Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Semangat Danu Kuswantoro Jadi Anggota Timnas Basket Kursi Roda Pertama
6 Oktober 2018 12:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Nama Danu Kuswantoro mungkin tak banyak dikenal masyarakat umum. Namun, kiprahnya di dunia olahraga bagi penyandang disabilitas sudah tak diragukan lagi.
ADVERTISEMENT
Danu telah mengantongi beragam prestasi meski harus bergantung pada kursi roda karena kelumpuhan kedua kakinya
Bukan perkara mudah bagi Danu untuk menerima kenyataan bahwa kakinya tak lagi seperti dulu. Dia sempat depresi dan tak mau berinteraksi dengan orang lain selama 8 tahun.
Sebab hingga kini Danu masih tak mengerti mengapa kakinya tiba-tiba tak bisa digerakkan saat usianya 14 tahun. Para dokter pun belum memberikan diagnosis pasti.
Tak mau larut dalam keterpurukan, Danu akhirnya memilih bangkit. Dia mulai menggeluti olahraga balap kursi roda dan bulu tangkis. Danu juga aktif mengikuti kompetisi di tingkat nasional.
Juara II Balap Kursi roda 100 meter putra di Palembang (2012) dan di Balikpapan (2013), juara II berhasil dia raih. Tak hanya itu, pada cabor bulu tangkis, Danu berhasil memperoleh prestasi, seperti juara II dan III Pepaperda DIY cabang Badminton kursi roda, serta juara III ganda putra cabang bulu tangkis kursi roda Kejurnas di Bandung.
ADVERTISEMENT
Hingga pada akhir 2017 lalu, Danu mendapatkan tawaran untuk mengikuti Seleksi Nasional (Seleknas) cabor basket kursi roda . Danu awalnya ragu karena pengetahuannya soal basket masih awam. Tetapi, dia memutuskan untuk tak menyia-nyiakan kesempatan.
Akhirnya pria berusia 27 tahun ini lolos seleksi dan tergolong pemain basket kursi roda kelas 3.0. Yakni pemain di kelas ini bisa membungkuk ke depan dan melakukan gerakan rotasi dengan batang tubuh, tapi tak bisa miring ke samping.
Meski baru terjun di dunia basket kursi roda, Danu dan rekan-rekannya terus berlatih teknik bermain basket demi bisa mengharumkan nama Indonesia dalam pertandingan Asian Para Games 2018.
Sesekali ia dan teman-temannya mengalami cedera, tapi hal itu tak membuatnya menyerah. Teriakan semangat dari rekan-rekannya saat berlatih membuatnya tak patah arang. Walaupun Danu mengaku sempat kesulitan karena harus mempelajari teknik basket dari nol.
ADVERTISEMENT
"Paling dribbling, shooting, passing, itu harus benar-benar dari nol. Soalnya kalau badminton kan cuman maju mundur-maju mundur pake raket, kalau basket kan enggak, full gerak terus, risikonya pasti jatuh terus tabrakan," ujar Danu saat ditemui kumparan di Pelatnas Basket di Solo, Rabu (12/9).
Pernah menjajal di beberapa cabang olahraga, Danu mengaku untuk saat ini dirinya akan fokus di cabang olahraga basket kursi roda. Bagi Danu, basket adalah olahraga yang menyenangkan.
"Basket sih ya, soalnya olahraga tim itu ada teman yang enggak semangat, kita nyemangatin dan sebaliknya, kita kurang semangat kita disemangatin. Kalau olahraga badminton paling nanti pelatih, kalau misalnya pelatih kurang jadi gimana gitu. Kalau tim kan lebih seru," ujarnya.
Meski ia tidak berharap banyak untuk menang di pertandingan Asian Para Games 2018, Danu terus gigih memperjuangkan kesempatan ini. Dia ingin mengubah paradigma, penyandang disabilitas sebetulnya memiliki banyak kelebihan.
ADVERTISEMENT
Danu dan timnya akan berjuang sekuat tenaga memberikan yang terbaik untuk Indonesia dalam Asian Para Games yang digelar tanggal 6 Oktober - 13 Oktober 2018.
kumparan menyajikan story soal atlet-atlet penyandang disabilitas kebanggaan Indonesia dan hal-hal terkait Asian Para Games 2018 selama 10 hari penuh, dari Kamis (27/9) hingga Sabtu (6/10). Saksikan selengkapnya konten spesial dalam topik ‘Para Penembus Batas ’.