Sekjen PASI: Mulai dari Persiapan Asian Games hingga Target Olimpiade

31 Agustus 2018 1:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Estafet Putra raih perak di nomor 4x100 meter. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Dwi Oblo)
zoom-in-whitePerbesar
Tim Estafet Putra raih perak di nomor 4x100 meter. (Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Dwi Oblo)
ADVERTISEMENT
Atletik kembali menyumbang medali untuk Indonesia di Asian Games 2018. Berlomba di nomor 4x100 meter, Kamis (30/8/2018) malam WIB di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Tim Estafet Putra Indonesia menutup perlombaan dengan raihan medali perak.
ADVERTISEMENT
Tim Estafet Indonesia sendiri diperkuat oleh Fadlin, Lalu Muhammad Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara. Sempat tertinggal dari Tim China hingga pelari ketiga, Bayu yang menjadi pelari terakhir tampil apik hingga berhasil membawa timnya mengunci posisi kedua. Dengan catatan waktu 38,77 detik, Tim Estafet Indonesia memastikan diri meraih medali perak.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjung, menilai, medali perak ini merupakan buah dari kerja keras. Dalam penuturannya, persiapan tim ini bahkan telah dimulai sejak November 2017.
“Kami memang melakukan banyak hal untuk menyambut Asian Games 2018. Perencanaan bahkan telah dimulai pada November tahun lalu dan diaplikasikan ke masing-masing nomor,” terang Tigor di Press Conference Room SUGBK kepada awak media.
ADVERTISEMENT
“Memang ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh tim pelatih dibanding program yang dibuat sebelumnya. Seperti program dari awal itu hanya persiapan umum, tapi kemudian kami coba memasukkan latihan teknik,” imbuhnya.
“Perkembangan juga kami lakukan setelah mengikuti try out ke Amerika Serikat selama sebulan. Di sana, mereka kami kirim ke Amerika Serikat selama sebulan untuk mengikuti pertandingan berkelas yang bahkan diikuti pelari top,” pungkas Tigor.
Tim putra Indonesia usai pertandingan pada kelas 4x 100m relay di Asian Games 2018, Kamis (30/8/18). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim putra Indonesia usai pertandingan pada kelas 4x 100m relay di Asian Games 2018, Kamis (30/8/18). (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Di Asian Games 2018 sendiri, atletik sudah berhasil menyumbang tiga medali: dua perak dan satu perunggu. Sebelum di nomor 4x100 meter putra, medali perak sudah berhasil disumbang oleh Emilia Nova di nomor lari halang rintang 100 meter putri. Sementara, satu medali perunggu datang berkat keberhasilan Sapwaturrahman di lompat jauh putra.
ADVERTISEMENT
Tigor tak ingin prestasi atletik Indonesia berhenti di Asian Games 2018 ini. Tak tanggung-tanggung, Olimpiade 2020 dan 2024 menjadi sasaran selanjutnya. Berjaya di pesta olahraga terbesar di dunia itu tak dianggap Tigor sebagai target yang muluk-muluk, termasuk bagi Tim Estafet Putra.
"Soal Olimpiade, sudah kami pikirkan bahkan sampai Olimpade 2024 juga. Kami memikirkan itu karena Zohri akan berusia 24 tahun dan 24 adalah usia emas,” kata Tigor.
“Selain itu, Bayu juga akan berusia 27 tahun. Itu juga masih usia emas. Kami memang akan bersiap sebaik-sebaiknya untuk Olimpiade 2020 di Tokyo. Tapi, saya yakin kami akan lebih matang di Olimpiade 2024 di Paris,” pungkas Tigor.