Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Stapac Jakarta resmi mengundurkan diri dari Indonesian Basketball League (IBL) 2019/20. Kepastian ini diumumkan setelah pihak IBL dan perwakilan klub melakukan pertemuan di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (26/8/2019).
ADVERTISEMENT
Sudah sejak pekan lalu kabar mundurnya Stapac dari liga basket profesional Tanah Air mencuat. Kurangnya amunisi pemain untuk ikut berkompetisi ditenggarai sebagai penyebab utama di balik keputusan mundurnya Stapac.
Dari 15 pemain yang ada dalam roster mereka musim lalu, lima di antaranya dipanggil untuk seleksi Timnas basket putra 5x5 Indonesia. Mereka adalah Abraham Damar, Mei Joni, Vincent Kosasih, Widyanta Putra Teja, dan Kaleb Ramot Gemilang.
Sementara, Rizky Efendi mengikuti seleksi Timnas putra 3x3. Kemudian, empat sosok lain, yakni Agassi Yeshe Goantara (bersekolah ke Spanyol), Isman Thoyib, Fandi Andika Ramadhani (pensiun), Ruslan (cedera ACL), dan Oki Wira (habis kontrak), dipastikan tak akan bisa bergabung dengan Stapac.
Pemilik Stapac, Irawan Haryono, menyebut keputusan yang diambil pihaknya merupakan langkah terbaik untuk mendukung Timnas dalam persiapan menuju kualifikasi FIBA Asia Cup 2021. Ia pun meminta semua pihak untuk memahami situasi Stapac.
ADVERTISEMENT
"Apa yang kami putuskan tidak ada (pihak) yang disalahkan. Prinsip saya satu: Saya hanya ingin mendukung Timnas. Saya minta maaf kepada sponsor-sponsor dan terutama kepada IBL," kata Irawan kepada para pewarta.
"Memang tadi saya diberikan jalan keluar, tapi solusinya ini menurut saya tidak menyelesaikan semuanya. Pertama saya tak mau merugikan Timnas. Yang kedua, saya tidak mau dengan saya memaksakan harus main (di IBL), nanti pemain saya jadi tak terpilih masuk Timnas karena kepentingan Stapac," tuturnya menambahkan.
"Keputusan Stapac Jakarta adalah tidak mengikuti kompetisi IBL musim mendatang. Dari liga sendiri sangat menyayangkan, tapi kami paham situasinya," timpal Direktur IBL, Junas Miradiarsyah, membenarkan.
Di lain sisi, Junas juga mengabarkan bahwa Timnas akan ambil bagian di IBL 2019/20. Hal ini dimaksudkan untuk memberi skuat 'Merah Putih' jam terbang sebelum melakoni kualifikasi FIBA Asia Cup 2021.
ADVERTISEMENT
Namun, Timnas disebut tak akan mengikuti jalannya kompetisi hingga rampung. Skuat besutan Rajko Toroman tersebut nantinya cuma akan turut serta di musim reguler. Meski begitu, kompetisi diharapkan bisa mematangkan persiapan Timnas.
"Jadi teknisnya Timnas akan berlaga di IBL menjadi peserta pada umumnya. Poin dihitung, peringkat dihitung sampai dengan seri reguler. Sementara di babak play off yang akan bermain klub liga saja," jelas Junas terkait mekanisme keikusertaan Timnas.
"Kompetisi musim depan lebih menarik. Semua talenta berbakat akan bermain. Keikutsertaan Timnas di IBL diharapkan bisa bantu (menaikkan) kualitas dan jam terbang supaya makin siap menuju kualifikasi di bulan Ferbuari. Dengan adanya Timnas, diharapkan bisa menaikan level kompetisi dan level pemain di liga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT