Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Putra Hotman Paris Jadi Kuasa Hukum Pelari Marathon yang Hadiahnya Ditunggak
31 Agustus 2022 19:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Putra Hotman Paris Hutapea, Frank Hutapea, menjadi kuasa hukum dari para pelari asing yang menjadi juara Indonesia International Marathon 2022.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pelari asal Australia, Jack Ahearn , mengeluh di media sosial bahwa uang hadiah juaranya belum dilunasi panitia Indonesia International Marathon, sebuah lomba yang dihelat di Sanur, Bali, pada 26 Juni lalu. Ia tak sendirian, para juara 1-3 kategori asing pria dan wanita juga mengalami hal serupa.
Kini, Frank turun tangan. Ia menceritakan bagaimana awalnya dia dimintai bantuan oleh mereka.
"Jadi memang, saya adalah kuasa hukum dari tiga warga negara asing, yakni Jack juara satu laki-laki, Mike [Akerz Akerman] runner-up laki-laki, dan Henrietta [Brouwer] tempat ketiga perempuan," ujar Frank saat dihubungi kumparan, Rabu (31/8).
"Jadi, dia [Jack] sudah menghubungi saya sejak dua hari yang lalu. Cuma memang kebetulan, dia menghubungi saya pada Senin malam pas saya baru landing dari Bali. Jadi, saya setuju untuk ambil," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Awalnya, bukan Jack Ahearn atau pelari lain yang menghubungi Frank Hutapea, melainkan YouTuber asal Australia bernama Damian Hoo. Dia adalah teman Jack, yang sama-sama gencar mempromosikan wisata Bali.
"Jujur, saya dihubungi satu YouTuber terkenal Australia, namanya Damian, dia yang minggu lalu bikin video ramai sama Sandiaga. Saya kebetulan kenal dia di Atlas [Beach Club], dia selalu mempromosikan pariwisata Bali, temannya Jack," jelas Frank.
"Dia telepon saya waktu di bandara Bali [Ngurah Rai] waktu saya mau ke Jakarta, Senin [29/8] sore, dia nanya apakah temannya itu [Jack] bisa dibantu. Saya bilang, 'Oke, kasih nomor saya'. Setelah saya kontak, oke saya bantu," tambahnya.
Frank Hutapea siap membantu Jack Ahearn dan juara lari lainnya untuk mendapatkan hak mereka. Jack sebagai juara pertama berhak mendapat Rp 150 juta, Mike berhak menerima Rp 100 juta, sedangkan Henrietta semestinya mendapat Rp 75 juta.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, baru Jack yang diketahui telah dilunasi pembayarannya. Menurut Frank, Jack sudah ditransfer Rp 50 juta pekan lalu dan sudah ditransfer lagi pada Rabu (31/8) siang.
"Sekarang, kami lagi mau somasi hari ini karena rupanya yang baru di-settle [dilunasi] hanya Jack. Jadi, selama dua bulan kan dia enggak dibayar, yang saya dapat dari Jack, panitia memblok nomornya Jack," tutur Frank.
"Jadi, dia tidak ada pilihan untuk membawa ini ke media. Pada saat itu, Jack belum kenal saya, jadi dia meramaikan di media sosial. Dia juga dibantu Race Director Event [Riena Tambunan], dia yang aktif membantu," imbuhnya.
Menurut situs resmi event, Indonesia International Marathon diklaim sebagai lomba marathon yang pelaksanaannya menerapkan standar World Athletics-AIMS, yang diinisiasi oleh KONI dan melibatkan Race Director dan Race Measurer terbaik. Namun, hal itu dibantah Sekjen KONI, Ade Lukman, bahwa panitianya adalah pihak bernama The Media Palaces (TMP).
ADVERTISEMENT