Tantangan Pemain Non-Pelatnas: Susah Bayar Pelatih hingga Beli Shuttlecock

11 Juni 2025 17:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama dan Reza Pahlevi Isfahani saat melawan ganda putra Korea Selatan Kim Won Ho dan Seo Seung Jae pada babak final Indonesia Open 2025  di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (8/6/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama dan Reza Pahlevi Isfahani saat melawan ganda putra Korea Selatan Kim Won Ho dan Seo Seung Jae pada babak final Indonesia Open 2025 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (8/6/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Waroeng Steak & Shake menjadi salah satu usaha kuliner yang terjun langsung mensponsori pebulu tangkis profesional di luar Pelatnas PBSI. Awalnya, mereka mensponsori Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, lalu kini juga Sabar Karyaman/Reza Pahlevi.
ADVERTISEMENT
Sang pemilik usaha, Jody Brotosuseno, membeberkan tantangan bagi pebulu tangkis yang terjun sebagai pemain profesional. Bahkan, mereka membeli shuttlecock saja berat.
"Ya mereka apa-apa harus urus sendiri. Perjalanan, turnamen, cari tiket pesawat dan hotel, harus sesuai budget. Beda [sama pelatnas] yang semuanya dibiayai negara, mereka urus sendiri semua," ujar Jody kepada kumparan.
"Sulit sekali, belum buat [bayar] pelatihnya, tempat latihannya, [biaya] shuttlecock-nya saja lumayan besar biayanya," tambahnya.
Bos Waroeng Steak, Jody Broto, beri apresiasi ke Sabar/Reza. Foto: Dok. Pribadi
Jody menekankan, Waroeng Steak & Shake tidak pernah menjadi sponsor tunggal bagi atlet. Jadi, memang ada beberapa keperluan atlet yang mereka bayari, tetapi tidak semuanya. Misalnya untuk Sabar/Reza, ia membiayai tiket pesawat dan hotel.
"Kami sebenarnya nih bukan sponsori semua ya. Tapi kami adalah bagian dari sponsor, ya, tapi tetap kami ada biayai mereka. Nah kalau nominalnya, pembicaraan Sabar/Reza saya biayai tiket pesawat, hotel, dan lainnya seperti pelatih, shuttlecock buat latihan yang tentunya masih kurang," kata Jody.
ADVERTISEMENT
"Mereka juga terbuka untuk sponsor tambahan, karena kita shuttlecock saja mahal, bahkan gaji pelatih saja masih bingung, termasuk tempat latihan. Dan mungkin terbantu dengan adanya The Daddies, di mana kami bangun kerja sama dengan Ahsan/Hendra, mereka terbantulah sarana latihannya. Karena itu, perjuangan mereka harus totalitas [di setiap turnamen]," tandasnya.
Teranyar, Sabar/Reza mencapai final Indonesia Open 2025. Ketika tidak ada satu pun wakil pelatnas yang mencapai partai puncak, mereka mampu menggapainya. Sayang, mereka gagal juara usai ditekuk wakil Korsel, Kim Won Ho/Seo Seung Jae.