Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) periode 2020-2024 telah diumumkan pada Rabu (23/12) sore, di Hotel Ayana, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Beberapa perubahan terjadi pada kepengurusan PBSI periode ini. Salah satunya adalah Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) yang kini tak lagi dipegang Susy Susanti, dan berganti ke Rionny Mainaky.
Nama keluarga Mainaky tentunya sudah tak asing lagi terdengar di telinga. Pasalnya, keluarga asal Ternate tersebut punya andil membesarkan bulu tangkis Indonesia dalam tiga dekade terakhir.
Lantas, bagaimana kiprah Rionny Mainaky di bulu tangkis?
Rionny merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara Mainaky. Lima di antaranya nyemplung ke dunia bulutangkis dan menjadi pelatih tersohor.
Awal karier kepelatihan pria kelahiran 9 Maret 1968 ini adalah kala menjadi pelatih sekaligus pemain untuk klub bulu tangkis YKK Jepang pada 1998 lalu.
Tiket ke Jepang itu didapatkan Rionny setelah keberhasilannya menjadi juara Kejurnas PBSI. Dia bisa saja lolos pelatnas PBSI, namun saat itu dia berusia 18 tahun, kelebihan satu tahun.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, karier Rionny di Jepang terus menanjak. Setelah sempat pulang ke Indonesia pada 2004, dia kembali ke Jepang pada 2009 dan menjabat sebagai pelatih klub Nihon-Unisys.
Di waktu bersamaan, Rionny juga diangkat menjadi salah satu staf kepelatihan di tim nasional junior bulutangkis Jepang.
Pria kelahiran Ternate ini akhirnya didaulat menjadi pelatih kepala ganda putra Timnas Jepang, untuk membimbing Takeshi Kamura dkk. pada 2010 lalu.
Kiprahnya selama satu dekade di Negeri Sakura cukup memuaskan. Hingga kontraknya berakhir setelah All England 2019, Rionny mampu menajamkan taring pebulutangkis Jepang.
Pasangan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda menjadi bukti nyata akan kehebatan kepelatihan Rionny Mainaky.
Kamura/Sonoda menjadi ganda putra yang mampu bersaing di level atas dunia. Pada 2019, keduanya menempati peringkat tiga dunia dan sempat mengalungi medali perak Kejuaraan Dunia 2018.
Selain Kamura/Sonoda, dua ganda putra lainnya yakni Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dan Takuto Inoue/Yuki Kaneko turut mendapat sentuhan Rionny. Ketiganya kini masuk dalam top 15 dunia.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil mendongkrak prestasi Timnas Jepang, Rionny kembali ke Indonesia dan menduduki kursi kepala pelatih tunggal putri PBSI pada Maret 2019 lalu.
Kini, Rionny telah resmi ditunjuk sebagai Kabidbinpres PBSI periode 2020-2024, di bawah Ketua Umum Agung Firman Sampurna.
Sebagai Kabid Binpres, Rionny akan didukung oleh mantan sekaligus legenda badminton Indonesia, Taufik Hidayat yang menjadi staf ahli Binpres bersama dengan Ermawati.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Penulis: Jodi Hermawan