Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Golden State Warriors menegaskan dominasinya di Wilayah Barat. Melakoni partai final gim keempat di markas Portland Trail Blazers, Selasa (21/5/2019) siang WIB, Warriors menutup pertandingan dengan skor 119-117 untuk menyegel gelar juara NBA Wilayah Barat.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan ini terasa melegakan buat Warriors karena mereka menyabet trofi kelima wilayah secara beruntun ini dengan skuat pincang. Ya, Warriors mengarungi final Wilayah Barat tanpa hadirnya Kevin Durant dan DeMarcus Cousins sejak gim pertama.
Namun, absennya dua bintang itu masih bisa ditambal oleh para bintang Warriors lainnya. Stephen Curry, tentu saja, adalah bintang yang paling berpendar. Pada gim keempat ini, pemain berusia 31 tahun tersebut mampu mengukir triple-double dengan 37 poin, 11 assist, dan 13 rebound.
Catatan serupa juga ditorehkan oleh Draymond Green dengan 18 poin, 11 assist, dan 14 rebound. Per statistik ESPN, ini membikin Green dan Curry menjadi pemain NBA pertama yang mampu mencatatkan triple-double bersamaan dengan satu rekan tim dalam satu gim di post-season.
ADVERTISEMENT
Tak cuma prestasi individu yang ditorehkan, Warriors juga tercatat menjadi tim NBA pertama yang bisa membalikkan keadaan setelah tertinggal 15 poin atau lebih dalam tiga gim beruntun di fase playoff. Pada gim kedua dan keempat, Warriors sempat tertinggal 17 poin. Sementara pada gim ketiga, mereka tertinggal 18 poin.
“Kami sudah pernah berada di sini sebelumnya (babak final). Kami sudah pernah melihat semuanya (kondisi), dan memiliki semua pengalaman yang bisa Anda bayangkan. Jadi, kami sangat bisa mengandalkan itu,” kata Curry kepada ESPN, terkait kunci keberhasilan Warriors.
Jadi juara dengan keunggulan 4-0 memang menggambarkan bahwa Warriors lebih berpengalaman, terlebih ini adalah kali pertama Blazers menjejak final wilayah sejak terakhir merasakannya pada 1999/00. Maka tak heran jika Damian Lillard dan CJ McCollum yang beringas di fase-fase sebelumnya, melempem di babak final.
ADVERTISEMENT
Kendati Lillard (28 poin) dan McCollum (26) lebih moncer di partai keempat ketimbang gim-gim sebelumnya, kebangkitan mereka terbilang telat. Apalagi, tak ada sosok-sosok lain yang bisa menopang permainan keduanya. Hanya Meyers Leonard yang terbilang sebagai pemain yang menonjol, ia menorehkan double-double dengan 30 poin dan 12 rebound.
Lillard tak menampik kegagalan Blazers memberi perlawanan kepada Warriors. Tapi, pemain berusia 27 tahun tersebut coba mengambil sisi positif dan mengapresiasi perjalanan timnya selama satu musim ini.
Menurut Lillard, menempati posisi tiga klasemen di musim reguler, dan menyingkirkan Denver Nuggets di semifinal adalah prestasi yang tetap patut diacungi jempol.
“Bagi saya, kita harus bisa melihat perjalanan kami selama semusim. Ini menjadi musim yang spesial buat kami meski, ya, akhirnya kalah telak 0-4. Tapi, jika melihat perjalanan musim ini di mana banyak pemain yang sempat turun (performanya) kembali berlatih dan bersama-sama kami menjalani musim yang luar biasa. Kami kalah dengan terhormat,” ucap Lillard.
ADVERTISEMENT