Red Bull Buka Suara soal Konflik Max Verstappen & Sergio Perez di F1 GP Brasil

17 November 2022 19:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembalap Red Bull Max Verstappen dan Sergio Perez beraksi selama kualifikasi di Sirkuit Jalan Marina Bay, Singapura, Sabtu (1/10/2022). Foto: Edgar Su/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pembalap Red Bull Max Verstappen dan Sergio Perez beraksi selama kualifikasi di Sirkuit Jalan Marina Bay, Singapura, Sabtu (1/10/2022). Foto: Edgar Su/REUTERS
ADVERTISEMENT
Dua pebalap Oracle Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez, terlibat konflik di Formula 1 (F1) GP Brasil 2022, Minggu (13/11) lalu. Ofisial tim pun akhirnya buka suara soal masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
Jadi, konflik tersebut bermula kala Christian Horner selaku Team Principal meminta Verstappen menyerahkan P6 kepada Perez di lap terakhir F1 GP Brasil. Akan tetapi, pebalap Belanda itu menolaknya. Lantas, si pebalap Meksiko menjadi kesal.
Dalam keterangannya, Red Bull menyatakan adanya kesalahpahaman dalam strategi tersebut. Mereka mengatakan belum membicarakan hal itu kepada Verstappen sebelum balapan.
Ditambah lagi, permintaan itu datang di beberapa tikungan terakhir dan membuat Verstappen tak punya banyak waktu untuk mengambil tindakan.
"Sebagai tim, kami membuat beberapa kesalahan di Brasil. Kami tidak membayangkan situasi yang terjadi di lap terakhir dan kami belum menyetujui strategi untuk skenario seperti itu sebelum balapan," tulis pernyataan Red Bull di laman resmi.
Max Verstappen di mobil Red Bull. Foto: Reuters/Issei Kato
"Sayangnya, Verstappen hanya diberi tahu di sudut terakhir permintaan untuk menyerahkan posisi tanpa semua informasi yang diperlukan disampaikan.
ADVERTISEMENT
"Ini menempatkan Verstappen, yang selalu menjadi pembalap tim yang terbuka dan adil, dalam situasi kompromi dengan sedikit waktu untuk bereaksi yang bukan merupakan niat kami," sambung pernyataan tersebut.
Ada rumor yang beredar usai kejadian tersebut. Salah satunya adalah soal balas dendam yang dilakukan Max Verstappen kepada Sergio Perez.
Pada kualifikasi F1 GP Monaco, Mei lalu, Perez sengaja mengalami crash di menit-menit terakhir sesi. Hal tersebut membuat Verstappen gagal mendapatkan pole position, pasalnya kualifikasi berakhir dengan red flag.
Max Verstappen dan Sergio Perez. Foto: Nelson Almeida/AFP dan Carlos Perez Gallardo/AFP
Keretakan hubungan tersebut kemudian membuat fan di media sosial memberikan serangan. Red Bull menegaskan bahwa ada ancaman pembunuhan kepada sanak famili dan meminta hal tersebut dihentikan.
"Peristiwa yang datang dari sudut pandang media sosial ini sama sekali tidak bisa diterima. Kelakuan jahat terhadap Verstappen, Perez, tim, dan keluarga masing-masing di media online sangat mengejutkan dan menyedihkan," tulis pernyataan Red Bull.
ADVERTISEMENT
"Ancaman pembunuhan dan ujaran kebencian terhadap anggota keluarga besar sangat menyedihkan. Kami menghargai inklusi dan menginginkan ruang yang aman bagi semua orang untuk bekerja dan menikmati olahraga kami. Kejahatan harus dihentikan," sambung pernyataan tersebut.
Lebih lanjut, Red Bull menegaskan bahwa tim sudah berbicara dengan Verstappen dan menerima alasannya. Akan tetapi, perbincangan tersebut enggan dibuka ke publik.
Pekerja kru pit mempersiapkan mobil pembalap Meksiko Red Bull Racing Sergio Perez sebelum balapan malam F1 Singapura Grand Prix di Sirkuit Jalan Marina Bay di Singapura, Minggu (2/10/2022). Foto: Mohd RASFAN / AFP
"Setelah balapan, Verstappen berbicara secara terbuka dan jujur, memungkinkan kedua pembalap untuk menyelesaikan masalah atau masalah yang belum terselesaikan," pernyataan Red Bull.
"Tim menerima alasan Verstappen, percakapan adalah masalah pribadi yang akan tetap pribadi antara tim dan tidak ada komentar lebih lanjut akan dibuat," pungkas pernyataan tersebut.
Musim 2022 menyisakan satu balapan lagi, yakni Abu Dhabi, Minggu (20/11) mendatang. Verstappen sendiri sudah mengunci gelar juara sejak F1 GP Jepang pada 9 Oktober lalu.
ADVERTISEMENT