Soal Indonesia Open 2020, Kemenpora Siap Beri Dukungan pada PBSI

29 Mei 2020 18:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (bawah) dan Hendra Setiawan (atas) mengembalikan kok ke ganda putra Jepang Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe pada babak perempat final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (bawah) dan Hendra Setiawan (atas) mengembalikan kok ke ganda putra Jepang Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe pada babak perempat final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (19/7). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Jadwal baru untuk Indonesia Open 2020 sudah dirilis. Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menjadwalkan Indonesia Open 2020 akan digelar pada 17-22 November 2020.
ADVERTISEMENT
Turnamen ini sendiri mengalami perubahan jadwal seiring dengan wabah virus corona yang melanda dunia. Bukan cuma Indonesia Open, ajang-ajang lain seperti Malaysia Open, India Open, dan Thailand Open juga mengalami penjadwalan ulang.
Zainudin Amali menyebut bahwa Kemenpora siap memberikan dukungan perihal penyelenggaraan Indonesia Open 2020. Namun, ia juga berharap PBSI tidak luput untuk berkoordinasi dengan Kemenpora.
"Untuk Indonesia Open, kami dari Kemenpora menunggu koordinasi dari PBSI. 'Kan ini kita jadi tuan rumah, kalau kita siap, pemerintah akan memberi dukungan," ujar Zainudin dalam jumpa pers virtual bersama para wartawan, Jumat (29/5/2020).
Ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon pada pertandingan Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Terkait new normal yang akan dicanangkan pemerintah, Zainudin menyebut bahwa Indonesia selaku tuan rumah bisa saja mengeluarkan pembatasan untuk atlet, pelatih, dan panitia untuk gelaran Indonesia Open nanti. Bahkan, regulasi khusus soal suporter juga bisa saja dibuat.
ADVERTISEMENT
Intinya, Zainudin berharap penyelenggaraan Indonesia Open 2020 nanti sejalan dengan protokol olahraga. Protokol itu sendiri kini masih berupa draf dan sedang dirumuskan Kemenpora bersama KOI, KONI, serta FORMI.
"Kita juga akan mengecek apakah nanti itu (Indonesia Open 2020) sesuai protokol. Kita bisa saja membatasi pemain, pelatih, atau panitia," ujar Zainudin.
"Namun, kalau sudah melibatkan penonton, itu siapa yang bisa menjamin. Hal-hal yang seperti inilah yang harus sangat hati-hati sekali mengaturnya" lanjutnya.
Sementara itu, Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, menyebut bahwa pihaknya sedang dalam tahap persiapan terkait penyelenggaraan Indonesia Open 2020 pada November. Konsep acara dan penentuan lokasi turnamen jadi hal yang masih dibahas.
"Dengan keluarnya jadwal resmi dari BWF, PBSI bisa segera melakukan langkah-langkah persiapan mulai dari menyusun kepanitiaan, penentuan lokasi turnamen, dan membuat beberapa alternatif konsep acara," ujar Achmad.
ADVERTISEMENT
"Dari awal kami mengajukan antara September-Desember dengan pertimbangan suasana wabah COVID-19 mulai mereda. Kami rasa ini jadwal yang ideal, tidak mepet, tapi tidak juga terlalu jauh di akhir tahun karena ada turnamen BWF Tour Finals," lanjutnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
===
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona