Tampil Buruk di Mugello, Zarco Berkaca dari Marquez

6 Juni 2018 11:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zarco dan Marquez di podium GP Spanyol. (Foto: JAVIER SORIANO / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Zarco dan Marquez di podium GP Spanyol. (Foto: JAVIER SORIANO / AFP)
ADVERTISEMENT
Grand Prix (GP) Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (3/6/2018) tidak menguntungkan bagi Johann Zarco. Pebalap andalan Tim Yamaha Tech 3 itu finis ke-10 atau turun satu peringkat sejak memulai balapan dari posisi kesembilan.
ADVERTISEMENT
Hasil di Mugello tentu mengecewakan juara Moto2 2015 dan 2016 tersebut. Terlebih lagi, Zarco sempat mendapatkan momentum sebagai runner-up di Argentina dan Spanyol, meskipun gagal finis di GP Prancis.
Namun, lupakan hasil itu karena saat ini Zarco kecele dengan hilangnya cengkeraman ban belakang dan buruknya sensasi mengendarai YZR-M1 di Mugello. Buruknya penampilan Zarco pun memaksa rookie monster 2017 itu turun ke peringkat kelima klasemen dengan 64 poin.
Finis ke-10, Zarco sendiri memiliki selisih 17,644 detik dengan Jorge Lorenzo (Ducati Corse) yang keluar sebagai pemenang. Mengevaluasi finis terburuk sejauh musim 2018 ini, Zarco pun mengaku kesulitan mengontrol motornya.
"Saya dan tim tidak menemukan solusi bagus untuk mendapatkan sensasi yang lebih baik dengan motor. Pada Jumat (1/6/2018), saya kesulitan saat start. Dan Sabtu (2/6), kami tidak bermasalah," tutur Zarco seperti dilansir oleh Motorsport, Rabu (6/6).
ADVERTISEMENT
"Ketika balapan, saya memiliki ekspektasi bisa bertahan di grup (depan). Mereka tidak jauh di depan saat race dimulai dan setelah beberapa putaran, saya yakin bisa menemukan kecepatan dan menyalip mereka," ujarnya mengimbuhkan.
Zarco saat melakukan cornering. (Foto: MANAN VATSYAYANA / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Zarco saat melakukan cornering. (Foto: MANAN VATSYAYANA / AFP)
Ambisi Zarco itu tidak sejalan dengan motor nomor 5 miliknya. Penampilannya, lanjut Zarco, malah semakin buruk dan ia merasa lelah. Hasilnya, finis ke-10 merupakan torehan terbaik di kondisi panasnya trek Mugello saat itu.
"Hal terburuknya adalah ban belakang. Ketika tidak memiliki kontrol di ban belakang, Anda tidak bisa berbelok dan motor menjadi tidak stabil. Tak ada yang bisa diperbaiki dalam kondisi seperti itu," ucap Zarco.
"Ketika Anda memaksakan kondisi motor, semuanya pun malah semakin buruk. Jadi finis saja sudah bagus. Saya ingin melupakan hasil buruk di Mugello dan keluar dari momen menyedihkan ini," katanya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Zarco di GP Qatar (Foto: Twitter: Yamaha Tech3)
zoom-in-whitePerbesar
Zarco di GP Qatar (Foto: Twitter: Yamaha Tech3)
Meski kecewa, Zarco pada akhirnya mencoba untuk melupakan race sulit di Mugello agar tetap optimistis menyambut seri berikutnya di Sirkuit Montmelo, Barcelona, Catalunya, Minggu, 17 Juni 2018.
Teraktual, puncak klasemen sementara diamankan oleh Marc Marquez (Tim Repsol Honda) dengan koleksi 95 poin. Sama seperti Zarco, Marquez juga apes di Mugello dan lebih buruk dengan finis ke-16.
"Apa yang terjadi di Mugello bukanlah cerminan dari kemampuan saya dan tim. Mungkin saja saya tidak memahami treknya atau pengaturan motor tidak mampu beradaptasi dengan trek," tuturnya.
"Bahkan Marquez, yang merupakan pebalap dengan rata-rata penampilan terbaik selama 19 seri sepanjang musim, biasanya kesulitan di Mugello. Jika membandingkan saya dan Marquez, ketika buruk di Mugello, maka saya mungkin bisa lebih baik juga di trek lain," pungkas Zarco.
ADVERTISEMENT