Rivan Nurmulki Pasrah Andai Diskors 1 Tahun oleh PBVSI

11 September 2023 20:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pevoli Indonesia, Rivan Nurmulki. Foto: Instagram/@rivannurmulki
zoom-in-whitePerbesar
Pevoli Indonesia, Rivan Nurmulki. Foto: Instagram/@rivannurmulki
ADVERTISEMENT
Atlet voli Indonesia, Rivan Nurmulki, terancam hukuman skorsing dari Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI). Pemain 28 tahun tersebut pun pasrah andai benar mendapatkan hukuman.
ADVERTISEMENT
Rivan terancam dikenai hukuman skorsing selama satu tahun dari Timnas Indonesia serta tak bisa bermain di kancah profesional. Jadi, ia hanya bisa bermain di ajang antar kampung (tarkam).
Atlet kelahiran Jambi itu berharap tidak sampai menerima hukuman skorsing selama satu tahun. Namun demikian, ia pasrah juga bila hukuman tersebut yang diberikan federasi.
Atlet voli Indonesia, Rivan Nurmulki, usai mediasi bersama Menpora dan PP PBVSI di Kantor Kemenpora, Jakarta, pada Senin (11/9). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
"Karena ibaratnya saya kan kerjanya [main] voli, kalau enggak boleh main voli, bagaimana?" tambahnya.
Polemik Rivan dan federasi bermula dari penolakan sang pemain untuk membela Timnas Voli Indonesia di ajang AVC Championships 2023 atau Kejuaraan Voli Asia 2023 di Iran, pertengahan Agustus lalu.
Pada saat itu, Rivan beralasan absen karena harus menjalani sidang kode etik di kepolisian yang wajib dihadirinya. Selain itu, dia ingin menemani istrinya yang tengah hamil untuk melahirkan.
ADVERTISEMENT
Namun, Rivan malah bermain di Piala Kapolri 2023 bersama tim Kapolda Kalimantan Timur. Hal ini dianggap menyalahi aturan, di mana di sebutkan Bambang pemain timnas tidak boleh bermain di turnamen tersebut karena dalam masa persiapan Asian Games 2023.
Pevoli putra Indonesia Nurmulki Rivan (kiri) melakukan smes ke arah pevoli putra Kamboja Veasna Voeurn (kanan) pada final voli SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, Senin (8/5/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Rivan mengaku bingung dengan polemik tersebut. Ia merasa tidak menyalahi aturan karena masih bermain di dalam negeri.
"Ya, itu pas AVC, kan, dan saya enggak ikut AVC tuh. Itu, kan, main di dalam negeri, ya, enggak yang ini [di luar negeri]. Kalau enggak boleh main, lah pekerjaan saya, kan, main voli tuh," kata Rivan soal polemik tersebut.
"Kecuali saya ikut event ke luar negeri juga, itu mungkin okelah. Cuma kalau itu tadi [masalahnya] saya ya sudah, legowo saja kalau memang itu jadi masalah,"
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau sampai disanksi, sih, bagaimana, ya. Kayaknya enggak yang begitu banget sih. Kan cuma main, ya, saya cuma main voli, kan," tambahnya.
Bambang Suedi, Dewan Pengawas PP PBVSI, usai mediasi dengan Rivan Nurmulki bersama Menpora di Kantor Kemenpora, Jakarta, pada Senin (11/9). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Kesalahan Rivan diungkapkan oleh Bambang Suedi selaku Dewan Pengawas PP PBVSI. Bambang tak masalah Rivan sudah dikontrak oleh Kapolda Kaltim, namun yang menjadi masalah adalah turut bermain.
"Paling tidak boleh main satu tahun. Iya [di timnas tak bisa main], di tarkam masih bisa. Kalau Proliga mungkin tidak bisa. Mungkin, ya. Sesuai hasil sidang saja. Menpora bilang sanksi tidak boleh memutus karier dia," kata Bambang.
"Satu hal bahwa dia sudah dikontrak oleh Kapolda Kaltim untuk main di Piala Kapolri sedangkan dalam aturan AD/ART, pemain Timnas tidak boleh main di situ karena persiapan Asian Games. Tapi, ternyata dia main," tambahnya.
ADVERTISEMENT