Profil Wahyana, Guru Olahraga Asal Sleman yang Jadi Umpire Final Olimpiade 2020

4 Agustus 2021 9:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahyana, guru olahraga di SMP Negeri 4 Patuk Gunungkidul, yang memimpin partai puncak cabor bulu tangkis tunggal putri di Olimpiade Tokyo 2020 Foto: Dok. Wahyana
zoom-in-whitePerbesar
Wahyana, guru olahraga di SMP Negeri 4 Patuk Gunungkidul, yang memimpin partai puncak cabor bulu tangkis tunggal putri di Olimpiade Tokyo 2020 Foto: Dok. Wahyana
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2020 tak hanya bersinar lewat Greysia Polii/Apriyani yang mendapatkan emas dan Anthony Ginting yang menyabet perunggu.
ADVERTISEMENT
Wahyana, seorang wasit (umpire) asal Sleman ternyata menjadi satu-satunya pengadil asal Indonesia yang memimpin partai final bulu tangkis di Olimpiade 2020.
Wasit yang juga seorang guru olahraga itu memimpin partai final tunggal putri yang mempertemukan Chen Yufei dan dan Tai Tzu Yung, Minggu (1/8) lalu. Nama yang disebutkan pertama yang menggondol medali emas.
Wahyana, guru olahraga di SMP Negeri 4 Patuk Gunungkidul, yang memimpin partai puncak cabor bulu tangkis tunggal putri di Olimpiade Tokyo 2020 Foto: Dok. Wahyana
Bisa dibilang ini adalah prestasi lain yang ditorehkan wakil Indonesia. Pasalnya, menjadi wasit di partai final di ajang sekelas Olimpiade tentu bukan hal yang mudah.
Lantas, siapa Wahyana dan bagaimana kiprahnya?
Wahyana adalah seorang guru olahraga di SMP Negeri 4 Patuk Gunungkidul. Sebelum berkarier di badminton, ia adalah seorang pemain voli.
Akan tetapi, kariernya di lapangan voli tak pernah mencapai puncaknya. Sebuah cedera engkel memaksanya untuk berhenti bermain.
ADVERTISEMENT
"Karena cedera engkel. Dulu saya cedera engkel cukup lama dan tidak sembuh-sembuh dan dokter menyarankan untuk tidak melanjutkan di voli karena voli sering lompat-lompat," kata Wahyana saat berbincang bersama wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (3/8).
Cedera tersebut datang pada periode 1990-an. Absen dari olahraga membuat kondisi tubuhnya kurang fit dan jadi kelebihan berat badan. pada saat itu, Wahyana diajak rekannya bermain bulu tangkis.
Wahyana, guru olahraga di SMP Negeri 4 Patuk Gunungkidul, yang memimpin partai puncak cabor bulu tangkis tunggal putri di Olimpiade Tokyo 2020 Foto: Dok. Wahyana
Pada 1998 hingga 2000, Wahyana memulai karier sebagai wasit bulu tangkis. Ia bermula sebagai hakim garis. Ia kemudian malang melintang di berbagai kompetisi level kabupaten.
Wahyana secara perlahan meningkatkan kualitasnya. Tercatat, ia menjadi wasit internasional, level Asia, sejak 2006 silam. Tak pelak, Ia adalah salah satu wasit senior Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran September 1967 ini kemudian mendapat lisensi Badminton World Federation (BWF) pada 2012. Dikutip dari laman resmi BWF, Wahyana adalah salah satu umpire asal Indonesia yang bersertifikasi BWF, bersama dengan Qomarul Lailiah. Lisensi Wahyana akan habis pada 2022.
Pada 2018, Wahyana adalah seorang asesor (tim penilai) di ujian wasit bulu tangkis internasional. Ia banyak membahas perihal teori dan praktik bulu tangkis.
Wahyana, guru olahraga di SMP Negeri 4 Patuk Gunungkidul, yang memimpin partai puncak cabor bulu tangkis tunggal putri di Olimpiade Tokyo 2020 Foto: Dok. Wahyana
Olimpiade 2020 menjadi debut Wahyana di ajang olahraga multi-event terbesar dunia tersebut. Kendati demikian, itu bukan turnamen besar pertamanya.
Ia telah bertugas di Sudirman Cup, PON, Thomas dan Uber Cup, SEA Games, Asian Games hingga Kejuaraan Dunia. Total ada 77 caps internasional dia kantongi sebagai pengadil.
"Hampir setiap saya tugas, 99 persen saya sampai final. Maksudnya gini, saya caps internasionalnya sudah 77 atau 78 turnamen ya baik di seluruh dunia. Dari 77-78 itu 99 persen saya tugasnya sampai final," kata Wahyana.
ADVERTISEMENT
Dari 26 wasit yang mengemban tugas di Olimpiade Tokyo 2020, Wahyana adalah salah satu yang terbaik. Pasalnya, lima partai final hanya dipimpin oleh 5 wasit terbaik.
Pria lulusan Fakultas Olahraga di IKIP Universitas Negeri Yogyakarta ini kini menjabat sebagai pengurus pusat PBSI di Sub Bidang Perwasitan untuk periode 2020-2024.