Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rebut Tiket Final, Federer Hentikan Kejutan Chung di Australia Terbuka
26 Januari 2018 18:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Roger Federer memastikan langkahnya ke final usai mengalahkan Hyeon Chung di semifinal Australia Terbuka, Jumat (26/1/2018), di Rod Laver Arena. Skor akhir 6-1 5-2 (retired) menjadi penanda keberhasilan Federer melangkah ke laga puncak. Berbeda dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya, Chung memutuskan untuk mundur dari arena akibat cedera. Keputusannya ini diambil saat kedudukan 5-2 untuk keunggulan Federer di set kedua.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, Korea Selatan menorehkan sejarah baru. Ini adalah kali pertama bagi petenis Korea Selatan menembus putaran semifinal Grand Slam. Apalagi, rekor ini diraih oleh petenis muda berusia 21 tahun. Nama Hyeon Chung seketika jadi pembicaraan.
Di sepanjang kariernya, ini juga menjadi kali pertama Chung berhadapan dengan Federer. Koleksi 19 gelar Grand Slam membuktikan nama besar Federer bukan main-main. Namun, Chung juga bukannya tampil sebagai petenis asal jadi.
Raihannya mengalahkan Novak Djokovic di babak keempat dengan straight set 7-6 (tie-break 7-4), 7-5, dan 7-6 (tie-break 7-3) membuat Chung layak buat disejajarkan dengan petenis papan atas lainnya. Roger Federer menjadi pemain terakhir yang melakukannya delapan tahun silam. 2015 lalu, Chung juga dianugerahi penghargaan Most Improved Player of the Year oleh Asosiasi Pemain Tenis Profesional (ATP).
ADVERTISEMENT
Salah satu keuntungan melakoni turnamen sebagai non-unggulan adalah bisa bertanding tanpa beban. Posisi Chung bukan seperti Federer yang datang ke kompetisi sebagai unggulan kedua. Pundak Federer turut menanggung beban pembuktian. Dan ini pulalah yang ditunjukkan oleh Chung dalam pertandingan-pertandingan sebelum semifinal.
Ia bertanding tanpa rasa gugup. Chung memang tidak berapi-api seperti Nick Kyrgios, tapi kemenangan demi kemenangan tetap jadi bagiannya. Hingga, sampailah ia ke salah satu partai paling pamungkas di sepanjang turnamen. Bertanding melawan Federer, apa pun level pertandingannya, adalah hal besar. Pertandingan yang menjadi kesempatan dan beban sekaligus.
Federer memulai set pertama dengan percaya diri. Lewat permainannya, ia terlihat enggan berlama-lama merebut poin. Sesekali Federer bermain ‘licik’. Ia mengirim servis ke sudut lapangan yang susah dijangkau Chung. Akibatnya, Chung tidak bisa mengembalikan bola dengan benar. Alih-alih mengembalikan servis, bolanya justru keluar lapangan.
ADVERTISEMENT
Chung juga bukannya tanpa perlawanan. Ia beberapa kali mencoba memberikan tipuan kepada Federer di set pertama. Dalam suatu rally, Chung memancing Federer dengan mengirimkan bola lob yang tidak terlalu kencang. Karena posisi Federer agak menjorok ke belakang, Chung sepertinya menargetkan bola tersebut jatuh di dekat net sehingga tidak terjangkau Federer. Namun, senjata makan tuan. Alih-alih tidak terjangkau Federer, bola justru dinyatakan keluar.
Ada kejadian lucu saat Federer memimpin 5-1 di set pertama. Chung mengembalikan bola dengan kekuatan penuh. Menjawab serangan Chung, Federer bersiap membalas pukulan Chung dengan forehand-nya. Namun, siapa sangka ayunan raket Federer gagal menyambar bola kiriman Chung? Komentator yang memandu jalannya pertandingan menyebut momen ini sebagai perihal langka dalam tenis ala Federer.
ADVERTISEMENT
Federer tak berbagi banyak angka dengan Chung di set pertama. Kemenangan 6-1 menjadi modal bagi Federer untuk menghadapi set kedua dengan kepercayaan diri penuh.
Bila di pertandingan-pertandingan sebelumnya Chung tampil bugar, tidak dengan pertandingannya melawan Federer kali ini. Saat rehat seusai set pertama, tim medis memberikan sejumlah penanganan pada telapak kaki Chung.
Tak berbeda jauh dengan set pertama, Federer tampil dominan di set kedua. Petenis berusia 36 tahun ini menjawab permainan Chung dengan 5 ace dan 10 winner. Federer juga berhasil menuntaskan 50% break points di sepanjang set kedua.
Chung yang sejak awal set kedua tampil kepayahan karena cedera, memutuskan untuk mundur saat ia tertinggal 2-5. Bukan keputusan yang mudah, tapi juga disayangkan. Pasalnya, ini semifinal pertama Chung di turnamen level Grand Slam di sepanjang karier.
ADVERTISEMENT
Namun, apa boleh buat, Chung tetap mundur. Federer memetik kemenangan mudah. Dalam waktu satu jam 2 menit, Federer berhasil merebut tiket final. Ia memastikan diri melawan Marin Cilic di pertandingan puncak, mempertahankan gelar juara Australia Terbuka yang tahun lalu menjadi raihan Grand Slam ke-18 miliknya.
Pertandingan final Australia Terbuka 2018 untuk nomor tunggal pria bakal digelar pada Minggu (28/1/2018), di Rod Laver Arena, pukul 15:30 WIB.