Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Istora bergemuruh ketika Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo masuk ke arena. Kedua ganda putra Indonesia itu naik panggung untuk melakoni final Indonesia Open 2019, Minggu (21/2019) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Para penonton tentu saja menanti pertandingan kedua pasangan. Terlebih, ini adalah All-Indonesian final. Kapan lagi menjadi saksi dari terulangnya sejarah 14 tahun silam ketika ada dua wakil ganda putra Indonesia mentas di partai pemungkas.
Ekspektasi publik untuk melihat duel sengit antara pasangan lintas generasi ini pun muncul. Namun, apa yang terjadi di atas lapangan bertolak belakang. Tak banyak reli-reli panjang yang tersaji dan Marcus/Kevin mampu unggul 11-5 saat laga baru berjalan lima menit.
The Daddies menyerah 19-21 pada gim pertama, meski sempat terlibat kejar-mengejar angka dengan Marcus/Kevin. Pada gim kedua, Ahsan/Hendra tak mampu membendung dominasi The Minions.
Akhirnya ketika laga berjalan 28 menit, Marcus/Kevin mengunci gelar juara usai memenangi gim kedua dengan skor 21-16. Di antara lima laga final yang mentas pada hari terakhir turnamen, final ganda putralah yang paling singkat.
ADVERTISEMENT
Menyoal kekalahan dengan durasi yang terbilang cepat pada laga final, Hendra menyebut ia dan Ahsan sudah berupaya maksimal. Hanya, ayah dari tiga anak itu mengakui bahwa permainan Marcus/Kevin lebih baik dan lebih gesit daripada mereka.
"Mungkin mereka lebih bagus dari kita, lebih cepat, power-nya lebih kencang jadi, ya, mennag tidak mudah juga. Maunya kita ramai (lebih lama), cuma mereka bagus mainnya," kata Hendra saat sesi konferensi pers.
"Sebenarnya kita dilatih dengan cara yang sama. Jadi, ya, kurang lebih mereka juga sudah tau kebiasaan-kebiasaan kita. Di sini mereka lebih unggul, kita juga kadang-kadang banyak melakukan kesalahan karena tertekan dari mereka," timpal Ahsan.
Kendati kembali ditaklukkan sang junior lagi--setelah final Indonesia Masters 2019--Ahsan menyebut predikat runner-up yang mereka dapatkan sudah memuaskan. Pasalnya, target yang mereka canangkan sejak awal di Indonesia Open 2019 hanya menjejak semifinal.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari kami pribadi, sih, tetap saja kami tidak mau muluk-muluk juga. Jadi semifinal itu yang realistis ya. Itu mungkin target awal dari kita," ucap Ahsan.