Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Pandemi COVID-19 mengubah cara hidup masyarakat. Aktivitas sehari-hari yang biasanya bisa kita lakukan di luar, kini harus dialihkan di rumah saja, tak terkecuali saat proses belajar mengajar.
Untuk sementara waktu, siswa dan guru harus melakukan berbagai penyesuaian agar proses pembelajaran bisa tetap dilakukan secara optimal. Untungnya, kemajuan teknologi membuat sekolah bisa membuka kelas secara daring. Berbagai tugas hingga materi pembelajaran pun kini bisa diakses dengan bantuan berbagai platform belajar.
Meski begitu, ternyata tidak semua mata pelajaran bisa maksimal dilakukan secara online. Sebut saja mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes). Ya, mata pelajaran yang satu ini biasanya memang diadakan di luar kelas seperti lapangan atau gelanggang olahraga .
Padahal Penjaskes jadi salah satu pelajaran penting selain untuk menambah ilmu, tapi juga sarana melepas stres sekaligus tingkatkan daya tahan tubuh siswa di tengah padatnya aktivitas sekolah dan tugas setiap hari. Apalagi saat ini virus corona juga masih rentan mengancam segala lapisan masyarakat.
Tak perlu khawatir, sebenarnya dengan beberapa penyesuaian, guru olahraga tetap bisa memberikan materi yang optimal selama di rumah. Misalnya dengan tiga jenis olahraga ini:
1. Push up dan sit up
Salah satu tantangan yang dihadapi guru saat memutuskan untuk mengajar mata olahraga di rumah adalah terbatasnya ruang gerak. Meski begitu, Anda bisa memberi materi push up dan sit up yang benar di rumah.
Push up dan sit up merupakan dua bentuk latihan kekuatan dan daya tahan yang tidak membutuhkan banyak peralatan untuk melakukannya. Walaupun kelihatannya sederhana, keduanya sangat penting untuk membantu membangun kekuatan tubuh bagian atas, sedangkan sit up berguna untuk memperkuat inti tubuh serta mengurangi risiko sakit atau cedera punggung.
Dilansir healthline, sit up juga bisa meningkatkan kekuatan diafragma yang berdampak baik bagi lancarnya sistem pernafasan, mengurangi stres, serta tentunya meningkatkan daya tahan tubuh.
Namun, guru juga perlu memperhatikan postur siswa saat mencoba latihan ini agar tidak cedera, terutama untuk push up. Sebab, seringkali mereka yang jarang melakukan olahraga ini akan mengalami kesulitan berat tubuhnya atau kesulitan meluruskan punggungnya. Nah, bila anak-anak sudah mampu menguasai gerakan tersebut, tantanglah mereka untuk mencoba berbagai variasi gerakan push up.
2. Lompat Tali
Lompat tali juga salah satu olahraga yang sering dilakukan oleh orang Indonesia, bahkan kerap dijadikan ajang permainan anak-anak. Menariknya, olahraga ini ternyata punya banyak manfaat kesehatan, salah satunya membakar kalori tubuh.
Berdasarkan jurnal yang diterbitkan Science Daily, lompat tali bisa membantu membakar 1.000 kalori dalam satu jam, dan proses pembakarannya lebih efektif dibanding aktivitas olahraga seperti jogging atau bersepeda. Selain itu juga meningkatkan koordinasi tubuh. Bahkan dari jurnal Department of Adapted Physical Activity, Korea Nazarene University, tahun 2017 disebutkan bahwa lompat tali membantu meningkatkan koordinasi anak-anak dengan autisme yang memang kerap kesulitan dengan keseimbangan tubuh.
Tapi, lompat tali tidak semudah kedengarannya karena sangat membutuhkan konsentrasi serta koordinasi tubuh yang baik agar tidak terjatuh. Untuk itu, Anda bisa mengajak siswa melakukan lompat tali di halaman rumah yang lebih luas dan tidak terhalang benda-benda berbahaya.
3. Basket
Sebagai variasi, tidak ada salahnya juga mengadakan latihan basket meski harus berolahraga di rumah aja. Guru dapat mengajarkan siswa yang memiliki bola basket di rumah untuk mempraktikkan teknik sederhana di dalam olahraga basket, seperti menggiring bola (dribble) atau menembak (shoot).
Untuk menambah materi mengenai teknik-teknik basket lainnya, sekarang para guru juga bisa mengaksesnya di platform pembelajaran daring dari Jr. NBA berisi panduan dan cara praktis mengajar bola basket yang dirancang khusus sesuai dengan kurikulum saat ini.
Materi di laman tersebut berisi rencana pelajaran, keterampilan, serta latihan-latihan yang sesuai untuk kegiatan belajar-mengajar olahraga di rumah, yang tentunya dapat disesuaikan dengan tingkatan sekolah mulai dari SD sampai SMA.
Platform Jr. NBA ini juga memiliki Coaches Practice Plan yang memungkinkan para guru untuk meningkatkan kompetensi dan belajar lebih banyak teknik basket dengan benar. Program yang dapat diikuti guru ini dibagi dalam beberapa tahapan, yakni Rookie, Starter, MVP, dan All-Star.
Dengan mengikuti setiap pelatihan, guru akan mendapatkan kredit yang nantinya dapat digunakan untuk mendapatkan sebuah lencana. Nah, Anda bisa menggunakan kredit dan lencana tersebut untuk bersaing dengan guru lain dan mencapai peringkat nomor satu. Para pelatih dan guru olahraga juga dapat memamerkan lencana dan hasil latihannya di media sosial!
Bukan hanya itu, platform e-learning ini juga menyediakan laporan aktivitas sehingga guru dapat melacak semua sesi latihan yang telah dilewati, lalu mengunduh dan mengaksesnya di mana saja tanpa terhubung internet.
Platform e-learning dari Jr. NBA bertujuan sebagai solusi bahwa setiap mata pelajaran bisa dilakukan dengan maksimal meski harus terbatas ruang, termasuk olahraga. Guru pendidikan jasmani dapat mempelajari berbagai teknik lengkap dengan cara melatihnya secara daring dengan cara yang menyenangkan.
Di Indonesia sendiri, NBA aktif bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam upaya mempromosikan gaya hidup sehat kepada generasi muda Indonesia. Melalui program Jr. NBA Coaches Academy, NBA sudah melatih lebih dari 52.000 guru dari 41.000 sekolah di 25 kota di seluruh Indonesia.
Selain fokus memberikan pelatihan bagi para guru olahraga, Jr. NBA Indonesia juga telah mengajar dasar-dasar bola basket dan nilai-nilai utama program tersebut, yaitu S.T.A.R atau Sportsmanship (sportivitas), Teamwork (kerja sama), a Positive Attitude (sikap positif), dan Respect (saling menghargai), untuk lebih dari 16,5 juta anak laki-laki dan perempuan di seluruh Indonesia.
Untuk informasi lengkap mengenai platform e-learning Jr. NBA, Anda bisa mengaksesnya di sini . Jangan lupa juga untuk mengikuti Facebook Jr. NBA Asia @JrNBAIndonesia, dan Instagram @jrnbaasia , untuk informasi lainnya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Jr. NBA