Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ronal Siahaan & Eperaim Ginting Dikontrak Cage Warriors, Berapa Bayarannya?
29 Desember 2023 12:52 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Dua petarung MMA Indonesia, Ronal Siahaan dan Eperaim Ginting, bersinar di Amerika Serikat. Mereka baru-baru ini mencatatkan kemenangan dalam duel Cage Warriors 165 di San Diego.
ADVERTISEMENT
Tepatnya pada 15 Desember lalu, Ronal dan Eperaim menaklukkan lawan-lawan mereka yang merupakan orang Amerika Serikat, masing-masing adalah Andrew Johnson-Cabrera dan Shawn Johnson. Akhirnya, mereka pun mendapat kontrak dari Cage Warriors.
Untuk pertarungannya, mereka tampil dominan terhadap lawan-lawan mereka. Ronal mengalahkan Cabrera berdasarkan keputusan bulat usai duel 3 ronde, ia menodai rekor petarung Amerika Serikat itu yang sebelumnya tidak pernah kalah. Sementara, Eperaim meninju KO Johnson di ronde kedua.
Cage Warriors adalah perusahaan promotor MMA yang berbasis di London, layaknya UFC yang berbasis di Amerika Serikat. Namun, Cage Warriors tak cuma menggelar pertarungan di Inggris, melainkan juga di negara lain termasuk Amerika Serikat.
Petarung-petarung MMA yang kemudian merengkuh kesuksesan di UFC, seperti Conor McGregor, Michael Bisping, hingga Paddy Pimblett tadinya juga pernah mentas di Cage Warriors. Jadi, dengan mendapat kontrak di Cage Warriors, Ronal dan Eperaim juga memiliki kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana detail kontrak keduanya di Cage Warriors? Apakah bayarannya besar?
"Untuk kontrak, kami kalau menang di debut bakal dapat kontrak. Di Cage Warriors itu 5 pertarungan. Jadi, 5 pertarungan mungkin dalam 2 tahun kami habiskan. Kalau bayaran mungkin di debut sekisar USD 5.000 [sekitar Rp 77 juta per duel]," kata Eperaim saat melakukan wawancara virtual dengan awak media, Kamis (28/12).
"Kalau dibilang terbesar, ini salah satu [bayaran] terbesar juga kalau dibanding dengan bayaran saya di Indonesia," lanjut petarung berjuluk The Wolfman asal Sumatera Utara itu.
Bayaran itu masih jauh dari pendapatan Jeka Saragih saat debut di UFC. Jeka menerima bayaran sebesar USD 35 ribu untuk penampilannya di pertarungan debut, ditambah bonus kemenangan sebesar USD 50 ribu. Diperkirakan, Jeka membawa pulang sekitar Rp 1,2 miliar (sebelum potong pajak) dari penampilan perdananya.
ADVERTISEMENT
Terkait kontrak, Ronal pun sama. Petarung berjuluk 'Naga Sakti' asal Riau tersebut juga memastikan bahwa statusnya yang seorang TNI aktif di Rajawali I Kostrad tidak menjadi masalah untuknya berkarier di Cage Warriors.
"Sampai saat ini hingga saya dikontrak 5 petarungan di Cage Warriors, saya sudah laporan ke pimpinan dan pimpinan sangat mendukung dan pimpinan juga memberikan saya harapan besar agar saya bisa mengibarkan Bendera Merah Putih di kancah internasional," tegas Ronal dalam sesi terpisah.
Ronal yang saat ini bergelut di kelas terbang dan Eperaim yang tampil di kelas terbang bertekad akan berusaha sebaik mungkin agar meraih kemenangan demi kemenangan. Sebab, UFC tetap menjadi tujuan utama keduanya.
"UFC tujuan kami semua, para petarung, pasti teman-teman juga tujuannya ke UFC. Kami beruntung bisa berlatih di MMA Fight Academy dan berlaga di Cage Warriors karena Cage Warriors juga salah satu jalan ke UFC," tegas Eperaim.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa teman satu tim yang pernah ditawari main sebagai petarung pengganti di UFC, kalau menang bisa langsung masuk UFC. Jadi, selain perlu ikut Road to UFC, tapi [ada opsi lain] kalau kami dipanggil sebagai petarung pengganti, kalau menang, dapat langsung kontrak. Tapi sebelum itu, kami harus fokus di Cage Warriors," lanjutnya.
Kini, Jeka Saragih memang telah menjadi panutan banyak petarung MMA Indonesia. Ronal Siahaan dan Eperaim Ginting pun tak jauh beda. Kehadiran Jeka di UFC juga menjadi motivasi tersendiri.
"Yang pasti, tujuan akhir saya di UFC. Saya ingin berkarier di UFC. Ini proses saya, saya bertarung di Cage Warriors. Saya ingin membuktikan saya layak bertarung di UFC seperti Jeka Saragih," tegas Ronal.
ADVERTISEMENT
Pada 2023, Ronal Siahaan dan Eperaim Ginting sebenarnya juga sempat mengikuti Road to UFC, ajang yang juga diikuti Jeka Saragih. Namun, keduanya dikalahkan petarung Asia.
Ini terjadi sebelum Cage Warriors. Setelahnya, mereka berlatih di MMA Fight Academy di San Diego selama 3 bulan lebih dan hasilnya meraih kemenangan. Keduanya mengaku akan terus memperbaiki kekurangan, terutama di ground fighting atau pertarungan yang lebih mengandalkan kuncian di matras.
"Saya ingin mengevaluasi ground fighting saya, masih sangat kurang, saya tahu lawan saya berikutnya akan lebih kuat. Kalau mereka lihat kelemahan saya di ground fighting, pasti mereka akan membawa saya ke posisi kelemahan saya. Ke depan, saya fokus lagi untuk ground fighting," ujar Ronal yang spesialisasinya lebih ke striking.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada yang bilang saya sudah matang di ground fighting, kemarin nyatanya saya sempat mengalami kekalahan di ground fighting juga [di Road to UFC]. Saya harus tetap belajar. Soalnya, beda lawan beda permainan. Jadi belajar itu enggak ada habisnya," tegas Eperaim.