Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tentang Balapan Pertama Valentino Rossi di MotoGP
3 April 2018 17:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
19 Maret 2000 adalah hari yang bersejarah bagi Valentino Rossi. Pada hari itu, dia menjalani debut balapan di kelas premier, kelas 500cc atau kelas MotoGP seperti yang kita kenal saat ini.
ADVERTISEMENT
Namun, hari itu juga bermakna lain bagi Rossi. Siang itu, di Sirkuit Phakisa Freeway, Afrika Selatan, awalnya memang menyenangkan bagi Rossi, tapi tidak setelah dia menarik gas, melaju motornya, dan melahap balapan selama lima putaran.
Rossi baru berusia 21 tahun ketika itu. Usia ideal bagi pebalap muda untuk naik ke kelas premier. Pria Italia itu juga datang ke MotoGP dengan status sebagai juara kelas 250cc (sekarang Moto2, red) pada musim sebelumnya.
Talenta dan kemampuannya saat itu sudah jadi sorotan. Keyakinan bahwa Rossi akan jadi pebalap hebat di MotoGP sudah muncul. Apalagi di Honda, Rossi diwarisi motor milik Mick Doohan, juara lima kali di kelas premier.
Belum lagi, keyakinan itu semakin diperkuat setelah pada sesi kualifikasi Grand Prix (GP) Afrika Selatan itu, dia mampu berada di posisi lima. Rossi mampu meyakinkan bahwa performanya di level yang lebih rendah, akan berlanjut di kelas premier.
ADVERTISEMENT
Balapan kemudian dijalani, Rossi memulainya dengan tak terlalu baik. Lap demi lap dilahap, tapi posisinya merosot. Dari start di posisi lima, pria dengan nomor motor 46 itu malah nyasar ke posisi 13. Beruntung, setelah itu posisinya membaik.
Usai menyelesaikan lap kelima dengan catatan waktu 1 menit 36,933 detik, Rossi mampu berada di posisi enam. Dia berhasil merapatkan jarak dengan pebalap-pebalap yang berada di barisan depan. Pada situasi ini, Rossi bernafsu untuk terus bisa menerobos ke depan.

Pria kelahiran Urbino itu terus memacu motornya dengan kencang. Namun tiba-tiba, brak! Rossi tergelincir, dia crash. Sirna sudah balapan Rossi siang itu. Dia mengakhiri debut di kelas premier dengan terjatuh ketika balapan baru akan memasuki lap keenam.
ADVERTISEMENT
"Balapan [kelas premier] pertama saya adalah [GP] Afrika Selatan. Saya membuat awal yang buruk, tetapi saya membuat lap tercepat balapan dengan Honda, dua pukulan," cerita Rossi tentang balapan pertamanya itu seperti dilansir Crash.
"Ketika saya tiba di barisan depan, saya berpikir 'mengapa mereka begitu lamban?' dan kemudian saya terjatuh. Jadi, pada saat itu, saya mengerti: mungkin mereka menjaga kecepatan dengan baik dan saya yang agak terlalu cepat," tambahnya.
Debut yang diharapkan indah itu justru berakhir cukup tragis untuk Rossi. Lebih tragis lagi karena pada balapan berikutnya, GP Malaysia, Rossi kembali crash. Dia baru bisa menyelesaikan balapan pada balapan ketiganya, di GP Jepang, dengan finis di peringkat 11.

Namun, dari dua balapan awal yang tak menyenangkan itulah Rossi belajar untuk memperbaiki gaya membalapnya. Pebalap yang kini sudah memiliki tujuh gelar juara dunia di kelas MotoGP itu jadi tahu kapan dia harus melaju sekencang mungkin, kapan memelankan kecepatannya.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, ketika musim berakhir, meski dengan debut yang buruk, Rossi berhasil mengesankan banyak orang. Dia mampu menyelesaikan musim 2000 itu dengan menjadi runner-up, dan satu musim berikutnya berhasil keluar sebagai kampiun.
Setelah itu, seperti kata orang-orang, sisanya adalah sejarah dan kita semua tahu siapa Rossi di dunia MotoGP saat ini.