Rudy Hartono, Ronaldo, hingga Hamilton 'Ngumpul' di Madame Tussauds Singapura

30 September 2022 6:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung lilin Rudy Hartono di Madam Tussauds Singapura pada 29 September 2022. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Patung lilin Rudy Hartono di Madam Tussauds Singapura pada 29 September 2022. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pernahkah terbayangkan legenda bulu tangkis Indonesia, Rudy Hartono, berkumpul bareng satu ruangan dengan atlet top lintas cabang olahraga macam Cristiano Ronaldo, Lewis Hamilton hingga Serena Williams? Khayalan itu menjadi nyata ketika berkunjung ke Madame Tussauds di Singapura.
ADVERTISEMENT
Rudy menjadi satu dari beberapa tokoh Indonesia yang sosoknya diabadikan menjadi salah satu patung lilin di Madame Tussauds yang terletak di Imbiah Lookout, Pulau Sentosa, Singapura. kumparan datang 'menemui' dirinya di sana pada Kamis (29/9).
Sosok Rudy Hartono muda, sosok masa jayanya di era 1970-an, tampak berdiri gagah. Ia mengenakan baju putih khas peserta All England sambil memegang sebuah raket Yonex B-6000. Aura seorang juara amat menguar dari patung lilin tersebut.
Bicara soal All England, itu bisa menjadi alasan kuat Rudy tercatat sebagai salah satu atlet legendaris nan tersohor di Asia Tenggara, Asia, bahkan dunia, lalu diabadikan di Madame Tussauds. Sebab, total 8 gelar juara All England, turnamen bulu tangkis tertua di dunia, masih belum ada yang bisa menyamai di sektor tunggal putra.
Atlet bulutangkis Indonesia, Rudy Hartono. Foto: Central Press / Getty Images
Pada masa jayanya, Rudy Hartono juga pernah unjuk gigi di Singapura. Ia pernah menjuarai sektor tunggal putra turnamen Singapore Pesta 1968 dan Singapore Open 1969, dengan mengalahkan kompatriotnya, masing-masing adalah Darmadi dan Muljadi.
ADVERTISEMENT
Pada turnamen yang disebut terakhir, Rudy juga bermain ganda putra bersama Indratno. Kala itu, mereka menaklukkan wakil Singapura di final, yakni Lee Wah Chin/Yeo Ah Seng, dengan skor 15-4 dan 15-6.
Patung lilin Rudy Hartono sudah cukup lama ada, baru diresmikan pada 2015. Dari segi desain, wajah dan fisiknya mirip Rudy yang asli. Bahan rambutnya pun dibuat serealistis mungkin.
Patung lilin atlet di Madam Tussauds Singapura pada 29 September 2022. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
Jadi, Rudy Hartono bersanding dengan ragam legenda olahraga lainnya. Atlet Asia lain yang ada di Madame Tussauds Singapura adalah atlet kriket India, Sachin Tendulkar; pebasket China, Yao Ming; dan tentu saja legenda sepak bola Singapura, Fandi Ahmad.
Sementara itu, atlet legendaris internasional mencakup megabintang sepak bola, David Beckham dan Cristiano Ronaldo, yang pernah berjaya bersama Manchester United dan Real Madrid di era berbeda. Ada pula petenis putri termasyhur asal Amerika Serikat, Serena Williams.
Patung lilin atlet di Madame Tussauds Singapura pada 29 September 2022. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
Patung lilin atlet di Madame Tussauds Singapura pada 29 September 2022. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
Patung lilin atlet di Madame Tussauds Singapura pada 29 September 2022. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
Patung lilin atlet di Madame Tussauds Singapura pada 29 September 2022. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
Sebenarnya, ada pula patung lilin pebalap Formula 1 macam Lewis Hamilton dan Sebastian Vettel. Uniknya, mereka tidak ditaruh di ruangan yang sama dengan atlet lain.
ADVERTISEMENT
Patung Vettel ditempatkan di sesi 'Spirit of Singapore', kumparan melihat patungnya saat menaiki perahu di sebuah ruangan yang didesain layaknya sungai, sehingga ia tampak sedang berpose di tepi sungai. Di sisi lain, patung Hamilton ada di dekat pintu keluar.
Patung lilin atlet di Madame Tussauds Singapura pada 29 September 2022. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
Patung lilin atlet di Madam Tussauds Singapura pada 29 September 2022. Foto: Katondio Bayumitra Wedya/kumparan
Saat melihat patung lilin para atlet legenda di Madame Tussauds Singapura, rasanya seperti kembali bernostalgia tentang masa jaya mereka. Cerita magis mereka kini tinggal cerita sejarah, tetapi aura juara tak pernah binasa.