Selain Belal Muhammad, 6 Petarung UFC Ini Pernah Tercolok Mata saat Duel

15 Maret 2021 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan Leon Edwards dan Belal Muhammad kelas welter UFC Fight Night di UFC APEX, Las Vegas, Nevada. Foto: Jeff Bottarii/via Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan Leon Edwards dan Belal Muhammad kelas welter UFC Fight Night di UFC APEX, Las Vegas, Nevada. Foto: Jeff Bottarii/via Getty Images
ADVERTISEMENT
Belal Muhammad dan Leon Edwards gagal menyelesaikan duel sebagaimana harusnya di UFC Fight Night 187 (UFC Vegas 21), Minggu (14/3) siang WIB. Gara-gara insiden tercolok mata, duel dihentikan dan dinyatakan berakhir 'No Contest (NC)'.
ADVERTISEMENT
Adalah mata kanan Belal yang tercolok. Insiden ini tidak bisa dibilang masalah kecil karena si petarung Palestina-Amerika mengaku matanya itu tak bisa melihat, bahkan berdarah.
Sebenarnya, mata tercolok merupakan insiden kecelakaan yang tak jarang ditemukan dalam duel UFC. Itu jelas melanggar peraturan, tetapi bisa tak sengaja terjadi akibat beberapa faktor, salah satunya adalah desain sarung tangan yang memungkinkan itu terjadi.
Pada stori ini, dengan mengutip dari Sportskeeda, kami sajikan nama-nama petarung UFC yang juga pernah bernasib seperti Belal Muhammad. Silakan disimak.

Jeremy Stephens

Yair Rodriguez pernah dua kali bertarung melawan Jeremy Stephens di UFC pada 2019. Pertarungan yang pertama berakhir antiklimaks. Enggak cuma 'kentang', duel pada 21 September 2019 itu juga berakhir singkat.
ADVERTISEMENT
Pertarungan di Mexiko City--kandang Rodriguez--tersebut berakhir hanya dalam 15 detik di ronde pertama. Gara-garanya, Rodriguez secara tidak sengaja mencolok mata Stephens saat melepaskan diri dari serangan.
Rodriguez tampak memukul wajah Stephens dan jarinya melukai mata petarung AS itu. Duel dihentikan karena Stephens tidak dapat melanjutkan dan ini memicu duel kedua pada 18 Oktober tahun yang sama dan Stephens kalah berdasarkan suara bulat.

Jimmie Rivera

Jimmie Rivera menjadi korban colok mata Urijah Faber di UFC 203 pada September 2016. Namun, duel kelas bantam tersebut tak disetop paksa, melainkan lanjut hingga akhir.
Sial bagi Rivera, tangan Faber yang mengenai matanya berdampak pada performanya. Memang, pada akhirnya, Rivera menang berdasarkan keputusan bulat, tetapi kemenangan itu harus dibayar mahal.
ADVERTISEMENT
Cedera mata petarung beralias El Terror itu cukup parah dan absen selama hampir satu tahun. Kala itu, Rivera mengatakan bahwa penglihatannya sangat terpengaruh dalam pertarungan tersebut dan efek sampingnya berlangsung usai duel.

Glover Teixeira

Petarung UFC, Glover Teixeira. Foto: Jeff Bottari/Zuffa LLC via Getty Images
'Jurus' colok mata menjadi senjata bagi Jon Jones mengalahkan Glover Teixeira di UFC 172 pada 26 April 2014. Agak kontroversial, tetapi petarung kelahiran New York itu tetap dinyatakan menang dengan suara bulat usai ronde kelima.
Publik dan para pengamat menilai, Jones melakukan aksi colok mata sebagai strategi agar Teixeira tak bisa memukul KO dirinya. Jadi, dengan begitu, ia menggunakan keunggulan jangkauan saat menyerang dan mendaratkan colok mata setiap Teixeira mendekat.
Usai pertarungan, Teixeira mengalami cedera pada matanya. Namun untungnya, karier MMA petarung kelahiran Brasil itu dapat terselamatkan.
ADVERTISEMENT

Daniel Cormier dan Stipe Miocic

Duel Daniel Cormier kontra Stipe Miocic di UFC selalu diwarnai dengan insiden colok mata. Mereka sudah tiga kali berhadapan, yakni pada 7 Juli 2018, 17 Agustus 2019, dan 15 Agustus 2020.
Hanya duel pertama yang dimenangi Cormier dan sisanya direngkuh Miocic. Kala itu, colokan mata si sahabat Khabib Nurmagomedov berpengaruh terhadap performanya di Octagon hingga kalah KO di ronde pertama.
Pada duel kedua, situasinya lebih 'brutal'. Cormier dan Miocic saling berbalas colokan mata. Saat berduel untuk ketiga kalinya, mata Cormier cedera cukup parah usai terkena colokan mata Miocic.

Matt Mitrione

Petarung UFC, Matt Mitrione. Foto: Shutter Stock
Travis Browne mengalahkan Matt Mitrione via TKO melalui duek tiga ronde di UFC pada 17 Januari 2016. Ini menjadi salah satu duel kontroversial yang pernah ada.
ADVERTISEMENT
Sebab, Travis Browne melancarkan colokan mata pada Matt Mitrione. Dampaknya parah, mata Mitrione membengkak setelah duel. Untungnya, Mitrione bisa pulih dan dapat melanjutkan karier MMA-nya.
***