Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Tak Ada Kekecewaan meski Indonesia Gagal ke Final Senam Trampolin
30 Agustus 2018 16:06 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Dua atlet Indonesia, Sindhu Aji Kurnia Putra Dimas dan Yudha Tri Aditya, urung ke final putra cabang olahraga senam trampolin Asian Games 2018 yang digelar di Hall D JIExpo, Kemayoran, Kamis (30/8/2018). Sebab, mereka berdua menjadi dua peserta dengan skor terbawah dalam laga kualifikasi cabor tersebut.
ADVERTISEMENT
Sindhu mengakhiri putaran pertama dengan skor yang cukup meyakinkan. Untuk kesulitan gerakan, atlet 22 tahun itu mendapatkan nilai 3.400. Untuk ekseksusi mendapatkan nilai 11.500. Untuk waktu terbang, Sindhu mendapatkan nilai 14.770.
Sayangnya, nilai Sindhu jeblok di putaran kedua. Untuk kesulitan, angkanya turun menjadi 2.100. Untuk eksekusi gerakan, angkanya turun drastis menjadi 2.600. Untuk waktu terbang, skornya cuma 3.010. Hasil ini bikin Sindhu berada di peringkat ke-10, alias di dasar klasemen.
Nasib Yudha hanya sedikit lebih baik dari Sindhu. Atlet asal Sukabumi berusia 28 tahun itu mengakhiri putaran pertama dengan oke karena mengantongi 3.400 poin untuk kesulitan, 13.500 untuk eksekusi, dan 14.595 untuk waktu terbang.
Di gim kedua, Yudha juga mengalami penurunan. Buruk, tapi tidak separah Sindhu. Untuk kesulitan dia mendapatkan nilai 3.700, sementara untuk eksekusi mendapatkan nilai 6.100 dan untuk waktu terbang mendapatkan nilai 6.755. Sehingga, Yudha pun finis di posisi ke-9.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, keduanya tak kecewa berlebih. Sebab, Sindhu mengaku ia dan Yudha baru melakukan persiapan untuk senam trampolin dalam kurun waktu beberapa bulan saja.
"Aksi kami tadi tak hanya dipuji oleh pelatih, tapi juga kontingen China dan bahkan juri. Di sisi lain, kami takjub melihat atlet-atlet kelas dunia," kata Sindhu usai laga.
"Setelah ini, kami akan mengincar untuk mendapatkan emas di SEA Games. Kesempatannya ada, karena negara-negara Asia Tenggara masih merangkak semua untuk senam trampolin," tambahnya.