Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Meski disebut sebagai legenda hidup MotoGP , Valentino Rossi bukan (lagi) pebalap terbaik saat ini. Dalam dua musim beruntun, 2017 dan 2018, performa dan kecepatannya kalah dari dua pebalap top saat ini: Marc Marquez dan Andrea Dovizioso.
ADVERTISEMENT
Alasannya cukup jelas: Karena Rossi tak pernah lagi tampil sebagai juara dunia MotoGP sejak terakhir kali menjuarainya pada musim 2009. Kegagalan ini bukan karena performa The Doctor jeblok, tapi karena kemunculan pebalap hebat lain dan evolusi dari para rivalnya.
Alhasil, perjuangan Rossi pun tak kunjung membuahkan hasil. Prestasi terbaiknya adalah finis sebagai runner-up pada musim 2014-2016. Namun, sebutan Rossi bukan lagi pebalap terbaik saat ini hanya berlaku jika bicara soal prestasi.
Lain halnya jika bicara konsistensi. Hingga kini, pria berusia 40 tahun itu masih jadi salah satu yang terbaik. Bahkan, di MotoGP 2019 ini, peluang bagi pebalap Monster Energy Yamaha itu untuk jadi juara masih terbuka lebar.
Hal ini yang membuat Dovizioso kagum terhadap Rossi. Selain itu, evolusi mentalitas yang diperlihatkan Rossi juga membuat Dovi melayangkan pujian.
ADVERTISEMENT
"Ia mengubah mentalitasnya. Ia dipaksa untuk melakukannya. Rossi cerdas —jika ia terus melakukan pendekatan pada balapan seperti 10 tahun lalu, ia akan menghancurkan dirinya," ujar Dovi, dilansir Motorsport.
Perubahan lain Rossi yang dicermati Dovi adalah sikap legowonya. Menurut Dovi, saat ini Rossi jadi sosok yang bisa menerima kekalahan dengan caranya sendiri.
"Ia sadar tidak bisa menerima kekalahan dengan cara yang sama dan ia beradaptasi. Ia berusia 40 dan lihat apa yang dilakukannya. Dalam dua tahun terakhir, ia mampu menghadapi pebalap kuat seperti (Maverick) Vinales," jelas rider Ducati ini.
Dovi sendiri tak yakin bisa mengikuti jejak Rossi. Hingga usia 40, Rossi masih memperlihatkan kemauan untuk bersaing. Menurut Dovi, aktif sebagai pebalap MotoGP hingga usia 40 bukan tujuan hidupnya.
ADVERTISEMENT
"Bukan karena saya tidak bisa melakukannya, tapi karena itu bukan tujuan saya. Semua orang menjalani hidup dengan cara masing-masing dan Valentino baik-baik saja. Saat ini, ia akan merasa buruk tanpa MotoGP," ungkap Dovi yang kini berusia 33 tahun.
"Ia rela bertarung melawan banyak pebalap muda yang kuat. Jika saya telah memenangi sembilan titel (seperti Rossi), saya tak akan lagi berada di MotoGP," kata Dovi.