Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Conor McGregor harus menyerah. Dalam pertarungan 10 ronde di atas ring tinju T-Mobile Arena, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (27/8/2017) siang WIB, McGregor menyerah dari Floyd Mayweather. Pria asal Irlandia itu kalah TKO dari Mayweather.
ADVERTISEMENT
Ini adalah pertarungan tinju pertama McGregor. Karena kita tahu dia sebelumnya merupakan seorang atlet mixed martial arts (MMA) yang merupakan jawara UFC. Sial baginya, di pertandingan tinju profesional pertama dia harus menghadapi seorang Mayweather dan kalah.
Penampilan McGregor sebenarnya tak buruk-buruk amat. Di tiga ronde pertama dia menunjukkan semangat bertarung yang tinggi dan mampu meladeni Mayweather. Secara skor di ronde pertama bahkan dia mampu unggul. Hanya saja, nalurinya sebagai petarung MMA yang membuat dia kalah.
Kita tahu, di olahraga tarung bebas seperti UFC, tempo bertarung bukanlah hal yang utama. Di UFC, untuk memenangi pertandingan, seorang atlet biasanya menggeber sejak awal untuk membuat lawan tumbang. Dan tinju tidak seperti itu. Tinju membutuhkan tempo dan presisi, menggeber saja tidak bisa.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam pertandingan tinju tadi, McGregor menerapkan strategi UFC. Dia menggeber sejak awal pertarungan. Melancarkan pukulan-pukulan cepat dan kuat di awal-awal pertarungan. Pada akhirnya, ketika ronde ketiga sudah lewat, staminanya menurun. Mayweather yang dari tadi bisa menahan tempo, berhasil memanfaatkan itu dan balik menghajarnya.
McGregor kemudian takluk lewat pukulan keras tangan kanan Mayweather yang mampu menghujam wajahnya. McGregor sendiri kemudian mengakui kesalahan strateginya dan mengakui keunggulan Mayweather. Pria 29 tahun itu mengaku kalau kelelahan memang membuatnya tumbang.
"Saya mengambil ronde-ronde pertama dengan terlalu keras, sementara dia bisa menyesuaikan diri. Dia tenang --tidak cepat atau kuat, tapi begitu tersusun dan membuat saya mental. Fair untuknya, begitu hebat karier yang dimilikinya," kata McGregor.
ADVERTISEMENT
"Saya seperti ingin dipukul di lantai, dia seharusnya membiarkan saya terus berjalan. Saya hanya sedikit lelah. Dia begitu tenang dalam melepaskan pukulan-pukulan --itulah yang akan dilakukan oleh petinju profesional," tambahnya.
Akan tetapi, McGregor menilai kalau wasit terlalu cepat menyudahi pertarungan. Dia berharap bisa bertarung dengan Mayweather hingga ronde ke-12 walau pasti akan terus dihajar habis-habisan. Dia mengaku siap kalau tumbang di tangan Mayweather.
"Saya pikir wasit bisa membiarkan pertarungan terus berlanjut. Biarkan pria itu menjatuhkan saya. Ke mana dua putaran terakhir? Biarkan saya bergoyang-goyang ke setiap sudut dan membuatnya menjatuhkan saya," tutup McGregor.