada di bawah naungan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat ini.
Terkait dengan Zakiah, Sekjen Perbakin, Firtian Judiswandarta, memastikan nama tersebut tak terdaftar di dalam anggota Perbakin. Kartu Perbakin yang ditemukan pada jasad Zakiah, lanjut Firtian, bukan merupakan Kartu Tanda Anggota (KTA), melainkan hanya kartu anggota klub.
"Itu hanya kartu anggota klub. Kalau anggota resmi Perbakin itu enggak dicantumin tulisan klubnya di depan. Tapi, klub dituliskan kecil di balik kartunya, ukuran [untuk nama klub] itu kecil. Bisa saya pastikan dia bukan anggota Perbakin," kata Firtian saat dihubungi kumparan, Kamis (1/4).
Hal senada juga ditegaskan Ketua Dewan Pembina Perbakin Bambang Soesatyo. Tegas dia menyebut Zakiah bukan anggota Perbakin.
ADVERTISEMENT
Kartu yang dimiliki Zakiah bukan kartu Perbakin tetapi kartu sebuah shooting club.
Kata Bambang Soesatyo ada prosedur ketat bagi seseorang untuk menjadi anggota Perbakin.
Lantas, seperti apa sejarah dan kiprah Perbakin?

Profil Perbakin

Perbakin semula merupakan perkumpulan berburu menggunakan senjata api. Namun, pada 1950, menembak akhirnya masuk ke dalam cabang olahraga.
Pada 17 Juli 1960, Perbakin resmi menjadi organisasi yang terbentuk di Jawa Timur. Setahun kemudian, baru masuk ke dalam naungan KONI Pusat.
Perbakin juga memiliki tugas dan tanggungjawab sesuai AD/ART. Beberapa di antaranya untuk membimbing, mengkoordinir, dan mengawasi perkumpulan-perkumpulan serta organisasi bidang menembak di seluruh Indonesia.
Selain Perbakin pusat, organisasi ini juga merata ada di Indonesia. Mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota yang masing-masingnya memiliki anggota klub.
Sejumlah petembak berlatih dalam Pelatnas cabang menembak di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat (12/6). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Sebagai induk organisasi olahraga menembak di Indonesia, Perbakin menitikberatkan pada upaya agar olahraga menembak sebagai olahraga tak sekadar eksklusif namun bisa bersifat massal dan terorganisir.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut tertuang dalam visi dan misi Perbakin. Lebih dari itu, guna mengubah pandangan masyarakat tentang olahraga menembak. Sebab, sebagian kalangan menganggap olahraga menembak sebagai olahraga mahal, eksklusif, dan untuk golongan tertentu saja.
Alih-alih demikian, olahraga menembak bukanlah olahraga untuk golongan atau masyarakat tertentu. Namun, olahraga menembak diharapkan menjadi salah satu cabang olahraga yang dikenal dan digemari oleh masyarakat sehingga akan muncul atlet-atlet yang kompeten.
Terkini, kepengurusan Perbakin diketuai oleh Letjen TNI Joni Supriyanto. Ada sejumlah kegiatan perlombaan yang mereka jalani.
Raja Sapta Oktohari, Presiden NOC Indonesi SEA Games 2019 di Venue Menembak di Manila, Filipina, Selasa (3/12). Foto: Dok, NOC Indonesia
Pada 2019, misalnya. Perbakin mengirim 12 orang atlet penembak dan 5 orang ofisial untuk mengikuti lomba menembak World Cup Beijing. Keberangkatan mereka untuk merebut tiket kuota Olimpiade, Tokyo.
Sebelum itu, Perbakin juga menyumbangkan atlet-atletnya untuk mentas di SEA Games 2019. Hasilnya, enam medali emas, lima perak, dan dua perunggu.
ADVERTISEMENT
Ini adalah pencapaian terbaik sepanjang keikutsertaan SEA Games sejak 2013. Pada 2013 dan 2015, para atlet Perbakin merebut dua emas. Sementara, pada edisi 2017 ada satu medali emas yang diraih.
***