Rajiah Sallsabillah Akan Tanding di Olimpiade sambil Tahan Sakit Akibat Cedera

5 Juli 2024 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet Panjat Tebing RI, Rajiah Sallsabillah dan Veddriq Leonardo, tiba di Jakarta pada 25 Juni 2024. Disambut Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari (paling kanan). Foto: Azrumi El Ghazali/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Panjat Tebing RI, Rajiah Sallsabillah dan Veddriq Leonardo, tiba di Jakarta pada 25 Juni 2024. Disambut Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari (paling kanan). Foto: Azrumi El Ghazali/kumparan
ADVERTISEMENT
Rajiah Sallsabillah menjadi satu dari empat wakil Indonesia di cabor panjat tebing untuk Olimpiade 2024 Paris. Ketum FPTI, Yenny Wahid, mengatakan bahwa Rajiah akan bertanding sambil menahan rasa sakit akibat cedera.
ADVERTISEMENT
Veddriq Leonardo dan Rajiah Sallsabillah dipastikan lolos ke Olimpiade 2024 Paris pada 22 Juni lalu. Sejumlah tiket terakhir diklaim pada hari kedua terakhir Seri Kualifikasi Olimpiade di Budapest, Hongaria. Mereka sebelumnya bertanding di nomor Speed.
Yenny melihat potensi semua atletnya untuk berprestasi di Olimpiade nanti. Namun khusus Sallsabillah, ia berharap dukungan masyarakat lebih ekstra.
"Saya minta doa seluruh masyarakat Indonesia, khususnya untuk Sallsabillah karena sedang cedera punggung, lumbarnya cedera. Nah, hanya waktu sebulan tersisa, tidak banyak yang bisa kita lakukan kecuali terapi pereda sakit. Untuk mengobati sakitnya enggak bisa," kata Yenny saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/7).
"Karena kemudian akan berdampak pada obat-obatan yang akan dia konsumsi, takutnya enggak lolos doping. Sallsabillah sebetulnya sangat menderita, tetapi semangatnya yang membuat dia bisa bertahan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ketum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, saat Reveal Jersey Merah Putih yang akan digunakan kontingen Indonesia di Olimpiade Paris di The Dharmawangsa Jakarta pada 4 Juli 2024. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
Menurut Yenny, cedera Rajiah Sallsabillah ini bukanlah cedera baru. Sallsabillah sudah menderita sejak kualifikasi.
"Bahkan kemarin waktu kualifikasi di Budapest, itu kesakitan luar biasa, saya lihat dia mau nangis karena tahu sakitnya seperti apa. Saya sendiri kan ada sakit lumbar, jadi ngerti sakitnya, saya rasa sakit dia 10 kali lipat dari yang saya rasakan," terang Yenny.
"Tapi dia tetap berjuang untuk Indonesia. Mohon doa dari masyarakat agar Sallsabillah bisa maksimal dan dia bisa berprestasi sesuai harapan kita semua, sakitnya tidak dirasakan," lanjutnya.
Saat ini, Rajiah Sallsabillah terus mendapat penanganan medis. FPTI tidak mau mengambil risiko dengan mengambil pengobatan alternatif.
Atlet panjat tebing Indonesia Desak Made Rita Kusuma Dewi (kiri) dan Rajiah Sallsabillah menunjukkan medali nomor speed putri Asian Games 2022 di Shaoxing Keqiao Yangshan Sport Climbing Centre, Shaoxing, China, Selasa (3/10/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
"Selalu koordinasi dengan dokter. Mau enggak mau, terapi yang memungkinkan sesuai dengan koridor tidak melanggar aturan. Terapi alternatif dipinggirkan dulu, jadi melalui pendekatan medis. Memang terapinya hanya untuk mengurangi rasa sakit, membuat badannya bisa lebih menerima dan sifatnya memang sementara untuk saat ini," jelas Yenny.
ADVERTISEMENT
"Tapi memang, ini cedera sudah sejak lama sekali. Untuk pemulihan perlu waktu lama. Setelah Olimpiade, baru kita akan terapkan pendekatan yang lebih permanen untuk menghilangkan rasa sakitnya. Tapi saat ini, belum bisa," tandasnya.